- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Hal Hebat yang Bisa Diajarin Bocah Indonesia buat Seluruh Dunia


TS
Zigh
5 Hal Hebat yang Bisa Diajarin Bocah Indonesia buat Seluruh Dunia
Halo agan2 semua. Kali ini gw pengen bawain hal yang bisa diajarin bocah Indonesia buat dunia. Insya Allah kagak repost dan bermanfaat buat agan semua.
Jangan Lupa Rate ya gan biar bisa dibaca dan bermanfaat buat banyak orang!


Jangan Lupa Rate ya gan biar bisa dibaca dan bermanfaat buat banyak orang!



Spoiler for Yuk buka!:
5 hal hebat yang bisa diajarin bocah Indonesia buat seluruh dunia
Quote:
Orang-orang yang merasa gede (badan, usia maupun ukuran itunya)
sering ngerasa mereka yang harusnya ngajarin anak kecil ini itu biar bisa siap menjalani hidup. Padahal nggak sama sekali, kata penulis sekaligus kartunis Andrew Matthews dibuku super kerennya "Being Happy", kitalah yang harus belajar banyak dari anak kecil. Mulai cara mereka total menjalani masa kini, ga capek mikirin masa depan, fokus sama apa yang mau mereka pelajari sampai rela 2 hari berturut-turut belajar salto biar bisa backflip. Poin terakhir gw ngarang. 
Nah terus hal hebat apa yang bisa diajarin bocah Indonesia yang sampai dibicarain seluruh dunia?
Ini ada 5 poin yang mungkin kita bisa resapi :


Nah terus hal hebat apa yang bisa diajarin bocah Indonesia yang sampai dibicarain seluruh dunia?
Ini ada 5 poin yang mungkin kita bisa resapi :
Quote:
1. Berhenti Merokok
Masih inget Aldi Rizal? bocah 2 tahun yang ngegegerin dunia serta para anak SMP alay yang sok gaul ngerokok padahal jumlah rokoknya kalah jauh ama Rizal.

Photo : Barcroft Media
Dia yang biasanya bisa ngerokok 40 batang sehari, sekarang udah berhenti bro! Lo lo yang sok-sokan ngaku sehari sebungkus ga bisa berhenti harusnya malu sama dia. Dia berhasil mengatasi rasa ngidam yang super-ultra-dahsyat dengan mengganti kebiasaannya dengan hal lain.
Junk Food.
Iya,Junk Food. Cek nih New York Post kalau kagak percaya.
"Now, two years on, a documentary team in the village filming Ardi’s recovery has found that although the five-year-old has successfully kicked his cigarette habit, he appears to have replaced it with an addiction to fatty snacks" -Independent
Haha, bodo amatan dah. Walaupun gantinya juga ke hal yang ga nyehatin juga, tapi seenggaknya lo bisa sadar kalau anak kecil itu aja bisa dan mulai dari sekarang ganti rokok lo jadi Big Mac biar cepet miskin.
Yang terpenting, sekarang dia udah pede berpose macam binaragawan OCD.

Photo : Barcroft Media
2. Semangat ke sekolah tinggi!
Ini ni, foto yang sempet ramai sampai ke media internasional.

Photo : Reuters
Kata DailyMail, anak-anak di Lebak harus menjadi Indiana Jones (bukan jomblo ngenes) buat ke sekolah tiap hari. Kurang keren apa coba. Waktu gw kecil gw sama temen2 SD juga semangat banget kok ke sekolah, walaupun kepikirannya cuma ngadu tamiya atau main petak umpet. Tapi at least, kita yang bocah itu tetap semangat dengan kegiatan kita. Nggak kaya orang-orang dewasa sekarang yang buat ngejalanin rutinitas sehari2 aja harus ngeluh dulu di Twitter, Facebook atau Path.
Kabar Gembira (Bukan tentang ekstrak kulit manggis) : Jembatan-jembatan yang rusak sudah mulai diperbaiki kok dengan kerjasama pemerintah dan perusahaan sekitar. Cek Disini
3. Mereka Terbahagia
Ini juga masih ada hubungannya dengan pendidikan di Indonesia. Mungkin banyak yang belum tahu kalau ada survey yang dilakukan The Programme for International Student Assessment (PISA) tentang korelasi nilai matematika dengan kebahagiaan anak di sekolah. Nih grafiknya :

Source : PISA Database
Seperti yang dilansir theAtlantic, terdapat indikasi yang cukup menarik dimana anak-anak Korea yang nilai matematikanya termasuk sangat tinggi ternyata adalah anak-anak yang paling tidak bahagia. Sedangkan Indonesia yang nilainya terendah kedua dalam skor matematika adalah anak-anak yang paling bahagia. Tren dalam garis merah juga menunjukkan penurunan kebahagiaan seiring dengan tingginya skor mereka.
Kalau masalah skor terendahnya dikesampingin dulu lah ya, menurut gw ini adalah PR kita semua, mulai dari pembuatan sistem pendidikan yang tepat sampai peran orang tua di rumah buat menstimulasi kecerdasan anak. Gw yakin kalau otak manusia ga bakal jauh2 amat kok bedanya.
Yang gw mau highlight, "beneran nih bocah Indonesia paling bahagia?" Mungkin banyak orang bilang dulu pas kecil mereka biasa aja. Tapi ya menurut gw ini bener, masa SD gw bahagia kok. Main sama teman, bersosialisasi dan sebagainya. Kalau sekarang, temen gw jadi dewasa malah pada kelihatan banyak yang ga bahagia. Termasuk gw juga. Jadi jaim, munafik dan cuma pengen kelihatan kuat di mata orang lain.
Ayolah, yang dicari di dunia ini apa sih? Uang? Jabatan? Semua kan ga ada gunanya kalau nggak bahagia. Yuk jadi renungan buat kita yang katanya dewasa ini.
4. “Bersyukur”
Poin keempat gw kasih tanda kutip karena poin ini adalah poin sarkasme. Poin yang sebenarnya negatif, yang bukan bocah ini sendiri yang mengajarkan tapi kita sendirilah yang harus mengambil pelajarannya. Disamping banyak anak Indonesia yang bahagia dengan sekolah mereka, tapi di sisi lain ada hal yang membuat anak Indonesia terkenal.
Hal itu adalah Child Labour. Bocah-bocah negeri ini yang “memilih” menjadi buruh.

Photo : Jakarta Globe
Sangat banyak berita mengenai buruh anak di Indonesia.
Ketik “Indonesia child labour" dan kita bisa menemukan ribuan berita dan artikel yang menceritakan tentang borok ini. Data yang dilansir oleh International Labour Organization mengestimasi 3.2 juta bocah Indonesia yang terlibat dalam buruknya perburuhan anak.
Nah kita yang dewasa ini, yang mengeluh atas pekerjaan kita, atau mengeluh karena pengangguran, atau mengeluh karena kondisi apapun. Sebaiknya ambil kaca atau memejamkan mata sejenak. Kalau masih bisa mengingat masa kecil yang tidak sekelam mereka. Sebaiknya bersyukur. Ya, bersyukur. Pelajaran implisit yang para buruh cilik ini berikan untuk kita yang memiliki kondisi hidup jauh lebih baik. Jauh LEBIH BAIK.
5. Tidak mempersoalkan siapa Presiden mereka
Poin terakhir ini sebenarnya gw udah bingung mau isi apa. Haha. Poin ini juga cukup bikin geger Indonesia dan dunia bukan karena anak-anak, tapi karena para orang dewasa yang bertingkah sangat bocah. Mungkin bocah pun bakal tersinggung disamakan dengan mereka. Fanatisme yang berlebihan, mendewakan capres idola sampai memusuhi teman dekat karena berbeda pendapat.
Setau gw, anak-anak ga bakal kaya gitu. Kalau mereka ada masalah, berantem dikit, nangis dikit, baikan lagi. Mereka juga ga bakal nyebar-nyebar fitnah tentang orang yang mereka benci kok. Anak-anak ini juga ga bakal nyalahin presiden mereka kok kalau mereka dapet masalah. Untuk kasus ini, anak-anak jauh lebih dewasa. Ga kaya kalian-kalian yang buta sama fakta yang belum tentu benar.
Untuk poin terakhir ini gw cuma pengen curhat sebenarnya atas fanatisme masyarakat “dewasa” yang berlebihan. Gw berharap kita semua belajar dari anak-anak, gimana mereka fokus dengan yang sekarang dan apa yang mereka bisa lakukan agar mereka bahagia.
Salam.
Masih inget Aldi Rizal? bocah 2 tahun yang ngegegerin dunia serta para anak SMP alay yang sok gaul ngerokok padahal jumlah rokoknya kalah jauh ama Rizal.
Spoiler for Aldi Rizal:

Photo : Barcroft Media
Dia yang biasanya bisa ngerokok 40 batang sehari, sekarang udah berhenti bro! Lo lo yang sok-sokan ngaku sehari sebungkus ga bisa berhenti harusnya malu sama dia. Dia berhasil mengatasi rasa ngidam yang super-ultra-dahsyat dengan mengganti kebiasaannya dengan hal lain.
Junk Food.
Iya,Junk Food. Cek nih New York Post kalau kagak percaya.
"Now, two years on, a documentary team in the village filming Ardi’s recovery has found that although the five-year-old has successfully kicked his cigarette habit, he appears to have replaced it with an addiction to fatty snacks" -Independent
Haha, bodo amatan dah. Walaupun gantinya juga ke hal yang ga nyehatin juga, tapi seenggaknya lo bisa sadar kalau anak kecil itu aja bisa dan mulai dari sekarang ganti rokok lo jadi Big Mac biar cepet miskin.
Yang terpenting, sekarang dia udah pede berpose macam binaragawan OCD.
Spoiler for Aldi Corbuzier:

Photo : Barcroft Media
2. Semangat ke sekolah tinggi!
Ini ni, foto yang sempet ramai sampai ke media internasional.
Spoiler for Indiana Jones:

Photo : Reuters
Kata DailyMail, anak-anak di Lebak harus menjadi Indiana Jones (bukan jomblo ngenes) buat ke sekolah tiap hari. Kurang keren apa coba. Waktu gw kecil gw sama temen2 SD juga semangat banget kok ke sekolah, walaupun kepikirannya cuma ngadu tamiya atau main petak umpet. Tapi at least, kita yang bocah itu tetap semangat dengan kegiatan kita. Nggak kaya orang-orang dewasa sekarang yang buat ngejalanin rutinitas sehari2 aja harus ngeluh dulu di Twitter, Facebook atau Path.
Kabar Gembira (Bukan tentang ekstrak kulit manggis) : Jembatan-jembatan yang rusak sudah mulai diperbaiki kok dengan kerjasama pemerintah dan perusahaan sekitar. Cek Disini
3. Mereka Terbahagia
Ini juga masih ada hubungannya dengan pendidikan di Indonesia. Mungkin banyak yang belum tahu kalau ada survey yang dilakukan The Programme for International Student Assessment (PISA) tentang korelasi nilai matematika dengan kebahagiaan anak di sekolah. Nih grafiknya :
Spoiler for Grafik:

Source : PISA Database
Seperti yang dilansir theAtlantic, terdapat indikasi yang cukup menarik dimana anak-anak Korea yang nilai matematikanya termasuk sangat tinggi ternyata adalah anak-anak yang paling tidak bahagia. Sedangkan Indonesia yang nilainya terendah kedua dalam skor matematika adalah anak-anak yang paling bahagia. Tren dalam garis merah juga menunjukkan penurunan kebahagiaan seiring dengan tingginya skor mereka.
Kalau masalah skor terendahnya dikesampingin dulu lah ya, menurut gw ini adalah PR kita semua, mulai dari pembuatan sistem pendidikan yang tepat sampai peran orang tua di rumah buat menstimulasi kecerdasan anak. Gw yakin kalau otak manusia ga bakal jauh2 amat kok bedanya.
Yang gw mau highlight, "beneran nih bocah Indonesia paling bahagia?" Mungkin banyak orang bilang dulu pas kecil mereka biasa aja. Tapi ya menurut gw ini bener, masa SD gw bahagia kok. Main sama teman, bersosialisasi dan sebagainya. Kalau sekarang, temen gw jadi dewasa malah pada kelihatan banyak yang ga bahagia. Termasuk gw juga. Jadi jaim, munafik dan cuma pengen kelihatan kuat di mata orang lain.
Ayolah, yang dicari di dunia ini apa sih? Uang? Jabatan? Semua kan ga ada gunanya kalau nggak bahagia. Yuk jadi renungan buat kita yang katanya dewasa ini.

4. “Bersyukur”
Poin keempat gw kasih tanda kutip karena poin ini adalah poin sarkasme. Poin yang sebenarnya negatif, yang bukan bocah ini sendiri yang mengajarkan tapi kita sendirilah yang harus mengambil pelajarannya. Disamping banyak anak Indonesia yang bahagia dengan sekolah mereka, tapi di sisi lain ada hal yang membuat anak Indonesia terkenal.
Hal itu adalah Child Labour. Bocah-bocah negeri ini yang “memilih” menjadi buruh.

Spoiler for Buruh Anak:

Photo : Jakarta Globe
Sangat banyak berita mengenai buruh anak di Indonesia.

Nah kita yang dewasa ini, yang mengeluh atas pekerjaan kita, atau mengeluh karena pengangguran, atau mengeluh karena kondisi apapun. Sebaiknya ambil kaca atau memejamkan mata sejenak. Kalau masih bisa mengingat masa kecil yang tidak sekelam mereka. Sebaiknya bersyukur. Ya, bersyukur. Pelajaran implisit yang para buruh cilik ini berikan untuk kita yang memiliki kondisi hidup jauh lebih baik. Jauh LEBIH BAIK.
5. Tidak mempersoalkan siapa Presiden mereka
Poin terakhir ini sebenarnya gw udah bingung mau isi apa. Haha. Poin ini juga cukup bikin geger Indonesia dan dunia bukan karena anak-anak, tapi karena para orang dewasa yang bertingkah sangat bocah. Mungkin bocah pun bakal tersinggung disamakan dengan mereka. Fanatisme yang berlebihan, mendewakan capres idola sampai memusuhi teman dekat karena berbeda pendapat.

Setau gw, anak-anak ga bakal kaya gitu. Kalau mereka ada masalah, berantem dikit, nangis dikit, baikan lagi. Mereka juga ga bakal nyebar-nyebar fitnah tentang orang yang mereka benci kok. Anak-anak ini juga ga bakal nyalahin presiden mereka kok kalau mereka dapet masalah. Untuk kasus ini, anak-anak jauh lebih dewasa. Ga kaya kalian-kalian yang buta sama fakta yang belum tentu benar.
Untuk poin terakhir ini gw cuma pengen curhat sebenarnya atas fanatisme masyarakat “dewasa” yang berlebihan. Gw berharap kita semua belajar dari anak-anak, gimana mereka fokus dengan yang sekarang dan apa yang mereka bisa lakukan agar mereka bahagia.
Salam.
Quote:
Diubah oleh Zigh 01-08-2014 10:28
0
8.6K
Kutip
76
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan