yinluckAvatar border
TS
yinluck
Mahfud Md. Tuding Prabowo Telah Dijerumuskan. Mahfud Kecewa terhadap Staf PKS
Mahfud Md. Tuding Prabowo Telah Dijerumuskan
Senin, 28 Juli 2014 | 06:33 WIB

TEMPO.CO, Jakarta: Bekas ketua tim kampanye nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud Md., menilai ada beberapa orang di tim kampanye yang memanas-manasi Prabowo. Menurut dia, para "pembisik" Prabowo itu berulang kali mengatakan telah terjadi kecurangan yang masif yang dilakukan rivalnya, Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Baca: Berkas Gugatan Prabowo ke MK Bolong-bolong)

Para pembisik, kata Mahfud, juga berulang kali menyatakan Prabowo tak perlu mengejar kemenangan, melainkan menunjukkan terjadinya kecurangan dan meminta keadilan. Mahfud menuding para pembisik itu telah menjerumuskan Prabowo. Data yang dijadikan rujukan, kata Mahfud, hanya berdasarkan omongan. "Padahal selama ini tidak ada datanya," kata Mahfud saat dihubungi Tempo, Ahad, 27 Juli 2014. (Baca: Tim Prabowo Terburu-buru Urus Berkas Sengketa)

Mahfud juga kecewa terhadap kesolidan partai pendukung Prabowo-Hatta. Menurut dia, koalisi pendukung pasangan nomor urut satu itu tak lagi kompak seusai pemungutan suara 9 Juli 2014. "Koalisi hanya solid di awal," kata Mahfud.

Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi ini menilai tim Prabowo-Hatta tak memiliki data valid untuk menunjukkan kecurangan yang dilakukan kubu lawan. Mahfud pun merasa integritasnya terancam jika harus mengumbar kemenangan berdasarkan data kosong. Akhirnya, "Saya memilih mengembalikan mandat."

Toh, Mahfud mengaku tetap mengagumi Prabowo. Dia juga tetap ingin menjalin hubungan baik meskipun sudah tak lagi bergabung di tim kampanye. "Sampai sekarang saya masih bersahabat dengan Prabowo."
http://pemilu.tempo.co/read/news/201...h-Dijerumuskan

Mahfud Kecewa terhadap Staf PKS
Senin, 28 Juli 2014 | 06:27 WIB

TEMPO.CO, Jakarta: Bekas ketua tim kampanye nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud Md., mengaku kecewa dengan staf Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mahfud menilai petugas PKS terlalu menutupi data hasil penghitungan cepat dengan alasan takut bocor ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Baca: Berkas Gugatan Prabowo ke MK Bolong-bolong)

"Ketika saya hubungi langsung, tak diangkat. Ketika diangkat, selalu berkata sedang divalidasi," ujar Mahfud saat dihubungi Tempo, Ahad, 27 Juli 2014. Mahfud menangkap kesan petugas PKS yang bertanggung jawab itu menghindar. (Baca: Mahfud Md Menolak Terlibat Sengketa Pilpres di MK)

Menurut Mahfud, PKS sejak awal memang dipercaya sebagai perancang strategi, termasuk mengurus saksi dan formulir. Tapi, Mahfud menilai tak pernah ada kejelasan data dari PKS setelah pemungutan suara 9 Juli 2014 berakhir. (Baca: Tim Prabowo Terburu-buru Urus Berkas Sengketa)

Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi ini menilai tertutupnya data penghitungan cepat PKS-yang memenangkan Prabowo-Hatta-menjadi blunder. Seharusnya, kata Mahfud, PKS bisa menunjukkan bukti kemenangan atau minimal menunjukkan daerah yang terjadi kecurangan.

Mahfud yang mengaku pernah menangani 396 sengketa pemilu menyatakan data akurat menjadi kunci untuk menunjukkan adanya kecurangan. Tanpa data yang valid, Mahfud merasa integritasnya bakal jatuh. Mahfud mengaku memutuskan mundur dari tim kampanye karena pertimbangan data tersebut.
http://pemilu.tempo.co/read/news/201...hadap-Staf-PKS


PKS Masih Yakin Prabowo Menang
Senin, 21 Juli 2014 | 07:42 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Bukhori Yusuf menyatakan partainya masih optimistis pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bakal memenangi pemilihan presiden 2014. Ia menganggap perhitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum belum bisa dijadikan patokan kemenangan. "Pengumuman terakhir di KPU tidak serta-merta dikatakan selesai," kata Bukhori saat dihubungi, Ahad, 20 Juli 2014. (Baca di sini: Kubu Prabowo-Hatta Ngotot Tunda Pengumuman)

Bukhori menyatakan penghitungan suara KPU yang diperkirakan memenangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih menyisakan banyak persoalan. Khususnya dugaan kecurangan yang ditemukan Koalisi Merah Putih, gabungan partai pengusung Prabowo-Hatta di banyak daerah. "Masalah itu harus diselesaikan dulu dan ditindaklanjuti," ucapnya.

Hasil rekapitulasi formulir C1 yang masuk ke KPU sudah mencapai 33 provinsi dengan total 133, 6 juta suara. Pasangan Jokowi-JK meraih 53.16 persen suara, sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh 46.84 persen suara. Jokowi-Kalla menang di 23 provinsi, sedangkan Prabowo-Hatta hanya menguasai 10 provinsi. Menurut Bukhori, pelanggaran tanpa penyelesaian yang baik oleh KPU harus dibawa ke tingkat yang paling tinggi, misalnya ke Mahkamah Konstitusi. Namun, dia tak menyebut kemungkinan partainya akan menyokong agar Prabowo-Hatta membawa masalah ini ke ranah peradilan tertinggi tersebut. "Intinya bila ada pelanggaran yang signifikan dan tidak bisa diselesaikan, harus ditindaklanjuti," katanya.
http://pemilu.tempo.co/read/news/201...Prabowo-Menang

Real Count Saksi PKS: Prabowo-Hatta Unggul 4,08 Persen dari Jokowi-JK
Jumat, 11 Juli 2014

JAKARTA – Koalisi Merah Putih yang mengusung pasangan Prabowo-Hatta nampaknya semakin optimis saja akan memenangkan Pilpres 9 lalu. Alasannya, setelah Tim Saksi Koalisi Merah Putih yang mengumumkan hasil real count-nya dari 270 ribu TPS di seluruh Indonesia yang mana hasilnya pasangan nomor urut 1 mendapat 52 persen dan Jokowi-Kalla (No.2) = 47 persen.

Kali ini Pusat Tabulasi Data Tim Saksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mempublikasi hasil real count mereka dari hasil perhitungan suara formulir C1 oleh para saksi PKS yang bertugas di 270 ribu TPS di 33 provinsi dan di 359 kabupaten/kota di sekuruh Indonesia. Hasilnya, pasangan Prabowo-Hatta mendulang suara 52,04 persen, atau unggul 4,08 persen suara, dibandingkan pasangan Jokowi-JK yang memperoleh 47,96 persen suara.

Menanggapi publikasi real count PKS itu, politisi PKS Aboe Bakar Al-Habsy merasa yakin bahwa pasangan yang diusung partainya bersama Koalisi Merah Putih akan menjadi pemenang Pilpres dan dimumukan KPU RI pada 22 Juli 2014 nanti. ”Kami yakin itu, kami hitung (real count) antara tiga persen sampai empat persen. Maksimal lima persen (menang),” lontar Aboe yang juga Ketua DPP PKS ini di gedung DPR RI.

Terkait perbedaan persentase suara hasil hitung cepat berbagai lembaga survei, yang kemudian menjadi acuan kedua pasangan capres untuk mendeklarasikan kemenangannya sehingga memanaskan suasana. Menurut Aboe, sah-sah saja jika kedua belah pihak saling mengklaim memenangkan Pilpres. Namun ia mengimbau agar para elite politik jangan ikut-ikutan memprovokasi rakyat demi menghindari timbulnya konflik horizontal.

”Jadi kita lihat saja real count-nya, real count akan lebih jelas dan akurat. Marilah kita menunggu (hasil) yang terbaik untuk bangsa ini, dan penghitungan real count-lah yang terbaik,” tutur anggota DPR RI ini.

Hal senada juga disampaikan politisi Wakil Sekjen Partai Demokrat Syofwatillah Mohzaib yang mengakui dirinya tak percaya dengan hasil quick count berbagai lembaga survei yang menyebutkan perolehan suara pasnagan Jokowi – JK menggunguli suara Prabowo-Hatta. Ia menegaskan dirinya lebih mempercayai hasil real count Tim Saksi PKS maupun Tim Saksi Koalisi Merah Putih.

”Sesuai Pusat Tabulasi Data Tim Saksi Prabowo-Hatta data hasil perhitungan saksi (C1) yang bertugas di 270 ribu TPS di seluruh Indonesia, pasangan nomor 1 mendapat 52,3 persen, pasangan nomor 2 mendapat 47,7 persen,” tegas Syofwatillah.

Ia pun mengimbau para relawan dan simpatisan maupun pendukung Prabowo-Hatta tetap mengawal proses distribusi dan penghitungan surat suara hingga ke KPU. ”Real count Prabowo – Hatta menang. Mohon pendukung dan simpatisan Prabowo – Hatta terus mengawal dan memantau kotak suara di seluruh daerah, sampai final perhitungan nasional,” pungkas Syofwatillah. yang juga anggota Komisi VIII DPR ini
http://www.indopos.co.id/2014/07/rea...jokowi-jk.html

-------------------------

Prabowo memang menang, tapi berdasarkan versi data (C1) yang dimiliki PKS. Sayangnya data milik PKS itu tak diakui oleh KPU, dan belum dibuktikan di MK nanti. Makanya semuanya akan sangat bergantung pada bukti-bukti yang bisa disampaikan PKS kelak di Pengadilan sengketa pilpres di MK. Siapa tahu saja, Hakim-hakim MK akhirnya mau mengakui bukti 'shahih' yang dikumpulkan saksi-saksi PKS itu saat di lapangan tanggal 9 Juli lalu. Namanya juga usaha, agan!

emoticon-Ngakak
0
5.1K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan