- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pemeras TKI Nikmati Rp 325 Miliar Per Tahun


TS
User telah dihapus
Pemeras TKI Nikmati Rp 325 Miliar Per Tahun
SABTU, 26 JULI 2014

TEMPO.CO, Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengatakan para pemeras tenaga kerja Indonesia di bandara bisa menikmati Rp 325 miliar per tahunnya. Hal itu bisa terjadi karena jumlah TKI mencapai sekitar 360.000 orang yang lalu-lalang melalui bandara Soekarno-Hatta.
Menurut Bambang, hasil itu merupakan pemerasan yang dilakukan oknum dengan memaksa para TKI untuk menukarkan mata uang asing dengan harga yang murah, biaya transportasi, maupun pengeluaran barang dari pesawat. "Jika hanya 130.000 TKI yang diperas dengan nominal Rp 2,5 juta, maka mereka dapat Rp 325 miliar," kata Bambang dalam pesan pendeknya kepada wartawan, Sabtu, 26 Juli 2014.
Bambang mengatakan nilai itu merupakan putaran hasil pemerasan yang dinikmati oleh oknum TNI Angkatan Darat, anggota polisi, maupun preman yang selalu menunggu para TKI.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi bekerja sama dengan Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, melakukan inspeksi mendadak di Bandara Soekarno-Hatta dari Jumat, 26 Juli 2014, tengah malam hingga Sabtu dini hari.(Baca: KPK Sidak Bandara Soekarno-Hatta, 14 Orang Digelandang)
Tim menemukan 18 orang yang diduga pemain lama yang memeras TKI dengan berbagai modus. Di antaranya juga terdapat anggota TNI Angkatan Darat dan anggota Polri. (Baca: Sidak di Bandara, 4 Orang Lagi Ditangkap)
Dalam sidak itu hadir pula Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain. Kepala Bareskrim Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius dan Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko juga turut serta.
Menurut Tri Sunoko, pemerasan TKI yang terjadi di wilayah kerjanya itu sudah berlangsung hampir sepuluh tahun. Menurut dia, pihaknya sudah beberapa kali menindak oknum pemeras TKI, namun mereka selalu kembali dan melakukan tidakan serupa. "Hasil sidak ini bisa menjadi bahan evaluasi dan mencari tahu titik mana yang diwaspadai untuk memberantas premanisme, calo, dan pemerasan," ujar dia.
HUSSEIN ABRI YUSUF
Source:
http://www.tempo.co/read/news/2014/0...liar-Per-Tahun


TEMPO.CO, Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengatakan para pemeras tenaga kerja Indonesia di bandara bisa menikmati Rp 325 miliar per tahunnya. Hal itu bisa terjadi karena jumlah TKI mencapai sekitar 360.000 orang yang lalu-lalang melalui bandara Soekarno-Hatta.
Menurut Bambang, hasil itu merupakan pemerasan yang dilakukan oknum dengan memaksa para TKI untuk menukarkan mata uang asing dengan harga yang murah, biaya transportasi, maupun pengeluaran barang dari pesawat. "Jika hanya 130.000 TKI yang diperas dengan nominal Rp 2,5 juta, maka mereka dapat Rp 325 miliar," kata Bambang dalam pesan pendeknya kepada wartawan, Sabtu, 26 Juli 2014.
Bambang mengatakan nilai itu merupakan putaran hasil pemerasan yang dinikmati oleh oknum TNI Angkatan Darat, anggota polisi, maupun preman yang selalu menunggu para TKI.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi bekerja sama dengan Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, melakukan inspeksi mendadak di Bandara Soekarno-Hatta dari Jumat, 26 Juli 2014, tengah malam hingga Sabtu dini hari.(Baca: KPK Sidak Bandara Soekarno-Hatta, 14 Orang Digelandang)
Tim menemukan 18 orang yang diduga pemain lama yang memeras TKI dengan berbagai modus. Di antaranya juga terdapat anggota TNI Angkatan Darat dan anggota Polri. (Baca: Sidak di Bandara, 4 Orang Lagi Ditangkap)
Dalam sidak itu hadir pula Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain. Kepala Bareskrim Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius dan Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko juga turut serta.
Menurut Tri Sunoko, pemerasan TKI yang terjadi di wilayah kerjanya itu sudah berlangsung hampir sepuluh tahun. Menurut dia, pihaknya sudah beberapa kali menindak oknum pemeras TKI, namun mereka selalu kembali dan melakukan tidakan serupa. "Hasil sidak ini bisa menjadi bahan evaluasi dan mencari tahu titik mana yang diwaspadai untuk memberantas premanisme, calo, dan pemerasan," ujar dia.
HUSSEIN ABRI YUSUF
Source:
http://www.tempo.co/read/news/2014/0...liar-Per-Tahun



0
1.5K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan