Quote:
Jakarta (beritajatim.com) - Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), membantah informasi telah menganulir hasil hitung cepat (quick count) yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta.
Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid, membantah informasi yang beredar, bila lembaga yang ia pimpin menganulir kemenangan Prabowo-Hatta dalam hitung cepat saat Pilpres 9 Juli 2014 lalu. Informasi tersebut, sengaja disebar oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Puskaptis membantah isu yang menyatakan telah menganulir hasil quick count Prabowo-Hatta menang," ujar Husin, Selasa (15/7/2014).
Dalam kesempatan tersebut, Husin juga kembali menantang lembaga survei yang menggelar hitung cepat, agar membubarkan diri bila tidak sesuai dengan hasil hitung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Puskaptis menantang lembaga survei yang hasilnya berbeda dengan KPU untuk membubarkan diri," tegas Husin.
Menurut Husin, lembaga survei yang tidak sesuai dengan hasil hitung KPU, merupakan lembaga yang patut dipertanyakan kredibilitas akademisnya.
"Lembaga survei yang tidak sesuai dengan hasil KPU, patut dipertanyakan kredibilitas akademiknya," tandas Husin.
Sebagaimana maklum, melalui blog dan jejaring sosial yang beredar beberapa hari terakhir ini, disebutkan Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid menyatakan hasil hitung cepat Puskaptis, yang menyebutkan Prabowo-Hatta unggul, hanya berlaku pada rentang waktu 15.00-18.00 WIB pada tanggal 9 Juli 2014.
Pernyataan tersebut, menurut blog itu, disebutkan dikutip saat Husin Yazid menjadi nara sumber di salah satu stasiun televisi swasta. [gus]
Quote:
Dengar Kabar Dipolisikan, Puskaptis: Dilaporkan ke Tuhan pun Tak Apa
Jakarta - Direktur Eksekutif Pusat Studi Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid mendengar kabar lembaganya dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Husin santai menanggapi laporan itu.
"Jangankan Bareskrim, mau dilaporin ke Tuhan juga gue ngadep. Nggak apa-apa, kita kan warga negara yang baik," kata Husin kepada detikcom, Kamis (17/7/2014).
Husin mendengar bahwa yang melaporkannya itu adalah dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI). Namun demikian, Husin mengaku belum menerima panggilan apapun dari pihak Kepolisian terkait aduan itu.
"Nggak ada surat. Bohong doang kali," kata Husin.
Pelaporan Puskaptis ke polisi didasari atas pandangan bahwa Puskaptis telah melakukan kebohongan publik lewat hitung cepat (quick count) Pilpres 2014. Namun demikian Husin menyatakan harus ada barometer yang bisa mengukur seberapa akurat hasil quick count yang telah dilakukan Puskaptis.
"Kita tunggu hasil KPU sebagai lembaga penyelenggara, sehingga ada barometernya," ujar Husin.
Quote:
"Saya dikontrak Tuhan. Enggak ada kontrak-kontrakan. Saya punya pohon duit, Bos. Rp 20 miliar dana saya,"
ada yg tau si babi ini kmana gan?????
