- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
apakah arti sesosok orang tua menurut kaskuser ?


TS
vvots
apakah arti sesosok orang tua menurut kaskuser ?
apakah arti sesosok orang tua menurut agan?
pertanyaan yg sedikit tetapi sulit untuk diungkapkan
terima kasih
pertanyaan yg sedikit tetapi sulit untuk diungkapkan

Quote:
Pada hari yang senja itu.. tampak seorang
yang sedang duduk,
ia mulai merebahkan tubuhnya pada
sandaran kursi, matanya menatap jauh..
Seolah telah melakukan perjalanan yang
amat panjang..
Rambutnya yang dulu berwarna hitam kini
mulai memutih..
Badannya tak setegap dulu lagi, kedua
tangannya mulai mengurus, kulitnya yang
berkeriput..
Menggambarkan Kerasnya perjalanan
hidup yang telah beliau lalui..
Angin deras menghembas tak ia hiraukan,
batin kuat tak tergoyahkan..
Rintangan apapun beliau lalui…
Demi membesarkan dan melindungi anak-
anaknya… hingga seperti kita yang
sekarang ini..
Disaat kita masih tertidur lelap, mereka
harus bangun lebih pagi dari kita dan
mulai bekerja. Mereka bekerja berjam-
jam, setiap hari, berbulan-bulan hingga
bertahun-tahun sampai sekarang tanpa
kenal lelah… Lalu kemana hasilnya?…. Ya..
tentu untuk kita, untuk kita sekolah,
untuk kita makan, dan untuk kebutuhan
kita yang lain. Asal anaknya bahagia, bisa
makan, orang tua rela kedinginan dan
menahan lapar, selama anaknya bahagia,
orang tua merasa puas. Orang tua tidak
pernah memberitahu kalau Ia lapar,
mereka hanya ingin anaknya kenyang. Jika
mereka tahu anaknya akan pergi jauh, hati
mereka pun akan ikut pergi bersama anaknya.
Mereka khawatir kalau di malam
hari kita akan merasa kedinginan. Coba teman-teman bayangkan, betapa besar
pengorbanan orang tua kita. Uang,
tenaga, waktu, pikiran, semuanya..!!!
Disaat kita jauh dari orang tua, seperti
sekarang. Mereka selalu memikirkan kita.
Sedang apa kita, sudah makan kah kita,
apakah kita baik-baik saja. Pemikiran
mereka yang baik untuk anak-anak nya
tidak akan pernah berhenti. Ketika kita
jatuh sakit, orang tua kita sangat khawatir
dan takut. Jika kita sembuh, mereka dapat
bahagia kembali.
Tapi…. apa balasan kita? Mengeluh….,
merajuk…, merengek…., atau bahkan
membangkang??? Kita semua seperti
‘penjahat yang tidak pernah sadar’ . Kita
tidak akan pernah tahu bagaimana ayah
dan ibu kita yang sudah tua bersedih dan
khawatir akan keadaan kita. Coba teman-
teman pikirkan itu. Teman-teman mungkin
tidak menyadari Cinta dan Kebaikan
mereka tidak akan pernah habis dan
bahkan tidak pernah berkurang hingga
kehidupannya berakhir. Teman-teman
bahkan mungkin melupakan kebaikan
orang tua teman-teman.
Mereka terus mengajar dan membimbing
kita dengan ajaran moral semenjak kita
kecil hingga dewasa. Mereka tidak pernah
membicarakan kebaikan mereka. Mereka
juga tidak pernah menuntut balas jasa.
Sekarang teman-teman beruntung, masih
bisa bermanja-manja.
Mau apa saja,
tinggal minta, semuanya tersedia. Tapi…….
Kita tidak akan pernah tahu kapan….tiba
saat teman-teman berpisah dengan orang
tua teman-teman?? Dengan ayah atau ibu
kita? Atau bahkan keduanya?
Bagaimana…. jika suatu saat kelak mereka
telah tiada, siapkah teman-teman untuk
dapat hidup sendiri??? Lalu bagaimana…
kelak kita dapat hidup sendiri nantinya
kelak, dengan sikap kita yang begitu
manja…? HARUS, kita harus berubah.
Berubah menjadi lebih mandiri.
Bukan saatnya lagi kita untuk bermanja-
manja pada orang tua kita. Tapi kini
saatnya kita untuk membalas kebaikan
orang tua kita, selagi masih ada
kesempatan.
Tidak menunggu nanti.., nanti setelah ku
pulang dari sini, nanti setelah minggu ini..
nanti, nanti dan nanti… hingga waktu
berlalu, hingga kita baru menyadari bahwa
waktu takan bisa diputar kembali, hingga
penyesalan datang. Mulai lah dari
sekarang, dari detik ini juga. Jangan ada
penundaan lagi.
Mulailah perubahan itu dari diri kita
sendiri, dengan kemauan untuk
mengembangkan sifat-sifat seorang
pemimpin bagi diri sendiri.
Kerjakan lah semua kewajiban kita sebagai
seorang anak sebaik mungkin, tanpa harus
merepotkan orang tua kita. Buatlah orang
tua kita bangga terhadap kita.
Mari.. kita Bukti kan, Kita Tunjukan pada
orang tua kita bahwa kita mampu
berprestasi disegala bidang, Inilah saya
yang berprestasi dalam kuliah, inilah saya
seorang aktivis kampus, seorang berjiwa
sosial dan berpendidikan. Inilah saya yang
mampu menjadi manusia yang dapat
diandalkan dan bertanggungjawab dalam
segala hal.
Karena sesungguhnya, makna hidup..
BUKANlah pada APA YANG KITA MILIKI..
Makna hidup adalah ‘SEGALA HAL’ YANG
DAPAT KITA LAKUKAN untuk kebaikan
orang lain dan diri sendiri..
Sehingga kita dapat melakukan banyak hal
dan bahagia dalam hidup ini..
Ayah, ibu, jalan hidup yang harus ku lalui
masih panjang…
Ku mohon doa dan restu mu… selalu
menyertai ku..
Sehingga aku mampu menjadi seorang
pemimpin bagi diri sendiri dan bagi
lingkungan disekitar ku.
yang sedang duduk,
ia mulai merebahkan tubuhnya pada
sandaran kursi, matanya menatap jauh..
Seolah telah melakukan perjalanan yang
amat panjang..
Rambutnya yang dulu berwarna hitam kini
mulai memutih..
Badannya tak setegap dulu lagi, kedua
tangannya mulai mengurus, kulitnya yang
berkeriput..
Menggambarkan Kerasnya perjalanan
hidup yang telah beliau lalui..
Angin deras menghembas tak ia hiraukan,
batin kuat tak tergoyahkan..
Rintangan apapun beliau lalui…
Demi membesarkan dan melindungi anak-
anaknya… hingga seperti kita yang
sekarang ini..
Disaat kita masih tertidur lelap, mereka
harus bangun lebih pagi dari kita dan
mulai bekerja. Mereka bekerja berjam-
jam, setiap hari, berbulan-bulan hingga
bertahun-tahun sampai sekarang tanpa
kenal lelah… Lalu kemana hasilnya?…. Ya..
tentu untuk kita, untuk kita sekolah,
untuk kita makan, dan untuk kebutuhan
kita yang lain. Asal anaknya bahagia, bisa
makan, orang tua rela kedinginan dan
menahan lapar, selama anaknya bahagia,
orang tua merasa puas. Orang tua tidak
pernah memberitahu kalau Ia lapar,
mereka hanya ingin anaknya kenyang. Jika
mereka tahu anaknya akan pergi jauh, hati
mereka pun akan ikut pergi bersama anaknya.
Mereka khawatir kalau di malam
hari kita akan merasa kedinginan. Coba teman-teman bayangkan, betapa besar
pengorbanan orang tua kita. Uang,
tenaga, waktu, pikiran, semuanya..!!!
Disaat kita jauh dari orang tua, seperti
sekarang. Mereka selalu memikirkan kita.
Sedang apa kita, sudah makan kah kita,
apakah kita baik-baik saja. Pemikiran
mereka yang baik untuk anak-anak nya
tidak akan pernah berhenti. Ketika kita
jatuh sakit, orang tua kita sangat khawatir
dan takut. Jika kita sembuh, mereka dapat
bahagia kembali.
Tapi…. apa balasan kita? Mengeluh….,
merajuk…, merengek…., atau bahkan
membangkang??? Kita semua seperti
‘penjahat yang tidak pernah sadar’ . Kita
tidak akan pernah tahu bagaimana ayah
dan ibu kita yang sudah tua bersedih dan
khawatir akan keadaan kita. Coba teman-
teman pikirkan itu. Teman-teman mungkin
tidak menyadari Cinta dan Kebaikan
mereka tidak akan pernah habis dan
bahkan tidak pernah berkurang hingga
kehidupannya berakhir. Teman-teman
bahkan mungkin melupakan kebaikan
orang tua teman-teman.
Mereka terus mengajar dan membimbing
kita dengan ajaran moral semenjak kita
kecil hingga dewasa. Mereka tidak pernah
membicarakan kebaikan mereka. Mereka
juga tidak pernah menuntut balas jasa.
Sekarang teman-teman beruntung, masih
bisa bermanja-manja.
Mau apa saja,
tinggal minta, semuanya tersedia. Tapi…….
Kita tidak akan pernah tahu kapan….tiba
saat teman-teman berpisah dengan orang
tua teman-teman?? Dengan ayah atau ibu
kita? Atau bahkan keduanya?
Bagaimana…. jika suatu saat kelak mereka
telah tiada, siapkah teman-teman untuk
dapat hidup sendiri??? Lalu bagaimana…
kelak kita dapat hidup sendiri nantinya
kelak, dengan sikap kita yang begitu
manja…? HARUS, kita harus berubah.
Berubah menjadi lebih mandiri.
Bukan saatnya lagi kita untuk bermanja-
manja pada orang tua kita. Tapi kini
saatnya kita untuk membalas kebaikan
orang tua kita, selagi masih ada
kesempatan.
Tidak menunggu nanti.., nanti setelah ku
pulang dari sini, nanti setelah minggu ini..
nanti, nanti dan nanti… hingga waktu
berlalu, hingga kita baru menyadari bahwa
waktu takan bisa diputar kembali, hingga
penyesalan datang. Mulai lah dari
sekarang, dari detik ini juga. Jangan ada
penundaan lagi.
Mulailah perubahan itu dari diri kita
sendiri, dengan kemauan untuk
mengembangkan sifat-sifat seorang
pemimpin bagi diri sendiri.
Kerjakan lah semua kewajiban kita sebagai
seorang anak sebaik mungkin, tanpa harus
merepotkan orang tua kita. Buatlah orang
tua kita bangga terhadap kita.
Mari.. kita Bukti kan, Kita Tunjukan pada
orang tua kita bahwa kita mampu
berprestasi disegala bidang, Inilah saya
yang berprestasi dalam kuliah, inilah saya
seorang aktivis kampus, seorang berjiwa
sosial dan berpendidikan. Inilah saya yang
mampu menjadi manusia yang dapat
diandalkan dan bertanggungjawab dalam
segala hal.
Karena sesungguhnya, makna hidup..
BUKANlah pada APA YANG KITA MILIKI..
Makna hidup adalah ‘SEGALA HAL’ YANG
DAPAT KITA LAKUKAN untuk kebaikan
orang lain dan diri sendiri..
Sehingga kita dapat melakukan banyak hal
dan bahagia dalam hidup ini..
Ayah, ibu, jalan hidup yang harus ku lalui
masih panjang…
Ku mohon doa dan restu mu… selalu
menyertai ku..
Sehingga aku mampu menjadi seorang
pemimpin bagi diri sendiri dan bagi
lingkungan disekitar ku.
[URL="http://tanygo.wordpress.com/2012/11/28/renungan-malam-keakraban-bakti-kepada-orang-tua/ "]sumber[/URL]
terima kasih
Diubah oleh vvots 17-07-2014 14:31
0
2K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan