- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ust. Mashadi Pendiri PKS Serukan PKS Bubarkan Diri dan Minta Maaf ke Rakyat Indonesia


TS
themaruapey
Ust. Mashadi Pendiri PKS Serukan PKS Bubarkan Diri dan Minta Maaf ke Rakyat Indonesia
Sumber: http://m.arrahmah.com/news/2013/05/1...indonesia.html
JAKARTA (Arrahmah.com) –Gonjang- ganjing yang saat ini menimpa PKS hingga petingginya harus berurusan dengan KPK, ditambah lagi beberapa tokoh penting PKS tidak bisa lagi memberikan contoh yang baik kepada umat, membuat pendiri Partai Keadilan (PK) – yang merupakan embrio dari PKS – merasa jengah dan kecewa. Bentuk kekecewaan itu membuat sang tokoh pendiri partai, ustadz Mashadi mengusulkan agar PKS sebaiknya dibubarkan saja.
“Saya minta supaya PKS itu membubarkan diri dan seluruh asetnya dijual dikembalikan ke masyarakat dan kemudian minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia,” ujar ustadz Mashadi di depan ratusan orang yang menghadiri acara diskusi “Parpol Islam: Solusi Atau Masalah” yang diselenggarakan oleh Forum Studi Islam (FSI) FISIP UI, Rabu lalu.
Pernyataan tegas ustadz Mashadi tersebut disampaikannya sewaktu menanggapi paparan para pembicara dalam acara diskusi tersebut. Alasan beliau meminta agar PKS dibubarkan karena dirinya merasa sangat sedih dan kecewa melihat orang-orang yang dahulu bersama dengan dirinya bisa sampai tersangkut kasus korupsi. Baginya ditangkapnya LHI oleh KPK dan dipanggilnya Hilmi Aminuddin ke KPK merupakan sesuatu yang tidak bisa beliau bayangkan sebelumnya. “Ini benar-benar unpredictable tokoh partai dakwah bisa terlibat kasus seperti ini,” katanya dengan nada kecewa. Menurut beliau jika PKS itu diistilahkan sebagai sebuah brand atau merk dagang, maka PKS sudah tidak layak lagi untuk dijual.
Ditangkapnya LHI dalam kasus korupsi oleh KPK, bagi beliau sebagai sesuatu yang tidak masuk akal. “Tidak masuk akal pemimpin puncak jamaah dakwah di Indonesia ditangkap oleh KPK dan ditahan atas tuduhan korupsi,” tegas ustadz Mashadi.
Selain meminta agar PKS membubarkan diri, beliau juga membantah pernyataan salah seorang pembicara diskusi Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra, SH yang mengatakan orang-orang yang sekarang di dalam tubuh PKS hanya mengadopsi ideologi Ikhwanul Muslimin. Namun menurut beliau justru PKS itu merupakan representatif Ikhwanul Muslimin yang ada di Indonesia.
Dikenal sebagai sosok bersahaja, ustadz Mashadi termasuk generasi awal gerakan Tarbiyah (Ikhwanul Muslimin) di Indonesia. Di era reformasi, beliau bersama dengan ustadz Abu Ridho-lah yang sangat getol mewacanakan agar jamaah Tarbiyah membentuk partai politik dengan alasan memanfaatkan momen yang terjadi saat itu. Dan di tahun 1999 resmi berdiri partai politik yang berasal dari jamaah tarbiyah dengan nama Partai Keadilan (PK) – yang setelah tidak lolos electoral treshold berganti nama menjadi PKS (Partai Keadilan Sejahtera).
Karena kesederhanaannya sewaktu menjadi anggota legislatif di era PK, Ustadz Mashadi di pemilu 2004 menjadi salah satu ‘jualan’ PKS untuk meraih simpati masyarakat. Dan terbukti pada pemilu 2004, PKS meraih suara yang signifikan.
------------------------------
Wahai Ustadz Mashadi, antum wajar kecewa, wajar sakit hati, tapi antum menyuruh membubarkan diri PKS, apakah itu merupakan keputusan bijak ditengah makin terkonsolidasinya kekuatan liberalis dan sekularis serta paham2 menyimpang lainnya di negara ini yg terus menggerogoti cita2 founding father kita ?
Apakah antum lupa kalau partai lain diluar sana korupsinya jauh lebih besar daripada tuduhan suap 1 M yang bahkan tidak pernah sampai sama sekali ke tangan LHI itu ?
Ini masih dunia Ustadz, dan kita masih manusia, sesuai fitrahnya manusia tidak ada yang sempurna. Berdoa saja tidak cukup Ustadz, tp perlu juga melakukan pembentengan nyata terhadap marwah negara ini melalui perjuangan politik untuk menandingi politikus liberal sekular tersebut.
Hati2 Ustadz, keluguan antum mengundang pihak lain untuk menyalahgunakannya.
Wallahualam ...
*ane cuma orang awam yg tergelitik dengan keluguan ustadz ini ...
JAKARTA (Arrahmah.com) –Gonjang- ganjing yang saat ini menimpa PKS hingga petingginya harus berurusan dengan KPK, ditambah lagi beberapa tokoh penting PKS tidak bisa lagi memberikan contoh yang baik kepada umat, membuat pendiri Partai Keadilan (PK) – yang merupakan embrio dari PKS – merasa jengah dan kecewa. Bentuk kekecewaan itu membuat sang tokoh pendiri partai, ustadz Mashadi mengusulkan agar PKS sebaiknya dibubarkan saja.
“Saya minta supaya PKS itu membubarkan diri dan seluruh asetnya dijual dikembalikan ke masyarakat dan kemudian minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia,” ujar ustadz Mashadi di depan ratusan orang yang menghadiri acara diskusi “Parpol Islam: Solusi Atau Masalah” yang diselenggarakan oleh Forum Studi Islam (FSI) FISIP UI, Rabu lalu.
Pernyataan tegas ustadz Mashadi tersebut disampaikannya sewaktu menanggapi paparan para pembicara dalam acara diskusi tersebut. Alasan beliau meminta agar PKS dibubarkan karena dirinya merasa sangat sedih dan kecewa melihat orang-orang yang dahulu bersama dengan dirinya bisa sampai tersangkut kasus korupsi. Baginya ditangkapnya LHI oleh KPK dan dipanggilnya Hilmi Aminuddin ke KPK merupakan sesuatu yang tidak bisa beliau bayangkan sebelumnya. “Ini benar-benar unpredictable tokoh partai dakwah bisa terlibat kasus seperti ini,” katanya dengan nada kecewa. Menurut beliau jika PKS itu diistilahkan sebagai sebuah brand atau merk dagang, maka PKS sudah tidak layak lagi untuk dijual.
Ditangkapnya LHI dalam kasus korupsi oleh KPK, bagi beliau sebagai sesuatu yang tidak masuk akal. “Tidak masuk akal pemimpin puncak jamaah dakwah di Indonesia ditangkap oleh KPK dan ditahan atas tuduhan korupsi,” tegas ustadz Mashadi.
Selain meminta agar PKS membubarkan diri, beliau juga membantah pernyataan salah seorang pembicara diskusi Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra, SH yang mengatakan orang-orang yang sekarang di dalam tubuh PKS hanya mengadopsi ideologi Ikhwanul Muslimin. Namun menurut beliau justru PKS itu merupakan representatif Ikhwanul Muslimin yang ada di Indonesia.
Dikenal sebagai sosok bersahaja, ustadz Mashadi termasuk generasi awal gerakan Tarbiyah (Ikhwanul Muslimin) di Indonesia. Di era reformasi, beliau bersama dengan ustadz Abu Ridho-lah yang sangat getol mewacanakan agar jamaah Tarbiyah membentuk partai politik dengan alasan memanfaatkan momen yang terjadi saat itu. Dan di tahun 1999 resmi berdiri partai politik yang berasal dari jamaah tarbiyah dengan nama Partai Keadilan (PK) – yang setelah tidak lolos electoral treshold berganti nama menjadi PKS (Partai Keadilan Sejahtera).
Karena kesederhanaannya sewaktu menjadi anggota legislatif di era PK, Ustadz Mashadi di pemilu 2004 menjadi salah satu ‘jualan’ PKS untuk meraih simpati masyarakat. Dan terbukti pada pemilu 2004, PKS meraih suara yang signifikan.
------------------------------
Wahai Ustadz Mashadi, antum wajar kecewa, wajar sakit hati, tapi antum menyuruh membubarkan diri PKS, apakah itu merupakan keputusan bijak ditengah makin terkonsolidasinya kekuatan liberalis dan sekularis serta paham2 menyimpang lainnya di negara ini yg terus menggerogoti cita2 founding father kita ?
Apakah antum lupa kalau partai lain diluar sana korupsinya jauh lebih besar daripada tuduhan suap 1 M yang bahkan tidak pernah sampai sama sekali ke tangan LHI itu ?
Ini masih dunia Ustadz, dan kita masih manusia, sesuai fitrahnya manusia tidak ada yang sempurna. Berdoa saja tidak cukup Ustadz, tp perlu juga melakukan pembentengan nyata terhadap marwah negara ini melalui perjuangan politik untuk menandingi politikus liberal sekular tersebut.
Hati2 Ustadz, keluguan antum mengundang pihak lain untuk menyalahgunakannya.
Wallahualam ...
*ane cuma orang awam yg tergelitik dengan keluguan ustadz ini ...
0
3.6K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan