Berjuta-juta manusia menempuh jarak beratus-ratus hasta, menahan dahaga, mengajak anggota keluarga untuk kembali ke kampung halaman. untuk bertemu sanak saudara dan bernotalgia dengan kenangan lama.

seketika mereka tersadar mereka hanya menjumpai sebuah kampung , tetapi tidak kampung halaman.
karena halaman rumah telah sirna diganti oleh tumpukan bata.

akankah kenangan lama itu kembali datang saat desa telah menjelma menjadi kota.

masihkah ada kesunyian dikampung (tanpa) halaman.















bagaimana bisa terjadi sebuah kampung tanpa halaman, sejatinya sebuah kampung tadinya adalah sebuah hutan. sebuah hutan yang dijadikan pemukiman oleh pendatang. lambat laun penduduk dikampung tersebut beranak pinak, sehingga kampung pun makin lama makin padat.

halaman yang tadinya luas menjadi semakin sempit , karena digunakan untuk membangun rumah. sehingga akhirnya kita bisa melihat kampung-kampung yang tanpa halaman , seperti kampung rambutan, kampung melayu, kampung bali.

daerah-daerah tersebut dahulu kala adalah sebuah kampung, dimana kota jakarta hanya sebatas wilayah jakarta kota. lambat laun kampung-kampung tersebut semakin ramai dan berubah menjadi sebuah kota, kota jakarta yang besar.

dahulu tahun 1995 pas ane maen ke tempat om ane dikampung rambutan, masih banyak halaman, masih banyak kebon kosong, masih banyak pohon rambutan sekarang semua sudah berubah menjadi perumahan.

sumber : http://anak-negeri.blogspot.com/2012...i-brantas.html

SIAPA BILANG HARGA TANAH NGGAK BISA TURUN