Jadi ane habis jalan-jalan ke TwitterLand gan, stalking mantan , stalking gebetan dan akhirnya mendaratlah ane disalah satu akun twitter traveller wanita Indonesia gan namanya mbak Trinity dengan akun twitter @TrinityTraveler

Waktu pertama buka ane langsung kaget gan karena langsung nemu gambar ini

SINGAPORE's Hidden Treasure? Harta Karun Singapura ?

Darisitu ane coba stalking lagi gan dan ini dia

Adalah salah satu restoran Indonesia tapi disitu tertera harga dengan harga dalam bentuk SGD gan , dollarnya singapura.

Karena rasa penasaran ane makin tinggi , ane coba searching di google, dan ternyata pengetahuan google pun masih minim tentang kasus ini. Walaupun ada beberapa link yang membahas ini secara tidak langsung

HARUS diakui penggunaan mata uang asing memang sudah lazim di sejumlah resor wisata di pulau yang hanya 20 menit dari Singapura ini. Setidaknya terlihat di Resort Nirwana Garden, pusat oleh-oleh, makanan dan air minum semuanya berstempel harga dolar Singapura.

Menurut Bupati Bintan Ansar Ahmad seperti yang dikutip dari tempo.co belum lama ini mengatakan Jika dilihat di peta, resor wisata ini berada tepat berhadapan dengan Singapura. Bahkan waktu tempuh naik kapal cepat dari Singapura lebih dekat ketimbang dari Batam. Dan tentunya tamu-tamu utama di resor ini adalah warga jiran tersebut. Kebijakan itu memang berlaku khusus di tempat wisata.

“Pemerintah daerah tak bisa intervensi karena kawasan wisata tersebut sudah mengikat kontrak dengan pemerintah pusat. Sekarang memang sudah ada Undang-Undang Mata Uang Nomor 7 Tahun 2011. Tapi belum ada peraturan pemerintah. Kami belum bisa mewajibkan penggunaan rupiah kalau belum ada aturannya," ujarnya.

Dikatakan, apalagi pelaksanaannya ada tenggang hingga 17 Agustus 2014. Jadi memang masih ada ruang. Cerita serupa sebenarnya juga ditemui di Bali, khusus daerah wisata, memang banyak yang masih memakai transaksi dengan mata uang asing.

“Kalau boleh memilih, tentunya transaksi dalam rupiah. Sebab, transaksi dengan rupiah akan memudahkan wisatawan untuk belanja dan belanja lagi di Indonesia,” katanya.

Ditambahkannya, sumbangan wisata bagi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan cukup besar. Diakuinya sekitar 60% pendapatan disumbang dari pariwisata. Sekitar 50% per tahun, tapi memang mayoritas dari kantong wisatawan asing. Baru tiga tahun terakhir, jumlah wisatawan domestik pun meningkat. Kini komposisi wisatawan domestik sekitar 10% dari 402 ribu kunjungan tahun 2011.

Ternyata sudah terikat kontrak, kok bisa-bisanya pemerintah pusat mengaccept yang kaya gini