Jakarta - Aksi ngambek calon presiden nomor satu, Prabowo Subianto yang menolak hasil rekapitulasi KPU berefek negatif. Akibat aksi Ketua Umum Gerindra tersebut, rupiah dan saham mengalami penurunan.

Penurunan tersebut diduga sebagai wujud ketakutan para investor asing dengan keamanan di tanah air.

"Itu hal biasa. Karena kekhawatiran keamanan di Indonesia," ujar Wakil Ketua Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Sugiarto di Jakarta, Selasa (22/7).

Sugiarto menegaskan, anjloknya rupiah serta turunnya saham merupakan wujud kepanikan para investor asing terkait keamanan di dalam negeri.

"Kalau pemerintah bisa memberikan rasa aman pasti mereka percaya. Sekarang lagi panik. Kekhawatiran kejadian '98 akan terulang," tegasnya.

Sugiarto menilai kepercayaan investor akan pulih dalam waktu yang cukup lama.
Menurutnya, para investor asing akan melihat terlebih dahulu jalanya pemerintahan yang baru.
"Mungkin dalam waktu 6 bulan atau lebih," ujar dia.

Sugiarto menegaskan, investor akan kembali berinvestasi di Indonesia, jika pemerintah dapat memberikan jaminan kemanan serta kepastian hukum."Mereka minta jaminan keamanan dan kepastian hukum. Baru akan berinvestasi," tandasnya. http://www.beritasatu.com/ekonomi/19...tor-takut.html

uda taukan cara anjlokin rupiah?