Sebelumnya Maaf kalo , cuma mau share aja di bulan Ramadhan ini

Joko Mulyanto, Sopir yang Rela Jual Mobil dan Tanah Demi Bangun Panti Asuhan.

Joko Mulyanto adalah seorang sopir yang rela menjual tanah dan mobil untuk menghidupi 25 anak asuhnya. Meski hanya bekerja sebagai seorang sopir, Joko membiayai semua keperluan para anak asuhnya itu.

Bertempat di Warung Silah, Gg H. Samaan, Cipedak, Jagakarsa, Joko Mulyanto menampung sekitar 25 anak asuhnya dalam bangunan dua lantai. Mereka semua tinggal di Panti Asuhan Al Hasyim, yang dia bangun dengan perjuangan.

Dengan pekerjaan yang sederhana itu, bagaimana cara Joko Mulyanto menghidupi 25 anak asuhnya?

"Ya standarlah gaji seorang sopir. Kita kalau berpikir secara logika nggak masuk akal. Tapi karena gerakan Allah terlaksana semua," cerita Joko kepada Deddy Corbuzier.

Bekerja sebagai sopir pribadi, Joko pun mengaku tak pernah meminta-minta untuk menghidupi 25 anak asuhnya itu. Padahal untuk makan, pendidikan, dan biaya kehidupan sehari-hari, Joko harus merogoh kocek setidaknya Rp 15 juta per bulan.

"Dalam satu bulan 15 juta keluar. Matematika kita sama Allah beda. Siapa aja (yang kasih), kadang orang nggak kita kenal datang ketempat kami. Saya nggak pernah minta-minta sumbangan, tapi mereka yg datang. Mungkin ini sudah petunjuk dari Sana," lanjut Joko.

Melihat kebaikan yang diperbuatnya, diungkapkan Joko, tak jarang orang-orang merasa prihatin dengan beban hidupnya. Bertolak belakang, menurut Joko apa yang dia lakukan justru memberikan kedamaian untuknya.


Banyak yang bertanya-tanya bagaimana Joko Mulyanto yang seorang sopir bisa menghidupi 25 anak asuh dan membangun sebuah panti asuhan. Ia pun rela berhutang Rp 200 juta sampai membayar kuli bangunan dengan mie instan.

Lalu bagaimana Joko Mulyanto melunasi hutangnya sebesar Rp 200 juta di toko material saat membangun Panti Asuhan Al Hasyim?

"Kalau itu, kita bangun panti saya berjuang, jual mobil dan tanah. Kita bangun dua lantai, dari pembangunan ini ada sahabat kami yang peduli," kisah Joko kepada Deddy Corbuzier saat mengisi 'Hitam Putih' Trans 7, Rabu (16/7/2014).

"Tetapi di sini saya dikasih kemudahan sama Allah. Saya dikasih kemudahan sama masyarakat. Saya gak punya uang pada dasarnya, pak saya butuh besi silakan ambil, butuh semen silakan," lanjutnya.

Menurut Joko, dirinya bisa menyelesaikan hutang-hutangnya berkat bantuan Allah. Sang Maha Kuasa dengan ringan menggerakkan umatnya yang lain untuk memberikan bantuan kepadanya.

"Siapa aja, ada salah satunya teman saya, Imam Wahyu. Kita masih ada dikitlah (hutang). Misalnya kurang 10 juta udah 5 juta aja dibayar," ujar Joko.

25 Anak asuhnya itu dibiayai mulai dari makan hingga pendidikannya. Untuk urusan pendidikan, Joko meminta pada sekolah untuk tidak membebankan anak asuhnya.

"Saya sama pihak sekolah bilang kasih kelonggaran waktu. Tanggung jawab SPP ini saya yang tanggung jangan dibebankan pada anak-anak," tutur pria yang bekerja sebagai sopir pribadi sebuah keluarga ini.

Tak hanya itu, 'keajaiban' juga datang saat dirinya berjuang membangun panti asuhannya.

"Tukang bangunan dibayar sama mie sama beras dan mereka mau. Saya pada awalnya ceritanya mau buat satu lantai. Kata dia (tukang bangunannya) melihat anak-anak tidur dimana. Yaudah bapak bangun dua lantai, biaya gak usah dipikirin, yang penting saya dikasih makan," kisahnya.

"Kata orang berat, saya nggak merasa. Yang didapat justru kedamaian dan kenyamanan batin," tandasnya.

sumber http://hot.detik.com/movie/read/2014...n-panti-asuhan
http://hot.detik.com/movie/read/2014...d772204topnews

tadi muncul di Hitam Putih gan
Kalo di Net TV uda


Pelajaran dari Pak Joko yang bisa dicontoh:berbagi dan menolong sesama tidak perlu menunggu sampai kita kaya atau mapan, asal ikhlas insyaAllah ada jalan, Semoga dimudahkan rejekinya ya pak, amin