- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok Bukan Cuma "Gertak Sambal"


TS
lovemata
Ahok Bukan Cuma "Gertak Sambal"
JAKARTA, KOMPAS.com — Janji Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan membongkar lapak-lapak liar milik pedagang kaki lima (PKL) saat libur Lebaran bukan cuma gertak sambal.
Di wilayah Jakarta Timur, pada Rabu (30/7/2014) atau H+2, puluhan petugas Satpol PP membongkar puluhan lapak di kawasan Jatinegara.
Sebelum melakukan penertiban, sebanyak 70 personel apel di Pusar Grosir Jatinegara (PGJ), Jalan Matraman Raya, Jatinegara. Mereka dilengkapi dengan alat perkakas untuk membongkar lapak, seperti palu, godam, dan lainnya. Sebanyak 10 mobil disiapkan.
Penyisiran pertama dilakukan di kawasan Stasiun Jatinegara. Persis di depan stasiun tersebut banyak dipenuhi puluhan lapak PKL yang buka setiap sore hingga malam.
Petugas membongkar beberapa lapak yang ditinggal pedagangnya mudik. Lapak-lapak yang terbuat dari kayu, bambu, dan papan itu dimasukkan ke dalam truk.
Kemudian penertiban dilanjutkan ke Jalan DI Pandjaitan, Kebon Nanas. Sebuah tenda dibongkar, diangkut, dan dimasukkan ke dalam truk. Sebuah gubuk liar di kolong fly over pintu Tol Kebon Nanas yang dihuni Sumadi (60), pemulung, disikat.
"Ini merupakan instruksi dari Pak Wagub, sebagai upaya untuk penataan para gubuk dan lapak liar di Jakarta," kata Agus Sadiki, Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Timur.
Merdeka.com - Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tugu Monas tak melawan saat ditertibkan petugas Satpol PP DKI Jakarta. Namun ada petugas kebersihan yang marah-marah oleh sampah yang berserakan akibat adanya penertiban.
"Rakyat kecil ngapain disuruh-suruh pergi gini. Ini sampah malah berserakan, pembersihannya gimana?" Kata tukang sapu yang mengaku bernama Pak Kumis di Tugu Monas Jakarta, Rabu (30/7).
Menurutnya sebelum DKI Jakarta dipimpin Jokowi-Ahok, PKL di Monas tak pernah ada pengusiran. Dia beranggapan kawasan Tugu Monas adalah ruang publik yang bebas digunakan untuk kegiatan masyarakat.
"Ini gara-gara Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama), mulai dari dulu gak pernah seperti ini (PKL diusir). Monas gak ada yang punya, ini milik pemerintah," ujar dia.
Sementara itu, dia juga mengeluhkan penghasilan tukang sapu yang tak seberapa. Dirinya hanya mengharap belas kasih PKL di Tugu Monas.
"Saya dapat uang tak seberapa, cuma dua ribu saja. Itu juga dari pemberian pedagang, gak pakai tarif bersih-bersih," pungkas dia.
Merdeka.com - Tugu Monas menjadi salah satu tujuan wisata favorit masyarakat Jakarta di libur panjang lebaran ini. Tak ayal, kawasan di pusat ibu kota ini pun dipadati oleh sejumlah wisatawan.
Pantaun merdeka.com, Rabu (30/7), pengunjung tampak berkerumun di loket pembelian tiket masuk Tugu Monas. Sebagian lagi ada pengunjung yang menikmati jajanan kerak telor dan berfoto dengan badut.
Di tengah keramaian pengunjung, ada pemandangan yang tak lazim. Beberapa anak telanjang bulat, mandi di kolam depan patung kuda sisi timur Tugu Monas.
Salah satu anak, Angga menyatakan mandi di kolam tersebut sudah biasa. Orang tua mereka pun tak melarang.
"Sudah biasa Om mandi di sini. Gak ada yang marah kok, ini juga tidak dalam," kata Angga sembari melompat ke kolam.
Sementara itu, di kolam yang sama seorang pengunjung memapah anaknya yang baru berumur lima bulan membuang air kecil ke arah kolam dan kemudian berlalu pergi begitu saja. Tak ada petugas keamanan Monas maupun pengunjung lain yang mengingatkan mereka.
Di wilayah Jakarta Timur, pada Rabu (30/7/2014) atau H+2, puluhan petugas Satpol PP membongkar puluhan lapak di kawasan Jatinegara.
Sebelum melakukan penertiban, sebanyak 70 personel apel di Pusar Grosir Jatinegara (PGJ), Jalan Matraman Raya, Jatinegara. Mereka dilengkapi dengan alat perkakas untuk membongkar lapak, seperti palu, godam, dan lainnya. Sebanyak 10 mobil disiapkan.
Penyisiran pertama dilakukan di kawasan Stasiun Jatinegara. Persis di depan stasiun tersebut banyak dipenuhi puluhan lapak PKL yang buka setiap sore hingga malam.
Petugas membongkar beberapa lapak yang ditinggal pedagangnya mudik. Lapak-lapak yang terbuat dari kayu, bambu, dan papan itu dimasukkan ke dalam truk.
Kemudian penertiban dilanjutkan ke Jalan DI Pandjaitan, Kebon Nanas. Sebuah tenda dibongkar, diangkut, dan dimasukkan ke dalam truk. Sebuah gubuk liar di kolong fly over pintu Tol Kebon Nanas yang dihuni Sumadi (60), pemulung, disikat.
"Ini merupakan instruksi dari Pak Wagub, sebagai upaya untuk penataan para gubuk dan lapak liar di Jakarta," kata Agus Sadiki, Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Timur.
Merdeka.com - Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tugu Monas tak melawan saat ditertibkan petugas Satpol PP DKI Jakarta. Namun ada petugas kebersihan yang marah-marah oleh sampah yang berserakan akibat adanya penertiban.
"Rakyat kecil ngapain disuruh-suruh pergi gini. Ini sampah malah berserakan, pembersihannya gimana?" Kata tukang sapu yang mengaku bernama Pak Kumis di Tugu Monas Jakarta, Rabu (30/7).
Menurutnya sebelum DKI Jakarta dipimpin Jokowi-Ahok, PKL di Monas tak pernah ada pengusiran. Dia beranggapan kawasan Tugu Monas adalah ruang publik yang bebas digunakan untuk kegiatan masyarakat.
"Ini gara-gara Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama), mulai dari dulu gak pernah seperti ini (PKL diusir). Monas gak ada yang punya, ini milik pemerintah," ujar dia.
Sementara itu, dia juga mengeluhkan penghasilan tukang sapu yang tak seberapa. Dirinya hanya mengharap belas kasih PKL di Tugu Monas.
"Saya dapat uang tak seberapa, cuma dua ribu saja. Itu juga dari pemberian pedagang, gak pakai tarif bersih-bersih," pungkas dia.
Merdeka.com - Tugu Monas menjadi salah satu tujuan wisata favorit masyarakat Jakarta di libur panjang lebaran ini. Tak ayal, kawasan di pusat ibu kota ini pun dipadati oleh sejumlah wisatawan.
Pantaun merdeka.com, Rabu (30/7), pengunjung tampak berkerumun di loket pembelian tiket masuk Tugu Monas. Sebagian lagi ada pengunjung yang menikmati jajanan kerak telor dan berfoto dengan badut.
Di tengah keramaian pengunjung, ada pemandangan yang tak lazim. Beberapa anak telanjang bulat, mandi di kolam depan patung kuda sisi timur Tugu Monas.
Salah satu anak, Angga menyatakan mandi di kolam tersebut sudah biasa. Orang tua mereka pun tak melarang.
"Sudah biasa Om mandi di sini. Gak ada yang marah kok, ini juga tidak dalam," kata Angga sembari melompat ke kolam.
Sementara itu, di kolam yang sama seorang pengunjung memapah anaknya yang baru berumur lima bulan membuang air kecil ke arah kolam dan kemudian berlalu pergi begitu saja. Tak ada petugas keamanan Monas maupun pengunjung lain yang mengingatkan mereka.
0
3.5K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan