Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

daariyarkanAvatar border
TS
daariyarkan
Jokowi Sudah Menyerah
Dalam sebuah tayangan di Metro TV tanggal 12 Juli 2014. Prof DR Quraish Shihab mengeluarkan pernyataan yang kontroersil bahwa Nabi Muhammad SAW tidak dijamin masuk surga. Tayangan yang akirnya diunggah ke Youtube ini berdalil dengan hadist tentang amalan shalih merupakan salah satu faktor yang bisa memasuukkan seseorang kedalam surga.

Menanggapi pernyataan tersebut, jika kita mengacu pada sikap Media tentang quick count yang pendapatnya berdasarkan intelektualitas yang tidak dapat diganggu gugat, agaknya apa yang dinyatakan oleh Quraish Shibab pada dasarnya sama dengan sikap media. Pernyataan seperti ini sebaliknya dikembalikan saja kepada Media dan mereka yang sepaham sebab jika kita terjebak dalam pegembangan opini seperti itu lebih banyak tidak ada manfaatnya.

Namun, faktanya banyak yang terbawa oleh upaya penggiringan media seperti yang dilakukan oleh Quraish Shihab. Methode yang sama juga dilakukan oleh Surya Paloh pemilik Metro TV yang mengeluarkan statemen kepasstian kemenangan Jokowi - JK keuali terjadi kecurangan. Artinya, hak prerogative Tuhan sekalipun dapat diklaim milik Surya Paloh atau Quraish Shihab.

Penggiringan opini secara fasis ini memang mampu menjadikan pendukung capres bersikap militan dan cenderung membabi buta. Sikap militan ini sesungguhnya menimbulkan pertanyaan, apa motivasi dari sikap militan tersebut, apakah sikap perjuangan kebenaran yang fasis menginduk pada Surya Paloh pemilik Metro TV ?.

Parahnya, seperti yang saya jumpai dalam komen artikel saya, pengikut Surya Paloh ternyata cukup banyak dan bersikap menjadi hakim mahkamah konstitusi memastikan kemenagan Jokowi - JK yang sudah menjadi kehendak Tuhan, mungkin dengan kajian ala Quraish Sihab.

Namun dibalik itu semua, sikap media ini lebih mencerminkan pertarungan bisnis media tersebut yang sejak awal sudah menjadikan Jokowi sebagai media darling yang berkerjasama dengan lembaga survey yang bertindak sebagai konsultan politik. Disamping itu, dengan adanya era kebebasa berpendapat, media yang sesungguhnya diharapkan menjadi fungsi kotrol namun berubah menjadi alat pengendali kekuasaan. Akibatnya, diantara media itu saling bertarung sesamanya.

Seperti halnya pernyataan Quraish Shihab diatas yang langsung menjadi sasaran kritik media lain, bukan hanya ditujukan kepada Quraish Shihab saja,namun ditujukan kepada Metro TV sebagai media partisan Jokowi. Pada akhirnya rakyat yang sudah menyalurkan hak pilihnya mengalami kesulitan mendapatka informasi yang benar karena berita menjadi jungkir balik sesuai kiblat politiknya.

Jokowi sudah menyerah, adalah hal yang tidak mungkin masuk dalam kamus media yang mengorbitkannya karena akan menyangkut kredibilitas media itu sendiri. Jokowi menang adalah harga mati,apapun dalilnya. Jangankan hanya untuk menyatakan Jokowi menang, hak prerogative Tuhan saja dapat diklaim milik Surya Paloh yang dapat memastikan masa depan. Agamapun dapat dapat diotak atik dengan dalih ilmu pengetahuan seperti ala Quraish Shihab.


Sumur : http://politik.kompasiana.com/2014/0...ah-668565.html
0
2.3K
18
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan