Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

trafalgal92Avatar border
TS
trafalgal92
BUNG TOMO CLASS CERITAMU !!!
Anda pernah menonton film James
Bond: The Sky Fall? Tentu anda masih
ingat dengan peristiwa ledakan yang
mengguncang SIS Building, yang
menjadi markas besar Agen Rahasia
M16, atau British Secret Intelligence
Service. Konon, di gedung ini pulalah
arah mata angin mulai menemukan
tujuannya untuk membawa kapal
perang jenis MRLF pesanan Kesultanan
Brunei Darussalam, Nakhoda Ragam
Class, melabuhkan layarnya ke
pangkuan ibu pertiwi, Indonesia
Tercinta..!
Nun jauh di sebuah kota kecil di
Indonesia, sebuah bungkusan kecil dari
sebuah negara Eropa yang kaya, telah
diterima oleh seseorang di beranda
depan rumahnya. Ekspresinya tetap
tenang meskipun ia telah mengetahui
bahwa bungkusan kecil itu datang dari
luar negeri, Inggris..! Perlahan dia
melangkah menuju sebuah ruang kerja
yang hanya diterangi oleh cahaya
matahari yang menerobos dinding-
dinding kaca yang telanjang.
Bungkusan itu pun di buka. Beberapa
fail dan denah kapal perang kini
berserakan di depannya. Satu persatu
spesifikasi kapal itu dicermatinya.
Kadang mengangguk, mengernyit,
tersenyum, atau bahkan geleng-geleng
kepala. Pada sebuah lembaran fail,
tatapan matanya mulai terlihat begitu
fokus, ekspresi serius pun tiba-tiba
menghempaskan ketenangan yang
sedari tadi diperlihatkannya.
Tidak cukup hanya sampai di situ,
tangannya pun mulai menggapai
secarik kertas dan sebatang pensil.
Tidak jelas, entah tulisan, lukisan atau
hitungan yang dia goreskan. Namun
yang jelas, tanpa disadarinya, hari
sudah mulai merangkak gelap. Ia pun
bergegas ke kamar mandi untuk
membersihkan diri. Setelah itu
diambilnya sebungkus mie instant
sebagai pengganjal perut, maklum
gara-gara dokumen dari Inggris itu, dia
sampai lupa waktu untuk menikmati
santap makan siang dan makan
malamnya. Tidak heran jika tubuhnya
pun terlihat agak ceking, tapi tentu saja
tidak demikian dengan otaknya, sama
sekali jauh dari kesan ceking. Terbukti
dengan hadirnya dokumen itu di
rumahnya. Bisa jadi dialah satu-
satunya manusia di muka bumi ini
yang menerima dokumen itu langsung
dari produsen peralatan perang
terkemuka, BAE System di Inggris.
Sambil menyeruput kuah mie instant
yang dibuatnya, dia pun melanjutkan
mencermati detail gambar dan kalimat
yang tertera dalam dokumen tersebut.
Hingga akhirnya diapun menggapai
handphone yang tergeletak agak jauh
dari tempatnya duduk saat itu.
Seseorang dihubunginya, dan sebuah
pertemuanpun dijanjikan.
Tiga hari kemudian, pagi-pagi sekali
dia sudah terlihat berada di Bandara
Juanda, Surabaya. Sebuah koper ukuran
sedang dan tas komputer yang
tersandang, tampak menyertai
keberangkatannya. Sebuah presentasi
penting akan segera digelar bersama
para petinggi di Jakarta. Pendek kata,
presentasi itu pun sukses menyatukan
suara para petinggi yang hadir,
padahal sebelumnya, pro kontra kerap
memenuhi ruang diskusi. Mimpi dan
harapan besarpun bersandar di
pundaknya.
Tidak lama berselang, tim negosiasi
pun berangkat ke Brunei. Dari negeri
Sultan Hasanal Bolqiah, terbetik kabar
gembira. Sang Sultan bersedia melepas
ketiga ‘the Sultan’s boats’ nya hanya
dengan harga $380 juta, atau hanya
sekitar 20% dari total biaya yang telah
dikeluarkan oleh paduka Sultan untuk
pengadaan ketiga kapal tersebut. Kabar
ini pun kemudian tersebar di berbagai
media seluruh dunia. Tindakan bodoh
telah diambil oleh TNI AL, begitulah
kira-kira kebanyakan pendapat para
pembaca seusai mengetahui transaksi
mengejutkan tersebut. Ya memang
sangat mengejutkan, karena
sebelumnya Indonesia juga sempat
menolak tawaran itu, bahkan hampir
semua negara di dunia yang ditawari
kapal ini, menyatakan sikap penolakan
yang sama. Tapi kini, Indonesia telah
membulatkan tekad untuk mengakuisisi
kapal perang yang konon paling super
canggih di kelasnya..!
Pertanyaannya, mengapa kita mau
menerimanya sedangkan negara sekelas
Zimbabwe aja ogah untuk
mengambilnya.? Hehehe..! Pria ceking
ini hanya bisa nyengir saat ditanyakan
tentang hal ini. Ia pun menepis isu
tentang ketidakseimbangan kapal dan
tutupnya pabrikan rudal MBDA Seawolf
sebagai alasan atas penolakan
Indonesia sebelumnya. Konon saat itu
kita masih sedang mencari solusi untuk
menutupi kelemahan yang dimilikinya.
Sekarang semuanya sudah bisa kita
atasi berkat negosiasi sengit dari
berbagai lapisan, dari mulai negosiasi
para ahli, hingga ke negosiasi
pemimpin negara. Hasilnya, lelaki
ceking itu yang dibantu oleh beberapa
orang stafnya, kemudian di
berangkatkan ke Inggris, jauh sebelum
proses perbaikan dikerjakan.
Kolaborasi pintar antara para ahli
perkapalan Inggris, Jerman, Perancis
dan Indonesia pun berjalan lancar. Satu
persatu, detail permasalahan yang
selama ini menjadi isu besar, berhasil
dituntaskan. Hasilnya, sea trial yang
dilakukan beberapa waktu lalu, ternyata
mampu menunjukan keseimbangan
kapal yang tinggi, sehingga kapal itu
pun dinyatakan lulus untuk menempati
rumah barunya di Indonesia. Segenap
bangsa Indonesia kini sedang
menantikan kehadiran asset baru
kebanggaannya.
Pertanyaan kecil kemudian menggelitik:
Lho kok cuma datang dua, bukankah
yang kita beli itu ada 3? Kenapa yang
satunya ketinggalan? Hehehe..!
Ternyata, ini juga salah satu penyebab
mengapa kita memutuskan untuk
mengakusisi ketiga kapal ini. Dan ini
pulalah yang menjadi point penting
yang diperjuangkan presiden SBY saat
harus menandatangani naskah
kerjasama pertahanan dengan rekan
sejawatnya dari Inggris, David Cameron,
ketika bertandang ke Jakarta beberapa
waktu lalu.
Kapal MRLF Bung Tomo class (photo :
Grhm Rpr)
Pengerjaan KRI Usman Harun adalah
sebuah langkah awal dari proses TOT
yang diwajibkan oleh pemerintahan
SBY. Indonesia mengirimkan para
ahlinya ke Inggris, untuk menuntaskan
pengerjaan KRI Usman Harun aka KD
Jerambak yang pada tahun 2003
sengaja dihentikan pengerjaannya oleh
pihak BAE System. Kelemahan-
kelemahan yang teridentifikasi oleh
para ahli Indonesia berhasil dieliminir,
sesuatu yang tidak akan pernah bisa
dilupakan oleh pihak BAE System.
Berkat keberhasilan ini, efek besar yang
langsung bisa dirasakan, adalah
menangnya tender PT PAL dalam
pengadaan kapal jenis LPD untuk
Angkatan Laut Philipines. Di Manila,
kita telah berhasil menyisihkan Korea
Selatan, yang notabene adalah guru
Indonesia dalam pengerjaan kapal jenis
LPD Makassar Class. Semua ternyata
tidak terlepas dari keberhasilan para
ahli Indonesia dalam mengoprek kapal
Bung Tomo Class di Inggris.
Daya jelah kapal yang semula hanya
bertahan sampai 14 hari, berhasil
dilipatgandakan menjadi hingga satu
bulan, mengingat perairan Indonesia
yang amat luas. Yang membanggakan,
pembangunan tangki dan instalasi pipa
yang dilakukan, ternyata sama sekali
tidak mengurangi keseimbangan dan
kecepatan kapal. Hal inilah salah satu
yang membuat para ahli di BAE System
menaruh respect yang tinggi terhadap
para insinyur Indonesia.
Begitu pula ketika dilakukan
pembongkaran terhadap MBDA Seawolf
untuk digantikan dengan senjata sejenis
yang lebih canggih, VLS Mica, para
bule itu pun terkesima. Sistem payung
udara yang diusung Nautis ll, yang
sebelumnya malfunction pun, tak lepas
dari sentuhan para ahli kita. Kini kapal
Nakhoda Ragam Class, yang dulu
banyak dicibir dan ditolak oleh berbagai
negara karena dipandang sebagai
sesosok perempuan pendek, gemuk,
lamban dan tak berpelindung, mulai
menuai banyak pujian. Tidak sedikit
negara yang mulai paranoid dengan
kehadiran kapal ini di perairan
Nusantara. Tapi masih sangat sedikit
pihak yang memahami kekuatan sejati
yang dimilikinya. Ketika mencoba
menanyakan hal ini, pria ceking itu pun
bisa nyengir. Semua berawal dari SIS
Building, kita harus menghormatinya..!
Hmmmm..! Mungkin diperlukan seorang
wanita seksi untuk merayu James Bond
agar mau terbuka tentang rahasia
jeroan kapal tersebut. Anda masih
ingat, diawal penyerahannya pada
Brunei, kapal ini direkomendasikan
untuk operasikan oleh 90 orang crews?
Tapi kini, meskipun senjatanya
bertambah, berkat otomatisasi yang
dicangkokkan para insinyur Indonesia,
kapal super canggih ini sudah bisa
dioperasikan oleh hanya 79 orang
crews saja. Sebuah lompatan yang
cukup signifikan, yang sudah membuat
negara-negara seperti Oman dan
Pakistan merasa menyesal karena tidak
memiliki sekelompok insinyur Indonesia
yang pandai itu, dan membuat TLDM
merasa perlu untuk mempercepat
pengadaan kapal Gowind Classnya.
Hehehe..! Untuk mengetahui detailnya,
kita tunggu aja kehadiran James Bond
ke Indonesia..! Salam hangat bung..!
(by: y ayan@indocuisine / Kuala
Lumpur, 23 July 2014 ).
.sudah sampai mana ng kapal!!!!!!!!!
Diubah oleh trafalgal92 27-07-2014 00:40
0
9.1K
36
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan