NA ...manpaatin hak kayak gini kan kayak ngijinkan tersangke pembunuh bersih2 di TKP kejadian...tabah curige nih anS E N S O R.(minte peluk gans)

Jakarta - Sebanyak lebih dari 1.400 kotak suara yang ada di wilayah Jakarta Timur dibongkar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Timur. Data dan dokumen yang berada di dalam ribuan kotak suara itu akan dijadikan bukti oleh KPU atas gugatan pasangan capres dan cawapres nomor urut satu di Mahkamah Konstitusi (MK).

Ketua KPU Jakarta Timur Nurdin mengatakan, dibukanya sekitar 1.400 kotak suara yang berada di wilayah Jakarta Timur berdasar surat edaran KPU RI terkait pembuktian data atas gugatan di MK. Dikatakan, pembongkaran ini serempak dilakukan di wilayah DKI Jakarta lainnya. Secara total, di seluruh DKI terdapat sekitar 5.800 kotak suara yang dibongkar.

"Untuk di Jakarta Timur ada lebih dari 1.400 kotak suara yang akan dibuka," kata Nurdin, kepada wartawan, Kamis (31/7).

Dikatakan, beberapa data dan dokumen yang nantinya digunakan sebagai bukti meliputi form Daftar Pemilih Khusus (DPK) Tambahan, foto copy KTP, daftar hadir pemilih atau A7, surat A4 dan A5, serta dokumen lainnya. Setelah diambil dari kotak suara, dokumen-dokumen tersebut diserahkan secara berjenjang ke KPU DKI dan KPU Pusat.

"Data tersebut akan kami kirim ke KPU RI untuk jadi data di MK," jelasnya.

Nurdin mengakui dalam membongkar kotak suara ini, pihaknya tidak mengundang secara khusus tim pemenangan kedua pasangan calon. Meski demikian, sebelum kotak suara dibongkar, pihaknya telah menginformasikan kepada tim pasangan calon.
"Memang pada saat pembukaan kotak, walaupun saksi tidak hadir, tetapi proses tetap berjalan. Yang penting, di situ ada Panwaslu dan kepolisian," jelas Nurdin.

Di antara ribuan kotak suara yang dibongkar, terdapat 16 kotak suara dari 27 kotak suara yang ada di wilayah Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Berdasar pantauan, berbagai dokumen yang diambil dari kotak suara dimasukan dalam satu berkas. Namun, dokumen-dokumen tersebut belum sempat diserahkan kepada PPK lantaran adanya keberatan dari saksi pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 yang merasa tidak mendapat undangan untuk menyaksikan pembongkaran kotak suara.

Selain tidak menerima undangan, Budi Mulyono, salah seorang saksi capres dan cawapres nomor urut I tingkat Kecamatan Jatinegara menyatakan keberatan dengan pembongkaran ini karena pihaknya tengah mengajukan gugatan ke MK terkait hasil penghitungan suara KPU. Seharusnya, kata Budi pembongkaran dilakukan atas perintah dari MK.

beritasatu