Quote:
Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setyardi Budiyono, tampaknya cuek dengan ancaman pidana atas dugaan kampanye hitam melalui tulisan yang menyerang Jokowi. Bawaslu mendapati Tabloid Obor Rakyat edisi ketiga yang diedarkan di daerah Probolinggo, Jawa Tengah.
Temuan beredarnya Obor Rakyat edisi ketiga itu didapati komisioner Bawaslu Daniel Zuchron atas laporan Panwas Probolinggo, saat dia meninjau distribusi surat suara Pilpres.
"Sudah ada edisi ketiga, saya foto karena itu sekalian mengecek surat suara. Tiba kemarin Minggu dibungkus di amplop, alamatnya pondok pesantren, Probolinggo," kata Daniel Zuchron di kantor Bawaslu Jalan MH Thamrin, Jakpus, Selasa (24/6/2014).
Menurut Daniel, berbeda dengan cara penyebarannya sebelumnya via pos, kali ini tabloid disebarkan langsung diletakkan di pintu-pintu pesantren. Hal itu diketahui Panwas setempat dan dilakukan penyitaan hari itu juga.
"Kita langsung sita, ditarik Panwas. Ini kayaknya tidak melalui pos, tapi diantar langsung. Ada tujuh map, satu map ada beberapa tabloid," ujarnya.
"Saat ini tabloidnya sudah ada di panwas didampingi bawaslu provinsi untuk situasi ini lebih kondusif," imbuh Daniel.
Sementara terkait tindaklanjut dari Bawaslu, Daniel mengatakan Bawaslu hanya bisa sampai pada pencegahan dengan menarik semua tabloid yang diketahui beredar di masyarakat. "Bawaslu tidak bisa lebih jauh lagi. Kemarin di Probolinggo yang saya lihat langsung," tuturnya.
"Ini sudah ranah penegak hukum, jadi kewenangan kepolisian untuk ungkap pelaku. Tim kampanye juga sudah komitmen tidak lakukan banyak hal. Kita minta tim kampanye untuk merapikan dan mendisiplinkan tim dan relawannya," tambah Daniel.
Bawaslu Sita 7 Paket Tabloid Obor Edisi Ketiga yang Beredar di Probolinggo
Kira-kira siapa ya yang mem-backing si Setyardi ini?

Kubu Prahara kayaknya buas sekali menghantam Wilmar hanya karena sebuah gambar di halaman social media, tapi kegiatan black campaign melalui Obor Rakyat ini dibiarkan terus menerus.