Quote:
Kami senang dan sedikit sedih menyaksikan penyelenggaraan pilpres tahun ini. Senangnya karena banyak sekali yang berantusias dan ikut serta dalam pilpres tahun ini karena orang yang pilpres tahun lalu yang golput tapi di tahun ikut serta memilih. Dan sedihnya banyak kecurangan yang sangat rapih yang seakan akan itu adalah kebanaran padahal itu salah. Kami punya tim yang fokus mengamati hal - hal dibalik layar pilpres dan ada juga yang fokus dalam masing-masing personal. Kami pikir ini lucu karena sebenarnya dipilpres tahun ini itu banyak sekali kecurangan yang tidak banyak orang yang mengetahui karena ada pihak yang 'protect' itu. Dimulai dari hasil QC yang kemenangan diclaim oleh ke-2 pihak. Sudah kita prediksikan sebelum pasti ini terjadi. Dan kami juga prediksikan Jokowi-JK yang menang pilpres tahun dan benar terjadi. Sebetulnya dilapangan banyak terjadi kecurangan yang dilihat oleh bawaslu tapi tidak direspon oleh KPU. Ada apa dengan KPU yang hanya mengeskusi pilih-pilih? Lucu sekali bukan, yang seharusnya KPU itu harus netral, adil, dan jujur tapi kok mengeskusinya pilih-pilih? Masa iya karena ketua KPU (bpk. Husni Kamil Manik ) adalah adik ipar JK jadi berat sebelah? Seharusnya jika JK sudah mencalonkan jadi cawapres bok Husni memundurkan diri agar KPU terjaga netralitasnya. Jadi pertanyaan
"siapa yang sebenarnya menang?"
Quote:
Beberapa keanehkan di pilpres 2014
1. Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pilpres total 190 juta adalah penggelembungan dari jumlah pemilih yg sebenarnya, yaitu 175 juta. Jumlah DPT 190 juta pemilih ( penduduk usia 17 thn keatas atau sdh kimpoi) pasti dimark up atau digelembungkan. Buktinya Data BPS Jumlah total penduduk RI 31 Des 2014 nanti maksimal 252 juta. Data BPS WNI usia 17 thn ke atas tdk lebih 173 juta. Ditambah luar negeri total max 175 pemilih. bukan 190 pemilih. Kelebihan 15 juta.
2. Bocornya materi debat capres tahap I yang diduga dilakukan oleh Hadar Gumay Nafis Komisioner KPU. Anehnya, tidak ada sanksi apapun dari KPU dan bawaslu atas pelanggaran serius kode etik dan UU itu. Dan partner kami memastikan yang diobrolkan mereka tentang debat capres cawapres tahap 1.
3. Di DKI Jakarta ditemukan sedikitnya 277 ribu suara pemilih ilegal pada 5841 TPS. Bawaslu sdh putuskan pencoblosan ulang di TPS2 itu. etapi kenapa KPU lakukan pencoblosan ulang hanya di 16 TPS ?
4. Fakta BPS bhw jumlah penduduk Papua
2012 = 2.9 juta
2013 = 3.032.000 jiwa
2014 = 3.091.098 jiwa.
Kok KPU sahkan DPT 3,3 juta ? Dan bawslu pun tidak mengoreksi ini. Mengapa?
5. KPU membiarkan sejumlah lembaga QC mempublikasikan hasil QC mereka yg PALSU & SALAH. Kedua pihak meng-claim kemenangan mereka. Kami pikir ini sangatlah lucu karena suatu kemenangnya hanya ada satu pihak yang menang bukan 2 atau lebih. Tapi tetap KPU membiarkan yang menyewatkan opini rakyat.
Quote:
Dan sesungguhnya....
Sistem IT KPU Mudah Diretas!
Semua anggota KPU bisa mengedit jumlah surat suara sesuka hati. Dan salah satu member tim kami mencoba masuk kedalam system tersebut, dan ternyata sangat mudah sekali masuk ke sytem IT KPU melalui e-mail
frizikyansyah@yahoo.comyang dimiliki oleh Ferry Kurnia. See? Mengatur pemilu bukan pekerjaan main-main. Kenapa menggunakan e-mail gratisan yang mudah diretas? Apa ini disengaja? Dengan mengirim 1 e-mail phishing ke Ferry. Tidak sampai dua jam, kami sudah bisa akses dan membaca semua e-mail yang pernah diterima dan dikirimkan.
Dan bisa mengedit jumlah surat suara dengan cara tekan tombol edit dan masukan angka dan langsung data itu berubah.
Dan tim kami juga mendeteksi banyak
Hacker dan
kracker saat proses rekapitulasi berlangsung. Sebagian besar pendukung nomor dua. Walau juga ada yang dukung nomor satu.
postingan member kami juga masuk berita klik
disini jika ingi melihat.
So? Inilah wajah asli pilpres 2014 yang sesungguhnya. Banyak kecurangan tapi yaaaa dibiarkan saja itu mengalir seakan-akan itu benar. Ya kami dari Alykys Team adalah Lembaga Intelijen Independence yang ingin memberi tahu fakta sesungguhnya. Berdiri dari tahun 2013. Kurang lebihnya mohon maaf.
Terima Kasih
