sandhi020772Avatar border
TS
sandhi020772
Buat YgGugat Pilpres keMK, tolong yakinkan Ane Mengenai Kecurangan yg Masif!!
Ass.Wr.Wb. Mohon dijawab atas pertanyaan2 saya yg msh gagal paham atas tuduhan terjadinya kecurangan pada Pilpres 2014 yang katanya sangat ‘besar, massif dan terstruktur’ menurut logika saya adalah sebagai berikut :

Yang namanya kecurangan itu artinya perbuatan disengaja dengan tujuan agar pihak yg melakukan kecurangan tsb dapat memenangkan proses pemilihan tersebut, nah dalam konteks pileg kemarin, kecurangan ditandai dengan adanya money politics dan intimidasi yang dilakukan oleh para caleg yang notabene merupakan peserta/kontestan pada proses pemilu ini. Sehingga masuk akal bila kontestan tsb melakukan kecurangan dengan tujuan spt tsb diatas.
Nah, pada konteks Pilpres ini, kecurangan lebih dituduhkan pada pihak penyelenggara dalam hal ini KPU, nah dalam hal ini logika saya mengatakan untuk tujuan apa KPU melakukan kecurangan? Toh KPU tidak diuntungkan dengan kemenangan salah satu pihak / kontestan ? berbeda halnya dengan Pileg, betul?

Justru pada pemilu Pilpres kali ini KPU membuat beberapa terobosan seperti misalnya form C1 yang merupakan data awal rekapitulasi perhitungan suara memakai kertas hologram dan kemudian scan dan diunggah ke situs sehingga masyarakat dapat ikut mengontrol, dengan demikian, azas transparansi untuk meminimalisir kecurangan dapat dilakukan sedini mungkin yang kemudian diverifikasi lanjutan secara berjenjang dari mulai tingkat kecamatan, kab/kota, propinsi dan pusat. Artinya difilter secara berlapis2 dan berjenjang sehingga mempersempit ruang gerak kecurangan bahkan beberapa pihak mengakui pemilu kali ini merupakan pemilu terbaik yang pernah diadakan! Dan pada setiap proses tersebut melibatkan semua pihak lho (penyelenggara, para kontestan dan saksi yang netral)! Kalau KPU niat curang ngapain susah2 buat program berjenjang dan transparan spt itu, betul?

Kan yang dituduhkan antara lain penggelembungan jumlah DPT (% jumlah DPT dibanding data BPS lah, angka yang mencurigakan lah, dst. Dst....) lha DPT tersebut kan hampir sama dengan DPT Pileg kemarin dan sudah disepakati dari awal oleh para pihak, koq baru dipermasalahkan sekarang menjelang akhir proses rekap? Selain itu sudah ada klarifikasi / bantahan dari beberapa pihak atas tuduhan manipulasi DPT tsb.

Tuduhan yang lain adalah situs KPU rentan terhadap hacker sehingga diduga datanya dirubah oleh hacker sehingga memenangkan pihak tertentu. Lho? Setahu saya yang dimanipulasi itu program/data digital, sedangkan spt kita ketahui bersama data utama sebagai acuan adalah data manual yang kemudian direkap ke dalam form C1, DA1, DB1, dst secara manual dan disahkan oleh rapat pleno secara berjenjang yang dihadiri dan telah disetujui oleh semua pihak lho! Mungkin dalam hal ini peran data digital hanya sebatas input data ke excel kemudian menjumlahkannya...itu saja, bahkan mungkin pake kalkulator juga bisa ...toh proses input ke excel kemudian dijumlahkan dilakukan pada saat rapat pleno dan terbuka dan disetujui semua pihak dan para pihak saya liat bawa laptop masing2 sehingga ikut melakukan perhitungan..saya gak ngerti peran hacker di sebelah mana ya? Kalau hacker pada proses Quick Count itu mungkin lebih masuk akal dimana beberapa saat setelah proses pemungutan suara kemudian tiba2 keluar angka sekian tanpa tahu proses perhitungan dan pengolahan datanya seperti apa. Tapi ini kan real count based on data manual ! betul??

Masalah massif dan terstruktur / terorganisir juga nggak masuk akal saya sbb : yang namanya massif dan terstruktur secara menyeluruh membutuhkan perencanaan dan strategi yang matang dan pihak penyelenggara mau tidak mau harus melibatkan/konspirasi dengan pihak pemerintah daerah (karena pelaksanaan pemilu KPU bekerjasama dengan pihak pemda toh?) serta pihak TNI dan POLRI yang mengawal dan mengamankan jalannya pemilu. Lho, bukannya Timses dari pihak no 1 lebih banyak yang di pihak pemerintahan daerah? Dan berarti TNI dan POLRI ikut konspirasi curang juga dong?

Memang semua juga mengakui bahwa pilpres kali ini juga tidak mungkin 100% bebas dari kesalahan dan kecurangan dan memang diakui KPU tidak melakukan 100% hasil rekomendasi bawaslu, dan itu menurut saya bukan karena faktor kesengajaan dalam rangka kecurangan, tapi karena semata-mata keterbatasan waktu dan sikon. Toh Bawaslu sendiri memaklumi dan ikut menyetujui hasil akhir pada rapat pleno, atau Bawaslu juga dituduh konspirasi juga?? Udah gitu pake data2 yang cenderung diragukan kebenarannya seperti foto Ketua KPU sedang kumpul2 dg teman, istri yang katanya adik ipar dari Pak JK, dst. Yang telah dibantah oleh ybs sehingga kategorinya fitnah kan?

Selain itu data yang dipakai dalam pengajuan ke MK adalah data tabulasi dari partai tertentu. Jadi tinggal dibandingkan kira2 akurat mana ya data dari partai tsb dibandingkan data dari pihak penyelenggara resmi? Apakah dalam proses pengumpulan datanya ada perwakilan dari pihak partai tsb di seluruh TPS yg jumlahnya 500 rb-an? Apakah proses verifikasinya dilakukan secara ketat dan berjenjang seperti yang dilakukan KPU? (ingat ini Real Count lho ya bukan Quick Count!). Udah gitu oknum simpatisan partai tsb beberapa kali menyebarkan data2 yang diragukan kebenaran sehingga menjurus fitnah, so kredibilitasnya harus dipertanyakan kan? (padahal partai yang katanya bersih lho..) Sama halnya kasus Quick count oleh lembaga2 tertentu...

Akhirnya kalau boleh saya analogikan Pilpres ini seperti Piala Dunia 2014 yang baru lalu dimana yang bertemu di grand final adalah Jerman dan Argentina dimana masing2 pihak mengakui bahwa lawannya di grand final tsb telah melalui proses yang fair mulai dari penyisihan grup, perdelapan final, perempat final, dan semifinal dan FIFA sebagai pihak penyelenggara sudah melakukan penyelenggaraan yang fair, profesional seperti pada piala2 dunia yang telah puluhan kali diadakan sebelumnya. Eh, pada menit2 terakhir menjelang pertandingan usai setelah mengetahui timnya akan kalah tiba2 Tim Argentina mengundurkan diri dari pertandingan dan menganggap telah terjadi kecurangan yang massif, terstruktur dan besar yang dilakukan oleh FIFA sehingga memenangkan Jerman! Lucunya lagi ada pendukung Argentina yang setuju adanya kecurangan tersebut...hadeuh...wallohu alam bissawab...
emoticon-Cape deeehh
0
2.1K
29
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan