Quote:
AryKame- Judul post yang cukup mencengangkan yang pernah gue buat. Entah kenapa akhir-akhir ini gue lagi seneng banget maenan Photoshop padahal dulu jarang banget gue buka,tiba-tiba di otak gue lewat sebuah konsep desain yang tiba-tiba yaitu bikin foto manip tentang alam gitu deh,mungkin itu efek karena gue lagi dengerin lagu Bondan Prakoso yang baru yang judulnya tuh Untuk Selamanya (ost. Para Pemburu Gajah).
Folder image pun gue ubek-ubek buat nyari foto yang pas tapi semua foto gue jelek-jelek, bukan karena guenya yang jelek tapi kameranya hahaha, maklum cuma make kamera max 2MP (T_T). Bingung pun melanda gimana cara bagusin kualitas foto yang pecah-pecah tersebut dan akhirnya pun sang Jagoan menyerah wekekekek. Dan dari situ gue mulai berencana buat ngumpulin duit untuk beli kamera,untuk masalah budget gue masih nyimpen duit PKL 1,5 JT dan beberapa lembar tabungan gue. Kan harganya mahal woi ? Iya gue tau harganya mahal yang paling penting tuh niatnya dulu. "Sambil Menyelam Minum Baygon Air", iseng-iseng browsing sekalian ngaskus eh nemu thread dan blog yang ngebahas tentang "Alay ber-DSLR". Kalimat demi kalimat gue baca sampe abis coyyy dan niat gue buat beli kamera akhirnya sedikit berkurang karena tulisan mereka yang memojokkan para anak muda yang memiliki kamera DSLR.
Masa muda adalah masa-masa untuk mencari jati diri,mungkin itulah yang harus mereka dalami dan pikirkan. Kenapa setiap pemuda yang membawa kamera disebut alay ? Salahkan mengalungkan kamera di leher ? Haruskah mereka mengejek ? Apa karena mereka takut tersaingi ? Takutkah mereka membagi ilmunya ?. Disini gue bukan memihak atau menghujat kubu manapun tapi alangkah baiknya kita saling menghargai sesama baik itu dengan senior maupun junior. Kalo cara mereka menyikapi anak muda yang membawa kamera DSLR seperti itu terus apa bedanya dengan "Bullying" yang biasa ada di sekolah-sekolah sampai-sampai banyak yang mengutuk aksi bullying tersebut ? Apa mereka tidak sadar mereka juga sudah menjadi tersangka bullying ?.
Tapi mereka itu cuma buat gaya-gayaan dan minta ke orangtua buat beliin tuh kamera bro ? Pertanyaan seperti ini adalah pertanyaan yang terlampau konyol,sudah jelas sebagai anak yang masih belum bisa mencari uang lewat jerih payahnya cuma punya satu jalan yaitu meminta ke orangtua. Kalo cuma buat gaya dan minta sambil merengek itu urusan mereka,kita gk boleh mencampuri itu,memberi saran boleh tapi jangan terlampau jauh. Kita beri mereka arahan yang baik bukan malah mengujat dan menghardik mereka dengan alasan kamera tersebut bukan hasil jerih payahnya sendiri. Mungkin dari arahan dan bimbingan juga disertai siraman rohani dari para senior bisa membuat anak tersebut jadi lebih temotivasi dan menjadikan alat mainnya untuk mencari beberapa rupiah dan diberikan kepada orangtuanya.
Seperti apa sih isi thread yang menyudutkan tersebut ? kira-kira seperti inilah isinya silahkan dicek sendiri
http://www.kaskus.co.id/thread/537df...ar-ga-bingung/
Inti dari semua tulisan di atas adalah kita gak bisa tau apa yang ada di pikiran orang lain dan juga kita gak bisa membelokkan ambisi dan sifat seseorang sesuai keinginan kita. Kayaknya itu aja dulu yang mau gue curhatin kalo ada kekurangan mohon dimaafkan,sekali lagi saya tidak membela/menydutkan pihak manapun !. SemangART !!! .
Eh,kok jadi panjang ya ? Padahal cuma mau curhat kalo gue pengen beli kamera DSLR (-_-") haduuhhhhh.
Dan ini ada beberapa jawaban saya atas thread sebelah
1. Fotografer ASLI Santai. Fotografer ALAY ribet.
Quote:
Bedakan mana yang pemula dan mana yang sudah mahir. Disemua bidang orang yang pemula pasti akan kerepotan dan ingin terlihat sempurna untuk memulai pembelajaran awal mereka
2. Fotografer ASLI berpakaian biasa. Fotografer ALAY berpakaian Seharusnya-Yang-Mana a.k.a RIBET.
Quote:
Jika mereka tidak bisa melihat / belum mengenal hasil karya kita,setidaknya berikan mereka kepercayaan dengan penampilan yang menunjukkan bahwa kita adalah seorang fotografer yang baru belajar
3. Fotografer ASLI jarang Narsis sama Kamera. Fotografer KW/ALAY sering... Ah sudahlah
Quote:
Setiap manusia berbeda-beda,semua tergantung dari cara pandang kita. Mungkin anda saja yang terlalu sering melihat foto tsb.
4. Fotografer ASLI menghargai waktu dan moment.
Quote:
Sekali lagi bedakan amatir dengan professional,bedakan juga dengan orang yang baru belajar memilih objek yang bagus
5. Fotografer ASLI menempuh pendidikan, tugas dan pengalaman. Fotografer ALAY ngemis orangtua, dan jadilah ia professional.
Quote:
Nggak semua hal harus kita tempuh lewat pendidikan. Contohnya yang lagi booming akhir-akhir ini yaitu presiden,apa mereka menempuh pendidikan kepresidenan ? Jelas tidak. Apa mereka sebelum menjadi presiden harus memiliki pengalaman menjadi presdien sebelumnya ? Jelas tidak masa iya kalo mau jadi presiden harus jadi presiden negara lain dulu.
6.Fotografer ASLI bersosialisasi dengan normal. Fotografer KW gunakan 'istilah'
Quote:
Mungkin itu perasaan anda saja ? Biasanya kalo kayak gitu cuma kalimat selingan buat canda/guyonan/obrolan biasa deh
7. Fotografer selalu menghormati, tidak pandang remeh pemula
Quote:
Sudah jelas pemikirannya terlalu negatif,gk harus dibales panjang lebar
8.Fotografer dari awal pembelajaran hingga menjadi profesi
Quote:
Yang penting niatnya

dan sekeras apa kita bisa survive ama rintangan yang muncul
Udah gitu aja,maaf ya kalau threadnya berantakan maklum gak biasa buat thread

semenjak ada New KSK gak pernah bikin thread lagi
Ini balesan dari thread sebelah gan,tolong jangan sampe ada konflik ya
Quote: