Jakarta - Prabowo Subianto menarik saksinya dan menolak proses serta keputusan KPU soal hasil suara pilpres 2014. Meski Prabowo menolak seluruh proses tersebut, tapi keputusan KPU atas jumlah suara hasil pilpres tetap sah.
"Semua keputusan lembaga negara (KPU) adalah sah," kata ahli hukum tata negara Taufiqurrohman Syahuri saat dihubungi detikcom, Selasa (22/7/2014).
Berdasarkan peraturan, keputusan KPU boleh tidak ditandatangani saksi. Menurut Taufiq yang pernah menjadi staf ahli MK 2003-2008 itu, meski mantan Danjen Kopassus itu tidak mengakui hasil keputusan KPU, tapi Prabowo masih punya hak mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Nah, nantinya siapa pun harus mengakui atas putusan MK, apapun hasilnya.
"Begitu MK memutus, maka MPR wajib melantik yang dimenangkan MK," ujar Taufiq yang juga komisioner Komisi Yudisial (KY) itu.
Dalam pernyataannya siang ini, Prabowo membeberkan penilaiannya atas sejumlah kecurangan Pilpres 2014. Prabowo menuding KPU gagal melaksanakan pemilu yang demokratis.
"Pemilu tidak demokratis dan bertentangan dengan UUD 1945. Sebagai pelaksana Pemilu KPU tidak adil dan tidak terbuka," tegas Prabowo yang mengenakan kemeja putih empat kantong.

emang kerjaan kita ngurus Pilpres doank???

sumur : www.detik.com