Tim Hukum Perjuangan Merah Putih untuk Keadilan dan Kebenaran Prabowo-Hatta secara resmi telah mendaftarkan gugatan sengketa hasil pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat, (25/7/2014) malam. Tim hukum meminta Hakim Mahkamah Konstitusi tidak ragu-ragu memeriksa jutaan barang bukti yang mereka ajukan.

"Kami mohon dengan hormat kepada Hakim Mahkamah Konstitusi untuk memeriksa," pinta Elza Syarief seusai mendaftarkan gugatan sengketa pilpres 2014 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Elza meyakinkan Hakim MK, bahwa pihaknya dapat membuktikan semua barang bukti yang mereka ajukan. Dia juga mengatakan, seandainya, dari hasil pemeriksaan itu, diperlukan adanya Pemungutan Suara Ulang (PSU), Elza mengklaim anggaran dan waktu untuk PSU masih tersedia dan memungkinkan.

"Kami meminta dengan hormat hakim MK supaya tidak ragu-ragu. Kami bisa membuktikan itu. Tidak ada alasan tidak ada dana. Dana dua putaran yg disiapkan masih ada. Masalah waktu masih ada, dua bulan lagi,"ujar Elza.

Dia menuturkan, Hakim MK tidak harus meyakini hasil yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum. Karena menurutnya, masih ada sengketa yang harus diselesaikan oleh Mahkamah Konstitusi.

"Jangan beranggapan penetapan KPU itu sudah pasti kebenaran. Jangan anggap sudah ada Presiden yang sudah fix. Tapi ini masih ada sengketa,"imbuh Elza.

Selain itu, Elza juga sangat berharap, agar Hakim MK dapat menghargai suara yang telah diberikan oleh rakyat melalui pilpres 9 Juli lalu. Apalagi kata Elza, pihaknya mensinyalir adanya sekira 21 juta suara yang disengketakan.

"Saya mengharap dengan segala hormat, pengadilan ini dapat melakukan dengan sebenar-benarnya,"tandas Elza.

Quote comments dari FB ane :


http://pemilu.metrotvnews.com/read/2...aktu-dan-biaya