Untuk sebagian orang, hal ini patut untuk dilakukan karena berbagai alasan, salah satunya takut barang tersebut mengandung bahan-bahan yang tidak baik (untuk produk makanan dan minuman). Kebanyakan dari jenis pembeli ini adalah ibu-ibu yang cenderung protekif, sensitif. Mereka nggak mau produk yang mereka beli dapat menjadi penyakit buat anak dan keluarganya

Pasti sering kan kita temukan orang yang suka bermain dengan troli nya? Atau agan juga pernah, ya?

Kebanyakan yang main troli adalah anak-anak. Mereka sering mendorong troli secara cepat (baca: ngebut) lalu menaikan kaki ke besi dibawah troli sehingga si anak ikut meluncur bersama troli. Emang enak sih main kaya gitu gan, apalagi kalo supermarket lagi sepi


Kalo yang satu ini lebih sering lagi kita temui di supermarket. Yap! Troli ngetem

maksudnya si pembeli yang punya troli ngebiarin aja itu troli-nya di suatu tempat sementara dia pergi ke tempat lain. Hal ini bisa menimbulkan masalah ketika si pembeli (baca: yang punya troli) kembali, lalu menemukan troli belanjaannya kosong, atau bahkan sudah tidak ada lagi. Selain si pembeli yang mendapat masalah karena barang-barang yang sudah dia ambil harus mengambil ulang lagi, tapi sang SPG/SPB juga mendapat masalah jika si pembeli protes karena belanjaannya hilang.


Pembeli yang kaya gini nih yang kadang ngeselin

Misalnya ketika kita mau beli suatu barang, tapi ternyata rak tempat barang yang mau kita beli itu di depannya mangkal ibu-ibu (bisa juga bapak-bapak) yang lagi asik sendiri dengan dunianya. Jadi, kita mau ngambil barang itu jadi susah. Mau permisi, tapi ibu-ibu itu malah tambah ngencegin suaranya di telfon, yang bikin ngeri lagi kalau ibu-ibu itu malah melototin kita karena dianggap udah ganggu dia


Yang satu ini sering banget TS temukan, dan memang TS sering ngelakuinnya

Kebanyakan pembeli yang kaya gini beranggapan kalau barang-barang yang letaknya di paling dalam rak adalah barang-barang yang baru datang, sehingga ditutup-tutupi oleh pihak supermarket agar pembeli mengambil produk yang berada di posisi terdepan lebih dahulu. Tapi, ternyata menurut salah seorang SPG barang yang letaknya di dalam rak justru adalah barang yang kualitasnya kurang bagus, atau sudah lama. Menurutnya produk yang terluar adalah yang terbaru. Katanya juga (katanya) ada beberapa SPG/SPB nakal yang sengaja menaruh kembali barang yang sudah pernah terpakai (baca: hampir habis/tinggal setengah) ke dalam rak yang paling dalam.
