- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Salngom, asal ngomong ada yang tersinggung. Rumah Polonia di samperin Orang Korea
TS
yayangselatiga
Salngom, asal ngomong ada yang tersinggung. Rumah Polonia di samperin Orang Korea
gara2 Yunus Yosfiah ngomong ada hacker asal Korea yang manipulasi data, maka kedutaan besar Korea langsung samperin mabes Prabowow....
http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp
JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Korea untuk Indonesia hari ini mengunjungi rumah Polonia untuk memberikan klarifikasi mengenai pemberitaan seputar adanya hacker yang melakukan manipulasi suara pada Pilpres 2014. Perwakilan Kedubes Korea Selatan yang datang yaitu Ryu Jeong-hyun dan Kim Hoil.
Berdasarkan keterangan pers yang disiarkan dari tim media rumah Polonia, dalam pertemuan tersebut Jeong-Hyun mengatakan bahwa pihak kedutaan telah melakukan klarifikasi langsung kepada Bareskrim Polri yang menyatakan tak ada satupun warga Korea yang ditahan berkaitan dengan kasus tersebut.
“Kami telah mengecek secara langsung kepada pihak Bareskrim Polri, dan kami mendapatkan informasi bahwa tak ada satupun warga negara Korea yang ditahan. Kami berharap kasus ini jangan sampai mengganggu hubungan baik antara kedua negara," tutur Jeong Hyun.
Sementara itu, anggota Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan untuk Kebenaran dan Keadilan, Ali Mochtar Ngabalin yang menerima kedatangan Dubes Korea tersebut menjelaskan, bahwa pihaknya telah melaporkan kasus ini kepada Polri, ia pun mengakui pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya pemeriksaan dan penanganan kasus ini kepada pihak berwajib.
“Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan untuk Kebenaran dan Keadilan berkomitmen untuk terus melakukan komunikasi intensif dengan pihak Kedubes Korea Selatan untuk menyikapi perkembangan kasus ini.” ucap Ngabalin.
Sebut Ada Hacker
Sebelumnya, Ketua Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan untuk Kebenaran dan Keadilan Letjen (Purn) Yunus Yosfiah menuding adanya 37 hacker asal Korea dan Tiongkok yang menggelembungkan suara Pemilu Presiden 2014.
"Sekitar 4 juta suara dimanipulasi," kata Yunus Kemarin, Selasa (23/7/2014).
Para hacker itu, kata dia, memanipulasi suara golput di beberapa kecamatan di Jateng, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Utara. Kasus itu, tambahnya, dalam penanganan Bareskrim Polri.
"Sekarang sedang dilaporkan ke Bawaslu," katanya.
Hal itu juga yang menjadi pertimbangan pasangan Prabowo-Hatta untuk menarik diri dalam tahapan rekapitulasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia menilai, adanya bukti itu menunjukkan pelaksanaan Pilpres 2014 jauh dari harapan dengan demokratis dan jurdil.
Mangkanya bos, kalau buat statement itu hati2, jangan dari dengkul langsung ke mulut, lewat otak dulu biar di filter.....
jangan bawa2 nama negara, nanti Perusahaan Korea pindahin pabriknya ke Vietnam bakalan runyam, banyak warga kita nganggur....
Saklek juga nih orang Korea, langsung di samperin ke mabesnya Om Wowo...biasanya cuman buat statement atau press release doang, mungkin udah pada eneg kali yah sama yg berbau Polonia
Dan pihak Korea di terima oleh si dongok ini :
Tersangka Yunus Yosfiah & junjungannya
Orang Korea (sample/contoh)
http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp
JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Korea untuk Indonesia hari ini mengunjungi rumah Polonia untuk memberikan klarifikasi mengenai pemberitaan seputar adanya hacker yang melakukan manipulasi suara pada Pilpres 2014. Perwakilan Kedubes Korea Selatan yang datang yaitu Ryu Jeong-hyun dan Kim Hoil.
Berdasarkan keterangan pers yang disiarkan dari tim media rumah Polonia, dalam pertemuan tersebut Jeong-Hyun mengatakan bahwa pihak kedutaan telah melakukan klarifikasi langsung kepada Bareskrim Polri yang menyatakan tak ada satupun warga Korea yang ditahan berkaitan dengan kasus tersebut.
“Kami telah mengecek secara langsung kepada pihak Bareskrim Polri, dan kami mendapatkan informasi bahwa tak ada satupun warga negara Korea yang ditahan. Kami berharap kasus ini jangan sampai mengganggu hubungan baik antara kedua negara," tutur Jeong Hyun.
Sementara itu, anggota Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan untuk Kebenaran dan Keadilan, Ali Mochtar Ngabalin yang menerima kedatangan Dubes Korea tersebut menjelaskan, bahwa pihaknya telah melaporkan kasus ini kepada Polri, ia pun mengakui pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya pemeriksaan dan penanganan kasus ini kepada pihak berwajib.
“Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan untuk Kebenaran dan Keadilan berkomitmen untuk terus melakukan komunikasi intensif dengan pihak Kedubes Korea Selatan untuk menyikapi perkembangan kasus ini.” ucap Ngabalin.
Sebut Ada Hacker
Sebelumnya, Ketua Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan untuk Kebenaran dan Keadilan Letjen (Purn) Yunus Yosfiah menuding adanya 37 hacker asal Korea dan Tiongkok yang menggelembungkan suara Pemilu Presiden 2014.
"Sekitar 4 juta suara dimanipulasi," kata Yunus Kemarin, Selasa (23/7/2014).
Para hacker itu, kata dia, memanipulasi suara golput di beberapa kecamatan di Jateng, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Utara. Kasus itu, tambahnya, dalam penanganan Bareskrim Polri.
"Sekarang sedang dilaporkan ke Bawaslu," katanya.
Hal itu juga yang menjadi pertimbangan pasangan Prabowo-Hatta untuk menarik diri dalam tahapan rekapitulasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia menilai, adanya bukti itu menunjukkan pelaksanaan Pilpres 2014 jauh dari harapan dengan demokratis dan jurdil.
Mangkanya bos, kalau buat statement itu hati2, jangan dari dengkul langsung ke mulut, lewat otak dulu biar di filter.....
jangan bawa2 nama negara, nanti Perusahaan Korea pindahin pabriknya ke Vietnam bakalan runyam, banyak warga kita nganggur....
Saklek juga nih orang Korea, langsung di samperin ke mabesnya Om Wowo...biasanya cuman buat statement atau press release doang, mungkin udah pada eneg kali yah sama yg berbau Polonia
Dan pihak Korea di terima oleh si dongok ini :
Tersangka Yunus Yosfiah & junjungannya
Orang Korea (sample/contoh)
0
8.8K
116
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan