Quote:
Relawan Jokowi Center menggelar polling calon menteri guna merekomendasikan susunan kabinet. Kabinet tersebut diberi nama 'Kabinet Alternatif Usulan Rakyat' (KAUR). Salah satu sosok yang masuk dalam kandidat kabinet tersebut yakni Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Lalu bagaimana tanggapan orang nomor satu di Bandung tersebut?
Dalam KAUR tersebut, Emil, sapaan akrab Ridwan, menjadi salah satu kandidat Menteri Perumahan Rakyat. Selain Emil, ada dua kandidat lainnya yakni Rhenald Khasali dan Suprihanto Notodarmojo. Ini respon Emil terkait hal tersebut.
"Nawaitu saya dari awal jadi wali kota, bukan untuk berkuasa. Tapi untuk beberes Bandung. Saya baru 9 bulan mengurusi Bandung dan masih banyak pe-er yang harus diselesaikan," ujar Emil saat dihubungi detikcom, Jumat (25/7/2014).
Meski demikian, ia mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah memasukan namanya menjadi kandidat salah satu menteri dalam KAUR tersebut.
"Terimakasih kalau ada yang menominasikan. Sementara ini, sesuai niat, akan fokus membangun Bandung dulu. Karena membereskan Indonesia itu bisa dengan membereskan daerah juga," jelasnya.
Menurut Emil, ia tidak berpikiran terhadap tawaran apapun selain untuk tetap menjadi wali kota dan fokus membangun Bandung.
"Saya enggaak berpikir kemana-mana, hanya fokus. Karenaa pekerjaan rumah saya (sebagai wali kota-red) itu banyak. Termasuk berhenti jadi arsitek profesional juga bagian dari konsentrasi saya," ucap pria lulusan University Of California, Berkeley tersebut
Semalam Emil mengaku sempat bertemu dengan Jokowi ketika menghadiri undangan buka puasa bersama di kediaman Menko Perekonomian Chairul Tanjung. Emil sempat bersalaman langsung untuk mengucapkan selamat
"Iya saya ketemu Pak Jokowi, salaman dan menyampaikan bahwa sudah resmi Bandung akan mendukung sepenuhnya beliau untuk membangun Indonesia," tutur Emil.
Bagaimana respon Jokowi?
"Beliau sura seuri saja (ketawa saja,red)," tandasnya.
sumber
masih memegang teguh amanah jabatan dari yang sudah memilihnya, dan tidak silau dengan jabatan yang lebih "wah". apalagi janji programnya belum selesai
semoga membawa angin segar etika berpolitik ditengah iklim politisi oportunis di negara ini