Quote:
Prabowo-Hatta dan Pendukungnya Tidak Akan Anarkis
Jakarta, Aktual.co - Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pendukungnya tidak akan bertindak arogan ataupun anarkis terkait hasil penetapan rekapitulasi suara nasional. Meskipun, pasangan tersebut menilai banyak kecurangan yang tidak ditanggapi oleh KPU.
Hal itu dikatakan Pengamat politik dari UIN Syarief Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago (Ipang) melalui pesan singkatnya kepada Aktual.co, di Jakarta, Rabu (23/7).
"Saya melihat bahwa simpatisan dan kader koalisi merah putih Prabowo tak akan melakukan anarkisme. Kasus kecurangan endingnya akan ke MK dan itu harus di hargai, itu hak politik hak konstitusional," katanya.
Dia menilai, sikap Prabowo yang mundur dari proses rekapitulasi bukan berarti mundur dari proses rangkaian Pilpres, namun hanya menarik diri.
"Intinya bisa diteruskan ke MK, tak hanya sampai pada proses rekapitulasi KPU, kubu Jokowi harus siap untuk mengikuti rangkaian proses di MK," imbuhnya.
http://m.aktual.co/politik/155347prabowo-hatta-dan-pendukungnya-tidak-akan-anarkis-
Quote:
Jakarta Kondusif, Status Siaga Satu Dicabut Rabu, 23 Juli 2014 22:02 WIB |
Jakarta, HanTer - Kepolisian menyatakan kondisi DKI Jakarta sudah aman, tenang dan lancar.
"Masyarakat silakan melakukan aktivitas seperti biasa karena kondisi Jakarta sudah tertib dan aman. Status siaga satu sudah dicabut," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/7).
Menurut dia, saat berlangsungnya rekapitulasi suara, pasukan gabungan dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri mengamankan gedung KPU dengan menempatkan 3.241 personil dari pagi sampai malam. Penjagaan dilakukan sampai orang-orang meninggalkan KPU.
Selasa siang, ada massa sekitar 100 orang dari Serikat Pekerja Metal yang melakukan demo di Bundaran HI sampai sore. Dari aksi tersebut, tak terjadi suatu hal yang menonjol, semua dinyatakan normal.
"Semua pengamanan di KPU sudah dicabut. Operasi Mantap Brata sudah dicabut sementara, sekarang petugas berkonsentrasi dengan Opeasi Ketupat," ujar Rikwanto.
Rikwanto mengatakan, kepolisian sudah memperkirakan apa saja yang akan terjadi. Sehingga kepolisian, TNI bersama Kodam telah melakukan langkah-langkah antisipasi.
Rikwanto mengatakan, usai pengumuman resmi KPU mengenai hasil pilpres 2014, penjagaan yang dilakukan terhadap presiden terpilih masih dilakukan. Baik di rumah pribadi mau pun ketika beraktivitas.
"Saat ini petugas fokus dengan Operasi Ketupat. Sedangkan Oprasi Mantap Brata akan kembali dimulai menjelang pelantikan pada 20 Oktober mendatang," tambahnya.
http://harianterbit.com/m/welcome/read/2014/07/23/5665/29/18/Jakarta-Kondusif-Status-Siaga-Satu-Dicabut