Jakarta -Angka pencurian listrik tahun lalu mencapai 0,6%, dari total kapasitas listrik nasional 50.000 megawatt (MW). Listrik yang dicuri ini nilainya Rp 1,5 triliun di 2013. Siapa pelakunya?

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, pelaku pencurian listrik adalah industri (pengusaha) dan mal, serta pengusaha papan reklame (billboard).

"Pelakunya mulai dari industri, mal, sampai pengusaha billboard," kata Jarman ditemui di Kantor PLN P3B Jawa Bali, Gandul, Depok, Jumat (25/7/2014).

Jarman mengungkapkan, satu pelaku ini melakukan pencurian dengan nilai fantastis. Nilai listrik yang dicuri minimal Rp 1 miliar. "Bahkan ada kasus yang nilai pencuriannya hingga Rp 36 miliar," ucapnya.

"Paling banyak di Jabodetabek, ada juga industri di Jawa Tengah, ini semuanya sedang kami proses," ungkapnya.

Pencurian listrik ini marak terjadi sudah lama, namun Kementerian ESDM baru mulai melakukan penindakan sejak awal tahun lalu, dan saat ini sudah ada beberapa yang diproses hukum.

"Sebelumnya kan PLN bertindak sendiri, ada yang ketahuan curi, langsung kena denda dan pemadaman. Namun langkah PLN tersebut malah diperkarakan si pencuri, dan sebenarnya PLN memang tidak boleh ambil tindakan, PPNS (Penyidik PNS) yang bisa nanti berkoordinasi dengan kepolisian dan kejaksaan," kata Jarman.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji menambahkan, untuk pencurian yang nilainya kecil atau dilakukan di rumah tangga, PLN sudah bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk memberikan hukuman.

"Yang kecil-kecil PLN dan kepolisian yang menangani, bisa dikenakan denda. Kalau nggak mau bayar denda aliran listrik diputus dan kita dibantu teman-teman kepolisian juga dalam melakukan hukuman tersebut," tutup Nur.

http://finance.detik.com/read/2014/0...990101mainnews

gile banyak banget