- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Typophopia? Apa itu?


TS
Bukansapi
Typophopia? Apa itu?
Selamat Malam agan agan, disini ane mau bahas tentang TYPOPHOBIA. Sebelumnya ane mohon maap threadnya amburadul, soalnya ane post via HandPhone keren 
Stempel no REPOST
[/spoiler]
untuk mengetahui lebih lanjut silahkan agan amati gambar ini.
*NB : Bukan Jebmen, DP, atau Berbau Horror
[spoiler]




/s
oiler]
kalo agan merasa merinding, mual, atau gatal berarti agan adalah pengidap TYPOPHOBIA

Stempel no REPOST
[/spoiler]
Quote:
Apa Itu Trypophobia?
reaksi yang mendalam terhadap gambar hingga anda merasa merinding, mulas dan kondisi tidak nyaman, anda mungkin salah satu penderita trypophobic.
Trypophobia adalah rasa takut pada sekumpulan lubang. Seperti lubang-lubang
kecil yang terdapat pada tanaman, seperti
kepala bunga teratai atau gelembung dalam adonan, yang menghadirkan trypophobics berupa kegelisahan secara ekstrim sehingga mampu memicu reaksi seperti kulit gatal, mual dan perasaan ketidaknyamanan.
reaksi yang mendalam terhadap gambar hingga anda merasa merinding, mulas dan kondisi tidak nyaman, anda mungkin salah satu penderita trypophobic.
Trypophobia adalah rasa takut pada sekumpulan lubang. Seperti lubang-lubang
kecil yang terdapat pada tanaman, seperti
kepala bunga teratai atau gelembung dalam adonan, yang menghadirkan trypophobics berupa kegelisahan secara ekstrim sehingga mampu memicu reaksi seperti kulit gatal, mual dan perasaan ketidaknyamanan.
Quote:
TEMPO.CO, Essex - Tim ilmuwan bidang psikologi dari University of Essex di Inggris telah mengidentifikasi jenis ketakutan baru pada manusia, yaitu trypophobia alias fobia terhadap lubang. Lalu, apa yang menyebabkan jenis ketakutan ini?
Pemimpin penelitian, Geoff Cole, mengatakan penderita trypophobia tidak dapat melihat benda yang memiliki banyak lubang dengan pola berulang (klaster lubang). Misalnya, sarang lebah, sarang semut, dan kumpulan gelembung sabun. Semua penampakan benda itu dapat menyebabkan penderita terkena migrain, mual, serangan panik, berkeringat panas, dan jantung berdebar.
"Ketakutan mungkin berasal dari kemiripan visual pola lubang berulang dengan hewan beracun tertentu," kata Cole, seperti dikutip Livescience, Kamis, 5 September 2013.
Dalam penelitiannya, Cole dan timnya ingin mengetahui apakah para pengidap trypophobia berbagi fitur visual yang umum. Mereka membandingkan 76 gambar obyek trypophobia dengan 76 gambar lubang yang tidak berkaitan dengan fobia itu.
Gambar obyek trypophobia didesain untuk memunculkan fitur spasial berulang dari suatu gambar lubang, serta memiliki kontras yang tinggi pada frekuensi tengahnya. Gambar seperti ini memiliki struktur visual yang sama, seperti garis-garis, yang terkadang dapat memicu migrain jika dilihat oleh seorang penderita trypophobia.
Salah satu pengidap trypophobia, misalnya, diminta memberikan petunjuk supaya Cole dan timnya bisa memahami keengganannya yang kuat untuk pola lubang tertentu. Hasilnya, responden itu menyatakan memiliki reaksi negatif yang sama saat melihat gambar lubang dengan gambar gurita bercincin biru, salah satu hewan paling beracun di dunia.
Untuk menyelidiki apakah hewan beracun bisa memicu trypophobia, Cole dan timnya menganalisis gambar gurita bercincin biru, kalajengking, laba-laba, kobra, dan ular berbisa lainnya. Mereka menemukan bahwa gambar semua hewan mematikan itu memiliki kontras yang tinggi pada frekuensi tengahnya.
Cole dan timnya meyakini reaksi jijik terhadap klaster lubang merupakan efek samping dari adaptasi evolusioner untuk menghindari hewan beracun. Ini didasari keadaan bahwa setiap individu memiliki kecenderungan bawaan untuk waspada terhadap hal-hal yang dapat merugikan.
"Kami berpikir bahwa setiap orang memiliki kecenderungan trypophobia meskipun mereka mungkin tidak menyadari hal itu," kata Cole.
Ia menambahkan trypophobia dapat disembuhkan secara mandiri. Caranya dengan sering melihat gambar klaster lubang sehingga penderita menjadi tidak peka terhadap pola lubang berulang.
Pemimpin penelitian, Geoff Cole, mengatakan penderita trypophobia tidak dapat melihat benda yang memiliki banyak lubang dengan pola berulang (klaster lubang). Misalnya, sarang lebah, sarang semut, dan kumpulan gelembung sabun. Semua penampakan benda itu dapat menyebabkan penderita terkena migrain, mual, serangan panik, berkeringat panas, dan jantung berdebar.
"Ketakutan mungkin berasal dari kemiripan visual pola lubang berulang dengan hewan beracun tertentu," kata Cole, seperti dikutip Livescience, Kamis, 5 September 2013.
Dalam penelitiannya, Cole dan timnya ingin mengetahui apakah para pengidap trypophobia berbagi fitur visual yang umum. Mereka membandingkan 76 gambar obyek trypophobia dengan 76 gambar lubang yang tidak berkaitan dengan fobia itu.
Gambar obyek trypophobia didesain untuk memunculkan fitur spasial berulang dari suatu gambar lubang, serta memiliki kontras yang tinggi pada frekuensi tengahnya. Gambar seperti ini memiliki struktur visual yang sama, seperti garis-garis, yang terkadang dapat memicu migrain jika dilihat oleh seorang penderita trypophobia.
Salah satu pengidap trypophobia, misalnya, diminta memberikan petunjuk supaya Cole dan timnya bisa memahami keengganannya yang kuat untuk pola lubang tertentu. Hasilnya, responden itu menyatakan memiliki reaksi negatif yang sama saat melihat gambar lubang dengan gambar gurita bercincin biru, salah satu hewan paling beracun di dunia.
Untuk menyelidiki apakah hewan beracun bisa memicu trypophobia, Cole dan timnya menganalisis gambar gurita bercincin biru, kalajengking, laba-laba, kobra, dan ular berbisa lainnya. Mereka menemukan bahwa gambar semua hewan mematikan itu memiliki kontras yang tinggi pada frekuensi tengahnya.
Cole dan timnya meyakini reaksi jijik terhadap klaster lubang merupakan efek samping dari adaptasi evolusioner untuk menghindari hewan beracun. Ini didasari keadaan bahwa setiap individu memiliki kecenderungan bawaan untuk waspada terhadap hal-hal yang dapat merugikan.
"Kami berpikir bahwa setiap orang memiliki kecenderungan trypophobia meskipun mereka mungkin tidak menyadari hal itu," kata Cole.
Ia menambahkan trypophobia dapat disembuhkan secara mandiri. Caranya dengan sering melihat gambar klaster lubang sehingga penderita menjadi tidak peka terhadap pola lubang berulang.
Quote:
Trypophobia (tyrophobia | Tripophobia ) adalah sebuah penyakit psikologis (Phobia) yang diderita oleh sesorang dengan perasaan yang tidak nyaman (ngeri, gatal, jijik, dan merinding) setelah melihat pola rongga berulang. Bisa juga diartikandefinisi Trypophobia sebagai rasa takut yang muncul ketika melihat lubang yang terdapat pada tanaman, kulit
binatang, gelembung pada adonan, dan sebagainya. Rasa takut ini menimbulkan rasa geisah yang sangat, dan penderitanya kesulitan menghilangkan bayangan bentuk rongga tersebut. Akibatnya bisa berwujud rasa mual, gatal pada bagian tubuh tertentu, atau bulu merinding.
Urban Dictionary memberi definisiTrypophobia sebagai rasa takut tidak irasional terhadap bentuk rongga pada suatu benda. Istilah Trypophobia sendiri sudah dicetuskan sejak tahun 2005. Fobia ini memang tidak diakui gejala kelainan mental oleh American Psychiatric Association. Namun, kenyataannya ada banyak orang yang mengalami fobia ini.
Secara medis phobia ini tidak diakui keberadaannya. Meskipun ada banyak orang yang mengalaminya. Trypophobia di Wikipedia pun sampai saat ini masih berupa tulisan rintisan yang belum diakui validitasnya.
Salah satu pihak yang telah mengadakan penelitian mengenai Trypophobia ini adalahPopular Science. Hasilnya, menurut *Martin Antony, * kemudian melakukan menyelidiki atas fenomena ini dan rasa takut dan jijik sering berjalan beriringan hampir semua hal yang membangkitkan reaksi rasa jijik atas laba-laba, tikus, darah,muntah dan lainnya bisa menjadi memicu ketakutan atas rasa sakit.
Dan ketakutan yang sama dapat berlaku untuk lubang-lubang kecil, terutama di benda-benda alam di mana mereka tampaknya diluar kewajaran dari bentuknya. Saya menduga bahwa kita muak dengan benda bopeng karena mereka tidak terlihat cukup "benar", yang kemudian bermanifestasi menjadi rasa jijik.
Tapi sekali lagi, rasa takut terhadap bentuk -bentuk asimetri pada beberapa orang dengan gangguan obsesif-kompulsif tidak terkait dengan jijik, Antony mengatakan mungkin lubang, terutama di obyek organik, dengan sadar mengingatkan kita pada gejala penyakit menular yang mempengaruhi kulit, seperti ruam atau melepuh yang berhubungan dengan campak dan cacar air. Semua ini, tentu saja, adalah spekulasi, dan hanya untuk menunjukkan betapa sedikitnya yang kita tahu tentang trypophobia.
Jika Anda mudah merasa aneh dan tak nyaman ketika melihat foto-foto yang terkesan jorok atau mengerikan, jangan mudah terjebak ketika berada di sebuah forum internet. Biasanya, ada yang iseng memancing Anda untuk melakukan tes. Ujung-ujungnya, Anda akan dihadapkan dengan gambar tangan atau tubuh manusia
yang dipenuhi oleh lubang, sarang lebah, biji teratai, dan sederetan gambar lain.
Dalam taraf tertentu, selain akan terhantui gambar-gambar tersebut sepanjang hari, Anda bisa muntah saking jijiknya.
Beberapa benda yang membuat para trypophobics tidak nyaman adalah, berbagai jaringan kulit dan daging manusia/hewan termasuk bopeng, komedo, dan sebagainya, makanan yang detailnya berlubang-lubang seperti keju, atau potret jamur dengan detail menjijikkan, cacing dan belatung yang bergerak masuk ke dalam lubang tanah atau makanan, bintik-bintik teratur pada semua objek, dan sebagainya.
Anda yang seorang trypophobics, jika terlanjur melihat gambar yang demikian, lakukan segera aktivitas yang membuat bayangan itu hilang dalam benak. Sementara Anda yang normal, alangkah baiknya untuk tidak memaksa seorang teman untuk mengikuti tes trypophobia di internet atau memasang foto-foto menjijikkan tersebut, kecuali untuk pribadi.
binatang, gelembung pada adonan, dan sebagainya. Rasa takut ini menimbulkan rasa geisah yang sangat, dan penderitanya kesulitan menghilangkan bayangan bentuk rongga tersebut. Akibatnya bisa berwujud rasa mual, gatal pada bagian tubuh tertentu, atau bulu merinding.
Urban Dictionary memberi definisiTrypophobia sebagai rasa takut tidak irasional terhadap bentuk rongga pada suatu benda. Istilah Trypophobia sendiri sudah dicetuskan sejak tahun 2005. Fobia ini memang tidak diakui gejala kelainan mental oleh American Psychiatric Association. Namun, kenyataannya ada banyak orang yang mengalami fobia ini.
Secara medis phobia ini tidak diakui keberadaannya. Meskipun ada banyak orang yang mengalaminya. Trypophobia di Wikipedia pun sampai saat ini masih berupa tulisan rintisan yang belum diakui validitasnya.
Salah satu pihak yang telah mengadakan penelitian mengenai Trypophobia ini adalahPopular Science. Hasilnya, menurut *Martin Antony, * kemudian melakukan menyelidiki atas fenomena ini dan rasa takut dan jijik sering berjalan beriringan hampir semua hal yang membangkitkan reaksi rasa jijik atas laba-laba, tikus, darah,muntah dan lainnya bisa menjadi memicu ketakutan atas rasa sakit.
Dan ketakutan yang sama dapat berlaku untuk lubang-lubang kecil, terutama di benda-benda alam di mana mereka tampaknya diluar kewajaran dari bentuknya. Saya menduga bahwa kita muak dengan benda bopeng karena mereka tidak terlihat cukup "benar", yang kemudian bermanifestasi menjadi rasa jijik.
Tapi sekali lagi, rasa takut terhadap bentuk -bentuk asimetri pada beberapa orang dengan gangguan obsesif-kompulsif tidak terkait dengan jijik, Antony mengatakan mungkin lubang, terutama di obyek organik, dengan sadar mengingatkan kita pada gejala penyakit menular yang mempengaruhi kulit, seperti ruam atau melepuh yang berhubungan dengan campak dan cacar air. Semua ini, tentu saja, adalah spekulasi, dan hanya untuk menunjukkan betapa sedikitnya yang kita tahu tentang trypophobia.
Jika Anda mudah merasa aneh dan tak nyaman ketika melihat foto-foto yang terkesan jorok atau mengerikan, jangan mudah terjebak ketika berada di sebuah forum internet. Biasanya, ada yang iseng memancing Anda untuk melakukan tes. Ujung-ujungnya, Anda akan dihadapkan dengan gambar tangan atau tubuh manusia
yang dipenuhi oleh lubang, sarang lebah, biji teratai, dan sederetan gambar lain.
Dalam taraf tertentu, selain akan terhantui gambar-gambar tersebut sepanjang hari, Anda bisa muntah saking jijiknya.
Beberapa benda yang membuat para trypophobics tidak nyaman adalah, berbagai jaringan kulit dan daging manusia/hewan termasuk bopeng, komedo, dan sebagainya, makanan yang detailnya berlubang-lubang seperti keju, atau potret jamur dengan detail menjijikkan, cacing dan belatung yang bergerak masuk ke dalam lubang tanah atau makanan, bintik-bintik teratur pada semua objek, dan sebagainya.
Anda yang seorang trypophobics, jika terlanjur melihat gambar yang demikian, lakukan segera aktivitas yang membuat bayangan itu hilang dalam benak. Sementara Anda yang normal, alangkah baiknya untuk tidak memaksa seorang teman untuk mengikuti tes trypophobia di internet atau memasang foto-foto menjijikkan tersebut, kecuali untuk pribadi.
untuk mengetahui lebih lanjut silahkan agan amati gambar ini.
*NB : Bukan Jebmen, DP, atau Berbau Horror
[spoiler]








kalo agan merasa merinding, mual, atau gatal berarti agan adalah pengidap TYPOPHOBIA
0
9.2K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan