DENGAN heboh dan penuh jeritan rasa sukacita, menyeruak berbarengan ratusan abang becak di sejumlah titik Kota Surakarta, Jawa Tengah, seusai dipanggil sejumlah pria berbadan tegap untuk merapat ke mobil Kijang Innova hitam yang berjalan pelan dan kadang berhenti di jalur yang dilaluinya sepanjang hari kemarin.

''Terima kasih Pak Jokowi, terima kasih Pak Presiden,'' teriak kegirangan Lasimo, penarik becak asal Wonogiri yang biasa mangkal di depan Hotel Dana, kawasan jalan protokol Slamet Riyadi.

Pria berbaju putih yang mengeluarkan tangan untuk bersalaman dan menyerahkan amplop berisi uang itu ialah Joko Widodo, mantan Wali Kota Surakarta yang baru saja diumumkan sebagai presiden terpilih hasil keputusan KPU pada 22 Juli.
''Ya Allah, terima kasih, Engkau telah menurunkan seorang pemimpin yang sangat sederhana dan merakyat. Rakyat kecil disapa ramah, disuruh mendekat dan diberi uang lagi oleh pemimpin besar,'' teriak bahagia Suratno, tukang becak yang baru saja menerima berkah amplop berisi uang Rp50 ribu dari Jokowi di depan Pasar Gede.

Jokowi tidak banyak kata. Dalam kawalan ketat tapi manusiawi tersebut, suami Iriana Widodo itu dengan sabar membagikan amplop putih kepada ratusan abang penarik becak yang sedang santai di depan Pasar Gede.

Itulah sekelumit gambaran Jokowi yang berlibur Lebaran, berkeliling kota sambil berbagi sukacita dengan wong cilik.
Bahkan, Poniyati, 55, ibu rumah tangga warga Surabaya yang sedang mudik di Kota Surakarta, mengaku akan melaminating 'salam tempel' Rp50 ribu pemberian Jokowi saat mampir di Kantor Sekretariat DPC PDI Perjuangan, Brengosan, Purwosari. ''Ini sejarah tidak terlupakan dalam hidup saya,'' ujar bahagia wanita paruh baya itu sambil kelesotan di teras kantor partai berlambang banteng mocong putih dalam lingkaran itu.
Gaya Jokowi memang tak berubah. Ia pun dengan sabar melayani tamu dadakan yang menyambangi kediamannya di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Surakarta.

Rumah seluas tak kurang dari 700 meter persegi itu sudah ditempati Jokowi dan Iriana beserta ketiga anaknya selama 24 tahun. Segala kekakuan protokoler meluruh berkat kehangatan sang pemilik rumah. Bahkan, seorang jurnalis dari Jakarta sempat rebahan di atas karpet di sebuah ruang tamu. ''Sudah kayak rumah sendiri saja kamu,'' seloroh seorang jurnalis koran nasional kala melihat rekan sejawatnya merebahkan badannya di atas karpet sambil memeluk bantal kecil.

Ada kejadian lucu saat mantan pendaki gunung itu menandatangani ponsel jurnalis dari media yang dimiliki seorang petinggi partai penyokong Prabowo Subianto. ''Itu (paraf) jangan ditunjukkan ke bosmu, ya. Nanti kamu bisa dipecat,'' ujar Jokowi terkekeh.
.....................................................

Jokowi yang kini masih menjabat Gubernur DKI mengaku tidak akan 'jaim' (jaga image) jika pada 20 Oktober dilantik sebagai Presiden Ke-7 RI. ''Sama siapa pun enggak akan berubah, termasuk dengan dikau-dikau (wartawan),'' ujarnya semringah.
http://www.mediaindonesia.com/hottop...ing/2014/08/01