- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Smartphone Made in Batam, Love Indonesia
TS
Uangreceh
Smartphone Made in Batam, Love Indonesia
Quote:
Begini Smartphone 4G Buatan Indonesia, Harganya di Bawah Rp 2 Juta
Quote:
Jakarta -Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat bercita-cita Indonesia tak lagi mengimpor telepon seluler (ponsel) setelah 5 tahun ke depan. Alasannya Indonesia sudah bisa membuat ponsel sendiri, namun perlu dukungan dari masyarakat untuk cinta produk lokal.
"Kemarin diluncurkan itu adalah produksi kita sendiri. Local content-nya (komponen lokal) masih rendah. Kira-kira 30%," kata Hidayat pada acara buka bersama di kantor Kementerian Perindustrian, Jl Gatot Subroto, Jakarta Senin (7/7/2014).
Hidayat optimistis industri ponsel bisa berkembang di Indonesia. Ia menargetkan 5 tahun ke depan industri ponsel di dalam negeri bisa menggantikan ponsel impor yang jumlahnya mencapai 60 juta unit per tahun.
"Dalam tempo 5 tahun, kami punya target sudah bisa menutupi pengganti impor kita yang senilai US$ 2 miliar. Sehingga bisa berproduksi lebih kurang 50-60 juta," katanya.
Menurutnya hal itu tak bisa serta merta diwujudkan tanpa kesadaran masyarakat untuk cinta produk dalam negeri, termasuk dalam hal produk ponsel. "Tapi dengan catatan itu kita beli. Itu cita-cita saya," tutupnya.
Dua perusahaan di dalam negeri, yakni PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) dan PT Tata Sarana Mandiri (TSM) memproduksi ponsel ini. PTSN bergerak dari sisi manufaktur dan TSM untuk desain di Batam, Kepulauan Riau. Produk yang diberi nama IVO ini sudah memiliki kandungan lokal 30%, dengan harga di bawah Rp 2 juta.
Smartphone 4G buatan Indonesia yang didukung oleh Qualcomm Snapdragon 400 chipset, menggunakan prosesor Quad Core 1.2 GHz, RAM 1 GB, media penyimpanan berkapasitas 8 GB, kamera 8 MP, dan dual SIM card yang didesain khusus untuk kebutuhan Indonesia.
Smartphone 4G ini juga dapat bekerja pada berbagai frekuensi LTE lain seperti 1.800 Mhz, 2.300 Mhz, 2.600 Mhz, termasuk frekuensi data 3G dan 2G. Jadi, ponsel ini bisa beroperasi di berbagai negara.
(zul/hen)
"Kemarin diluncurkan itu adalah produksi kita sendiri. Local content-nya (komponen lokal) masih rendah. Kira-kira 30%," kata Hidayat pada acara buka bersama di kantor Kementerian Perindustrian, Jl Gatot Subroto, Jakarta Senin (7/7/2014).
Hidayat optimistis industri ponsel bisa berkembang di Indonesia. Ia menargetkan 5 tahun ke depan industri ponsel di dalam negeri bisa menggantikan ponsel impor yang jumlahnya mencapai 60 juta unit per tahun.
"Dalam tempo 5 tahun, kami punya target sudah bisa menutupi pengganti impor kita yang senilai US$ 2 miliar. Sehingga bisa berproduksi lebih kurang 50-60 juta," katanya.
Menurutnya hal itu tak bisa serta merta diwujudkan tanpa kesadaran masyarakat untuk cinta produk dalam negeri, termasuk dalam hal produk ponsel. "Tapi dengan catatan itu kita beli. Itu cita-cita saya," tutupnya.
Dua perusahaan di dalam negeri, yakni PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) dan PT Tata Sarana Mandiri (TSM) memproduksi ponsel ini. PTSN bergerak dari sisi manufaktur dan TSM untuk desain di Batam, Kepulauan Riau. Produk yang diberi nama IVO ini sudah memiliki kandungan lokal 30%, dengan harga di bawah Rp 2 juta.
Smartphone 4G buatan Indonesia yang didukung oleh Qualcomm Snapdragon 400 chipset, menggunakan prosesor Quad Core 1.2 GHz, RAM 1 GB, media penyimpanan berkapasitas 8 GB, kamera 8 MP, dan dual SIM card yang didesain khusus untuk kebutuhan Indonesia.
Smartphone 4G ini juga dapat bekerja pada berbagai frekuensi LTE lain seperti 1.800 Mhz, 2.300 Mhz, 2.600 Mhz, termasuk frekuensi data 3G dan 2G. Jadi, ponsel ini bisa beroperasi di berbagai negara.
(zul/hen)
Lebih jelasnya
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Ponsel pintar ini diproduksi dalam dua varian warna, yaitu hitam dan putih. Bentuknya simple seperti kebanyakan ponsel pintar lain buatan negara lain.
Menggunakan layar sentuh dan berukuran sekitar 5 inci serta berat sekitar 150 gram, ponsel ini masih bisa digenggaman satu tangan.
Menggunakan layar sentuh dan berukuran sekitar 5 inci serta berat sekitar 150 gram, ponsel ini masih bisa digenggaman satu tangan.
Spoiler for 3:
Ponsel ini didukung Qualcomm Snapdragon 400 chipset, menggunakan processor Quad Core 1.2 GHz, RAM 1 GB, Storage 8 GB, Camera 8 MP, dan Dual-simcard. Operasting System (OS) yang digunakan adalah Android.
Spoiler for 4:
Smartphone 4G ini juga dapat bekerja pada berbagai frekuensi LTE lain seperti 1800Mhz, 2300Mhz, 2600Mhz, termasuk frekuensi data 3G dan 2G, sehingga dapat beroperasi di berbagai negara.
Spoiler for 5:
Ponsel pintar ini sudah diproduksi namun belum dilempar ke pasaran. Kira-kira berapa harga yang akan ditawarkan?
Presiden Direktur PTSN Abidin mengaku belum menetapkan harga pasti dari produk tersebut. Namun, smartphone yang bernama Ivo tersebut diperkirakan harganya tidak melebihi Rp 2 juta per unit.
"Kita belum launch ke pasar, mungkin nggak terlalu lama lagi. Tapi harganya nggak lebih dari Rp 2 juta," ungkap Abidin.
Ia menyebutkan, pasar yang akan dituju oleh produknya adalah kalangan menengah dan sedikit ke atas. Ini mengingat teknologi yang dimiliki berfungsi untuk memenuhi kebutuhan kelas tersebut.
"Kami menyasar kalangan menengah dan sedikit ke atas," tegasnya.
Presiden Direktur PTSN Abidin mengaku belum menetapkan harga pasti dari produk tersebut. Namun, smartphone yang bernama Ivo tersebut diperkirakan harganya tidak melebihi Rp 2 juta per unit.
"Kita belum launch ke pasar, mungkin nggak terlalu lama lagi. Tapi harganya nggak lebih dari Rp 2 juta," ungkap Abidin.
Ia menyebutkan, pasar yang akan dituju oleh produknya adalah kalangan menengah dan sedikit ke atas. Ini mengingat teknologi yang dimiliki berfungsi untuk memenuhi kebutuhan kelas tersebut.
"Kami menyasar kalangan menengah dan sedikit ke atas," tegasnya.
SUMBER
Sekedar Share Info gan. Terima kasih
0
7.2K
Kutip
62
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan