- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
10 Fakta/Keistimewaan Jawa


TS
vanluster
10 Fakta/Keistimewaan Jawa
Berikut , dibawah ini saya akan menyampaikan 10 fakta tentang jawa baik bahasa, orangnya maupun kebudayaaannya. Silahkan nikmati:
Mungkin itu saja yang bisa saya rangkum. Hidup Indonesia.. Hidup Jawa..Semoga jawa gak hilang jawanya.
Quote:
1. 
Pemrograman Java berasal dari nama sebuah kopi yang berasal dari jawa, yaitu kopi jawa sehingga lambang bahasa pemrograman Java adalah secangkir kopi. Begini ceritanya, Bahasa pemrograman Java terlahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, dan James Gosling, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang.
Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java Oakpertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai “*7″ (Star Seven).
Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan Tv kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto.
Perusahaan baru ini bertambah maju: jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer.
Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner, terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner. Pada perkembangan rilis pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java.
Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka. Kesuksesan mereka diikuti dengan untuk pemberitaan pertama kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995.
Sayang terjadi perpecahan di antara mereka suatu hari pada pukul 04.00 di sebuah ruangan hotel Sheraton Palace. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreessen, membentuk Netscape.
Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja “Bapak Java”, James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak lain sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi “Java”. Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) kesukaan Gosling. Konon kopi ini berasal dari Pulau Jawa. Jadi nama bahasa pemrograman Java tidak lain berasal dari kata Jawa (bahasa Inggris untuk Jawa adalah Java).
2.
Bahasa Jawa merupakan bahasa dengan penutur terbanyak urutan ke 10 didunia pada tahun 2013, bahkan lebih banyak dari pada bahasa nasionalnya sendiri yaitu bahasa Indonesia. Yaitu Sebanyak 85 juta jiwa (2012), sedangkan bahasa Indonesia sebanyak 77 juta jiwa(2007).
3. Sejak 8 Mei 2013 Bahasa Jawa tersedia di google translate. Oleh karena Bahasa Jawa penuturnya sangat banyak.. maka sudah seharusnya bahasa jawa ada di google translate.
4.Karya Sastra Jawa begitu Adiluhung dan dihormati didunia.
serat Kalatidha di dinding salah satu rumah di kota Leiden, negeri Belanda.
seperti Serat Kalatidha. Yang intinya menceritakan akan datangnya zaman edan dan zaman kala bendu. Kala tidha secara harafiah artinya adalah "zaman gila" atau zaman édan seperti ditulis oleh Rangga Warsita sendiri. Konon Rangga Warsita menulis syair ini ketika pangkatnya tidak dinaikkan seperti diharapkan. Lalu ia menggeneralisir keadaan ini dan ia anggap secara umum bahwa zaman di mana ia hidup merupakan zaman gila di mana terjadi krisis. Saat itu Rangga Warsita merupakan pujangga kerajaan di Keraton Kasunanan Surakarta. Ia adalah pujangga panutup atau "pujangga terakhir". Sebab setelah itu tidak ada "pujangga kerajaan" lagi.
Serat Wulangreh
dan serat Wedhatama yang mengajarkan budi pekerti, bagaimana menjadi orang yang terpuji. Kedua serat ini menurutku sungguh Adiluhung ajarannya, dan seharusnya terus diajarkan turun temurun.
Nasihat-nasihat dari Serat Wulangreh dapat dilihat disini : http://iwanmuljono.blogspot.com/sear...max-results=20
Nasihat-nasihat dari Serat Wedhatama dapat dilihat disini :
http://apisuci.blogspot.com/2012/02/...a-lengkap.html
Selain itu masih banyak serat-serat lain yang bahkan masih disimpan bukan diIndonesia melainkan di Negeri Belanda.
Katanya internet masih banyak karya sastra Jawa yang disimpan di Belanda khususnya di Universitas Leiden, gitu.
Juga kitab kitab yang tersohor seperti Kitab Negara Kartagama dan kitab Sotasoma.
5. Tulisan Jawa / Aksara Jawa terdiri dari 20 huruf dasar disusun membentuk puisi atau pangram sempurna yang menceritakan tentang tokoh legendaris Aji Saka dan awal mula terciptanya aksara Jawa. Berbunyi sebagai berikut:

Hana caraka

Data sawala

Padha jayanya

Maga bathanga
yang penerjemahannya sebagai berikut:
Terdapat dua utusan/pembawa pesan. Yang berbeda pendapat. (Mereka berdua) sama kuatnya. Inilah mayat mereka.
6. Orang Jawa itu mengutamakan sifat rendah hati, tidak menyombangkan apa yang dimiliki, cenderung mengunggulkan orang lain daripada diri sendiri, tidak Adigang , Adigung , Adiguna, seperti nasihat dari Sekar Gambuh.
7. Bahasa Jawa tidak hanya digunakan di pulau Jawa saja, tetapi juga di Suriname, Kaledonia Baru(New Caledonia) dan beberapa di Malaysia.
8.
Falsafat Jawa juga sangat Mendalam Seperti :
1. Rame ing gawe sepi ing pamrih, memayu hayuning bawana. (Giat bekerja/membantu dengan tanpa pamrih, memelihara alam semesta /mengendalikan nafsu)
2. Manungsa sadrema nglakoni, kadya wayang umpamane. (Manusia sekedar menjalani apa adanya, seumpama wayang)
3. Ati suci marganing rahayu. (Hati yang suci menjadi jalan menuju keselamatan jiwa dan raga)
4. Ngelmu kang nyata, karya reseping ati. (Ilmu yang sejati, membuat tenteram di hati)
5. Ngudi laku utama kanthi sentosa ing budi. (Menghayati perilaku mulia dengan budi pekerti luhur)
6. Jer basuki mawa beya. (Setiap usaha memerlukan beaya)
7. Ala lan becik dumunung ana awake dhewe. (Kejahatan dan kebaikan terletak di dalam diri pribadi)
8. Sing sapa lali marang kebecikaning liyan, iku kaya kewan. (Siapa yang lupa akan amal baik orang lain, bagaikan binatang)
9. Titikane aluhur, alusing solah tingkah budi bahasane lan legawaning ati, darbe sipat berbudi bawaleksana. (Ciri khas orang mulia yakni, perbuatan dan sikap batinnya halus , tutur kata yang santun, lapang dada, dan mempunyai sikap wibawa luhur budi pekertinya)
10. Ngunduh wohing pakarti. (Orang dapat menerima akibat dari ulahnya sendiri)
11. Ajining dhiri saka lathi lan budi. (Berharganya diri pribadi tergantung ucapan dan akhlaknya)
12. Sing sapa weruh sadurunge winarah lan diakoni sepadha-padhaning tumitah iku kalebu utusaning Pangeran. (Siapa yang mengetahui sebelum terjadi dan diakui sesama manusia, ia termasuk utusan tuhan)
13. Sing sapa durung wikan anane jaman kelanggengan iku, aja ngaku dadi janma linuwih. (Siapa yang belum paham adanya zaman keabadian, jangan mengaku menjadi orang linuwih)
14. Tentrem iku saranane urip aneng donya. (Ketenteraman adalah sarana menjalani kehidupan di dunia)
15. Yitna yuwana lena kena. (Eling waspdha akan selamat, yang lengah akan celaka)
16. Ala ketara becik ketitik. (Yang jahat maupun yang baik pasti akan terungkap juga)
17. Dalane waskitha saka niteni. (Cara agar menjadi awas, adalah berawal dari sikap cermat dan teliti)
18. Janma tan kena kinira kinaya ngapa. (Manusia sulit diduga dan dikira)
19. Tumrap wong lumuh lan keset iku prasasat wisa, pangan kang ora bisa ajur iku kena diarani wisa, jalaran mung bakal nuwuhake lelara. (Bagi manusia, fakir dan malas menjadi bisa/racun, makanan yang tak bisa hancur dapat disebut sebagai bisa/racun, sebab hanya akan menimbulkan penyakit)
20. Klabang iku wisane ana ing sirah. Kalajengking iku wisane mung ana pucuk buntut. Yen ula mung dumunung ana ula kang duwe wisa. Nanging durjana wisane dumunung ana ing sekujur badan. (Racun bisa Lipan terletak di kepala, racun bisa kalajengking ada di ujung ekor, racun bisa ular hanya ada pada ular yang berbisa, namun manusia durjana racun bisanya ada di sekujur badan)
Bahkan Pakaian Jawa, Batik dan Acara-acara perayaan di Jawa semua ada filosofinya.
9. Suku Jawa mempunyai kalender sendiri,
Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.
Dekrit Sultan Agung berlaku di seluruh wilayah kerajaan Mataram II: seluruh pulau Jawa dan Madura kecuali Banten, Batavia dan Banyuwangi (=Balambangan). Ketiga daerah terakhir ini tidak termasuk wilayah kekuasaan Sultan Agung. Pulau Bali dan Palembang yang mendapatkan pengaruh budaya Jawa, juga tidak ikut mengambil alih kalender karangan Sultan Agung ini.
Pekan di Jawa disebut pasaran, ada 5 ari pasaran yaitu
Legi
Pahing
Pon
Wage
Kliwon
10. Kepercayaan Wetonan di Jawa. Menurut kepercayaan Jawa, arti dari suatu peristiwa (dan karakter dari seseorang yang lahir dalam hari tertentu) dapat ditentukan dengan menelaah saat terjadinya peristiwa tersebut menurut berbagai macam perputaran kalender tradisional. Salah satu penggunaan yang umum dari metode ramalan ini dapat ditemukan dalam sistem hari kelahiran Jawa yang disebut wetonan.
Weton anda merupakan gabungan dari tujuh hari dalam seminggu (Senin, Selasa, dll.) dengan lima hari pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). Perputaran ini berulang setiap 35 (7 x 5) hari, sehingga menurut perhitungan Jawa hari kelahiran anda berulang setiap lima minggu dimulai dari hari kelahiran anda.

Pemrograman Java berasal dari nama sebuah kopi yang berasal dari jawa, yaitu kopi jawa sehingga lambang bahasa pemrograman Java adalah secangkir kopi. Begini ceritanya, Bahasa pemrograman Java terlahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, dan James Gosling, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang.
Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java Oakpertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai “*7″ (Star Seven).
Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan Tv kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto.
Perusahaan baru ini bertambah maju: jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer.
Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner, terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner. Pada perkembangan rilis pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java.
Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka. Kesuksesan mereka diikuti dengan untuk pemberitaan pertama kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995.
Sayang terjadi perpecahan di antara mereka suatu hari pada pukul 04.00 di sebuah ruangan hotel Sheraton Palace. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreessen, membentuk Netscape.
Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja “Bapak Java”, James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak lain sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi “Java”. Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) kesukaan Gosling. Konon kopi ini berasal dari Pulau Jawa. Jadi nama bahasa pemrograman Java tidak lain berasal dari kata Jawa (bahasa Inggris untuk Jawa adalah Java).
2.
Bahasa Jawa merupakan bahasa dengan penutur terbanyak urutan ke 10 didunia pada tahun 2013, bahkan lebih banyak dari pada bahasa nasionalnya sendiri yaitu bahasa Indonesia. Yaitu Sebanyak 85 juta jiwa (2012), sedangkan bahasa Indonesia sebanyak 77 juta jiwa(2007).
3. Sejak 8 Mei 2013 Bahasa Jawa tersedia di google translate. Oleh karena Bahasa Jawa penuturnya sangat banyak.. maka sudah seharusnya bahasa jawa ada di google translate.
4.Karya Sastra Jawa begitu Adiluhung dan dihormati didunia.

serat Kalatidha di dinding salah satu rumah di kota Leiden, negeri Belanda.
seperti Serat Kalatidha. Yang intinya menceritakan akan datangnya zaman edan dan zaman kala bendu. Kala tidha secara harafiah artinya adalah "zaman gila" atau zaman édan seperti ditulis oleh Rangga Warsita sendiri. Konon Rangga Warsita menulis syair ini ketika pangkatnya tidak dinaikkan seperti diharapkan. Lalu ia menggeneralisir keadaan ini dan ia anggap secara umum bahwa zaman di mana ia hidup merupakan zaman gila di mana terjadi krisis. Saat itu Rangga Warsita merupakan pujangga kerajaan di Keraton Kasunanan Surakarta. Ia adalah pujangga panutup atau "pujangga terakhir". Sebab setelah itu tidak ada "pujangga kerajaan" lagi.
Serat Wulangreh
dan serat Wedhatama yang mengajarkan budi pekerti, bagaimana menjadi orang yang terpuji. Kedua serat ini menurutku sungguh Adiluhung ajarannya, dan seharusnya terus diajarkan turun temurun.
Nasihat-nasihat dari Serat Wulangreh dapat dilihat disini : http://iwanmuljono.blogspot.com/sear...max-results=20
Nasihat-nasihat dari Serat Wedhatama dapat dilihat disini :
http://apisuci.blogspot.com/2012/02/...a-lengkap.html
Selain itu masih banyak serat-serat lain yang bahkan masih disimpan bukan diIndonesia melainkan di Negeri Belanda.
Katanya internet masih banyak karya sastra Jawa yang disimpan di Belanda khususnya di Universitas Leiden, gitu.
Juga kitab kitab yang tersohor seperti Kitab Negara Kartagama dan kitab Sotasoma.
5. Tulisan Jawa / Aksara Jawa terdiri dari 20 huruf dasar disusun membentuk puisi atau pangram sempurna yang menceritakan tentang tokoh legendaris Aji Saka dan awal mula terciptanya aksara Jawa. Berbunyi sebagai berikut:

Hana caraka

Data sawala

Padha jayanya

Maga bathanga
yang penerjemahannya sebagai berikut:
Terdapat dua utusan/pembawa pesan. Yang berbeda pendapat. (Mereka berdua) sama kuatnya. Inilah mayat mereka.
6. Orang Jawa itu mengutamakan sifat rendah hati, tidak menyombangkan apa yang dimiliki, cenderung mengunggulkan orang lain daripada diri sendiri, tidak Adigang , Adigung , Adiguna, seperti nasihat dari Sekar Gambuh.
7. Bahasa Jawa tidak hanya digunakan di pulau Jawa saja, tetapi juga di Suriname, Kaledonia Baru(New Caledonia) dan beberapa di Malaysia.
8.

Falsafat Jawa juga sangat Mendalam Seperti :
1. Rame ing gawe sepi ing pamrih, memayu hayuning bawana. (Giat bekerja/membantu dengan tanpa pamrih, memelihara alam semesta /mengendalikan nafsu)
2. Manungsa sadrema nglakoni, kadya wayang umpamane. (Manusia sekedar menjalani apa adanya, seumpama wayang)
3. Ati suci marganing rahayu. (Hati yang suci menjadi jalan menuju keselamatan jiwa dan raga)
4. Ngelmu kang nyata, karya reseping ati. (Ilmu yang sejati, membuat tenteram di hati)
5. Ngudi laku utama kanthi sentosa ing budi. (Menghayati perilaku mulia dengan budi pekerti luhur)
6. Jer basuki mawa beya. (Setiap usaha memerlukan beaya)
7. Ala lan becik dumunung ana awake dhewe. (Kejahatan dan kebaikan terletak di dalam diri pribadi)
8. Sing sapa lali marang kebecikaning liyan, iku kaya kewan. (Siapa yang lupa akan amal baik orang lain, bagaikan binatang)
9. Titikane aluhur, alusing solah tingkah budi bahasane lan legawaning ati, darbe sipat berbudi bawaleksana. (Ciri khas orang mulia yakni, perbuatan dan sikap batinnya halus , tutur kata yang santun, lapang dada, dan mempunyai sikap wibawa luhur budi pekertinya)
10. Ngunduh wohing pakarti. (Orang dapat menerima akibat dari ulahnya sendiri)
11. Ajining dhiri saka lathi lan budi. (Berharganya diri pribadi tergantung ucapan dan akhlaknya)
12. Sing sapa weruh sadurunge winarah lan diakoni sepadha-padhaning tumitah iku kalebu utusaning Pangeran. (Siapa yang mengetahui sebelum terjadi dan diakui sesama manusia, ia termasuk utusan tuhan)
13. Sing sapa durung wikan anane jaman kelanggengan iku, aja ngaku dadi janma linuwih. (Siapa yang belum paham adanya zaman keabadian, jangan mengaku menjadi orang linuwih)
14. Tentrem iku saranane urip aneng donya. (Ketenteraman adalah sarana menjalani kehidupan di dunia)
15. Yitna yuwana lena kena. (Eling waspdha akan selamat, yang lengah akan celaka)
16. Ala ketara becik ketitik. (Yang jahat maupun yang baik pasti akan terungkap juga)
17. Dalane waskitha saka niteni. (Cara agar menjadi awas, adalah berawal dari sikap cermat dan teliti)
18. Janma tan kena kinira kinaya ngapa. (Manusia sulit diduga dan dikira)
19. Tumrap wong lumuh lan keset iku prasasat wisa, pangan kang ora bisa ajur iku kena diarani wisa, jalaran mung bakal nuwuhake lelara. (Bagi manusia, fakir dan malas menjadi bisa/racun, makanan yang tak bisa hancur dapat disebut sebagai bisa/racun, sebab hanya akan menimbulkan penyakit)
20. Klabang iku wisane ana ing sirah. Kalajengking iku wisane mung ana pucuk buntut. Yen ula mung dumunung ana ula kang duwe wisa. Nanging durjana wisane dumunung ana ing sekujur badan. (Racun bisa Lipan terletak di kepala, racun bisa kalajengking ada di ujung ekor, racun bisa ular hanya ada pada ular yang berbisa, namun manusia durjana racun bisanya ada di sekujur badan)
Bahkan Pakaian Jawa, Batik dan Acara-acara perayaan di Jawa semua ada filosofinya.
9. Suku Jawa mempunyai kalender sendiri,
Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.
Dekrit Sultan Agung berlaku di seluruh wilayah kerajaan Mataram II: seluruh pulau Jawa dan Madura kecuali Banten, Batavia dan Banyuwangi (=Balambangan). Ketiga daerah terakhir ini tidak termasuk wilayah kekuasaan Sultan Agung. Pulau Bali dan Palembang yang mendapatkan pengaruh budaya Jawa, juga tidak ikut mengambil alih kalender karangan Sultan Agung ini.
Pekan di Jawa disebut pasaran, ada 5 ari pasaran yaitu
Legi
Pahing
Pon
Wage
Kliwon
10. Kepercayaan Wetonan di Jawa. Menurut kepercayaan Jawa, arti dari suatu peristiwa (dan karakter dari seseorang yang lahir dalam hari tertentu) dapat ditentukan dengan menelaah saat terjadinya peristiwa tersebut menurut berbagai macam perputaran kalender tradisional. Salah satu penggunaan yang umum dari metode ramalan ini dapat ditemukan dalam sistem hari kelahiran Jawa yang disebut wetonan.
Weton anda merupakan gabungan dari tujuh hari dalam seminggu (Senin, Selasa, dll.) dengan lima hari pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). Perputaran ini berulang setiap 35 (7 x 5) hari, sehingga menurut perhitungan Jawa hari kelahiran anda berulang setiap lima minggu dimulai dari hari kelahiran anda.
Mungkin itu saja yang bisa saya rangkum. Hidup Indonesia.. Hidup Jawa..Semoga jawa gak hilang jawanya.
Diubah oleh vanluster 19-04-2014 20:25


tien212700 memberi reputasi
1
19.2K
Kutip
57
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan