- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[UCRITTT]Tanpa Bank Bermodal Kuat, RI Sulit Bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
TS
wildlokz
[UCRITTT]Tanpa Bank Bermodal Kuat, RI Sulit Bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
Jakarta -Upaya untuk penguatan aset perbankan nasional terganjal kala PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) gagal mengakuisisi PT Bank Tabungan Negara (BBTN). Tanpa memiliki bank yang kuat, Indonesia sulit untuk memiliki daya saing ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan pada 2015.
Ahmad Iskandar, Direktur Departemen Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menilai Indonesia hanya akan menjadi pasar jika tidak memiliki bank yang kuat. Ketika bank-bank asing masuk, Indonesia justru tidak mampu bersaing di mancanegara.
"Kita inginkan sama statusnya dengan negara lain. Kalau bank asing masuk ke sini gampang dan bebas, kita juga harusnya masuk ke negara lain gampang juga," kata Iskandar kepada detikFinance, Minggu (13/7/2014).
Di regional ASEAN, lanjut Iskandar, negara-negara tetangga sudah memiliki bank dengan aset yang sangat besar. Yang terbaru, CIMB Group akan menjadi bank terbesar di Malaysia dengan torehan aset senilai 641 miliar ringgit atau sekitar Rp 2.300 triliun. Ini menyusul rencana aksi merger dengan RHB Capital dan Malaysia Building Society yang telah disetujui oleh bank sentral setempat.
Memiliki modal yang sangat kuat, akan mudah bagi bank-bank seperti CIMB untuk melebarkan sayapnya ke berbagai negara. Indonesia adalah tujuan yang menarik bagi bank-bank asing.
"Kalau dari segi market, Indonesia ini exotic sekali. Semua bank-bank itu sebut pasar Indonesia seperti surga dan pasti mereka ingin ke sini," tutur Iskandar.
Oleh karena itu, tambah Iskandar, tetap mendorong upaya konsolidasi perbankan nasional untuk menciptakan industri yang kuat dan berdaya saing. Tanpa modal tersebut, akan sulit bagi Indonesia untuk bersaing dalam MEA 2015.
"Saya takutnya kita gembar-gembor soal MEA tapi kita tidak menerima manfaat apa pun dari sana. Malah asing yang cuma mendapat manfaat dengan masuknya bank-bank asing. Untuk itu kita harus menjadi terkuat di ASEAN," tegas Iskandar.
Selain daya saing, memiliki bank yang kuat tentu memunculkan kebanggaan bagi rakyat Indonesia. "Suatu kebanggan ketika kita punya bank besar di level ASEAN. Kalau sekarang besar di sini, di regional kan tidak," kata Iskandar.
http://finance.detik.com/read/2014/0...f991104topnews
semoga pemerintahan jokowow goyang
Ahmad Iskandar, Direktur Departemen Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menilai Indonesia hanya akan menjadi pasar jika tidak memiliki bank yang kuat. Ketika bank-bank asing masuk, Indonesia justru tidak mampu bersaing di mancanegara.
"Kita inginkan sama statusnya dengan negara lain. Kalau bank asing masuk ke sini gampang dan bebas, kita juga harusnya masuk ke negara lain gampang juga," kata Iskandar kepada detikFinance, Minggu (13/7/2014).
Di regional ASEAN, lanjut Iskandar, negara-negara tetangga sudah memiliki bank dengan aset yang sangat besar. Yang terbaru, CIMB Group akan menjadi bank terbesar di Malaysia dengan torehan aset senilai 641 miliar ringgit atau sekitar Rp 2.300 triliun. Ini menyusul rencana aksi merger dengan RHB Capital dan Malaysia Building Society yang telah disetujui oleh bank sentral setempat.
Memiliki modal yang sangat kuat, akan mudah bagi bank-bank seperti CIMB untuk melebarkan sayapnya ke berbagai negara. Indonesia adalah tujuan yang menarik bagi bank-bank asing.
"Kalau dari segi market, Indonesia ini exotic sekali. Semua bank-bank itu sebut pasar Indonesia seperti surga dan pasti mereka ingin ke sini," tutur Iskandar.
Oleh karena itu, tambah Iskandar, tetap mendorong upaya konsolidasi perbankan nasional untuk menciptakan industri yang kuat dan berdaya saing. Tanpa modal tersebut, akan sulit bagi Indonesia untuk bersaing dalam MEA 2015.
"Saya takutnya kita gembar-gembor soal MEA tapi kita tidak menerima manfaat apa pun dari sana. Malah asing yang cuma mendapat manfaat dengan masuknya bank-bank asing. Untuk itu kita harus menjadi terkuat di ASEAN," tegas Iskandar.
Selain daya saing, memiliki bank yang kuat tentu memunculkan kebanggaan bagi rakyat Indonesia. "Suatu kebanggan ketika kita punya bank besar di level ASEAN. Kalau sekarang besar di sini, di regional kan tidak," kata Iskandar.
http://finance.detik.com/read/2014/0...f991104topnews
semoga pemerintahan jokowow goyang
0
1.2K
10
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan