ainalizaAvatar border
TS
ainaliza
Anak Rhoma Irama Diusir 500 Artis Pendukung Jokowi

Artis-artis pendukung presiden Joko Widodo mulai mengungkit nazar para pesohor, seperti putri Rhoma Irama, Debby Rhoma yang akan pindah warga negara. Mereka pun mendesak Debby dan Amien untuk melakukan nazarnya. Jika tidak, mereka berencana mengusirnya dari Indonesia.

Selain Debby, Amien Raies juga sempat bernazar ingin melakukan aksi jalan dari Jakarta-Jogjakarta. Mereka berdua pun akhirnya didesak oleh artis pendukung Jokowi untuk merealisasikan janjinya

Seperti diketahui, Debby Rhoma, pernah menulis di Facebook-nya akan pindah ke luar negeri jika Jokowi menjadi presiden.
“Jika Joko Widodo nyapres & jika tidak ada Rhoma Irama dalam bursa capres 2014 saya bertekad untuk PINDAH DARI JAKARTA, & jika Joko Widodo terpilih menjadi Presiden 2014 maka saya bertekad untuk PINDAH NEGARA Sebagai warga Jakarta berharap mempunyai Gubernur yang istiqomah, yang komit dengan janjinya memimpin Jakarta setidaknya 1 periode, bukan setengah atau seperempat periode… .” tulisnya pada 13 Mei 2014 lalu.

Semua artis pendukung Jokowi yang tergabung dalam konser ‘2 Salam Jari’ dan hastage twitter ‘Akhirnya Pilih Jokowi’ seperti Slank, Glenn Fredly, Olga Lidya hingga Arzeti Bilbina mendesak Debby dan Amien.

Arzetti yang mewakili para artis pendukung Jokowi mengaku tidak ambil pusing dengan nazar Debby Rhoma dan Amien Ras. Arzetti mengatakan bahwa tulisan tersebut adalah tindakan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

“Saya tidak percaya kalau Mbak Debby menulis seperti itu, menurut saya itu adalah kerjaan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” kata Arzetti saat dihubungi.

Arzetti tidak mau mempermasalahkan hal tersebut karena menurutnya perbedaan dalam memilih Presiden bukanlah sesuatu yang membuat kita saling bermusuhan. “ya enggak lah insya Allah enggak, kita kan memiliki kebebasan memilih banyak temen-temen yang memilih pak Prabowo dan Pak Jokowi dan bukan berarti kita bermusuhan, kita saling menghormati atas keputusan kita,” terang Arzetti.

Arzetti tidak mau mempermasalahkan hal tersebut karena menurutnya perbedaan dalam memilih Presiden bukanlah sesuatu yang membuat kita saling bermusuhan. “Ya enggak lah Insya Allah enggak, kita kan memiliki kebebasan memilih. Temen-temen berhak memilih Pak Prabowo dan Pak Jokowi dan bukan berarti kita bermusuhan, kita saling menghormati atas keputusan kita,” terang Arzetti.

Sementara Juru bicara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Tantowi Yahya, menyayangkan aksi bullying di media sosial terkait keputusan Prabowo menolak hasil pemilu presiden dan menarik diri dari proses yang sedang berjalan.

Dia menuding, telah ada gerakan siber yang masif dari tim Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk membangun opini bahwa pihaknya tidak siap menerima kekalahan.

“Kami patut mengakui tim Jokowi-JK ini sangat dominan dalam pembangunan isu, terutama di media sosial. Lima menit Prabowo menyatakan sikapnya, langsung jadi karikatur,” kata Tantowi saat konferensi pers di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (22/7) malam.

Tantowi menyatakan, pihaknya bisa saja melakukan pembangunan opini serupa. Namun pihaknya lebih memilih berkompetisi dengan cara-cara yang damai. “Kita bukan tidak bisa melakukan hal serupa,” tandasnya.

Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut Tantowi mengingatkan untuk tidak cepat terpengaruh oleh informasi yang beredar di media sosial. “Kita tetap siap kalah, kita akan menerima kekalahan kalau prosesnya jujur. Tidak benar kalau kita menolak hasil pemilu karena tidak siap menerima kekalahan,” tandas Tantowi.

- See more at: http://www.siagaindonesia.com/2014/0....PVI4X0nz.dpuf
0
15.1K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan