- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Saksi Prabowo-Hatta Sebut 2,5 Juta Suara Nasional Invalid


TS
newandipurnomo
Saksi Prabowo-Hatta Sebut 2,5 Juta Suara Nasional Invalid
Jakarta - Saling klaim data pemilu mencuat dalam rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara, salah satunya tim Prabowo-Hatta yang menyebut 2,5 juta suara nasional invalid.
"Temuan kami ada pengguna hak pilih yang jumlahnya lebih besar dari surat suara yang digunakan, atau penguna hak pilih lebih kecil dari surat suara yang digunakan. Artinya ada yang pilih lebih dari satu kali," kata saksi tim Prabowo-Hatta Yanuar Aribowo.
Hal itu disampaikan dalam rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara di kantor KPU Jl Imam Bonjol, Jakpus, Selasa (22/7/2014).
"Temuan baru muncul setelah provinsi selesai. Ada 497 ribu TPS yang kalau 1 TPS ambil kasar 5 invalid, sudah 2,5 juta suara (nasional). Nggak banyak terlihatnya (per TPS), yang bisa lihat itu tabulasi nasional," imbuhnya.
Yanuar mengklaim, pihaknya memiliki bukti atas 2,5 juta data invalid tersebut. Hal itu menurutnya, bisa diperkirakan karena pola dan modusnya sama dalam menggunakan hak pilih.
Menanggapi hal itu, anggota Bawaslu RI Nelson Simanjuntak menilai klaim itu tidak bisa dibenarkan karena proses sudah berada di tingkat pusat.
"Kita harus pahami proses ini sudah berjenjang dari TPS dan seterusnya, pengawas kami paham itu. Tapi kalau ditemukan setelah rekap provinsi sementara yang direkap C1, saya kira sudah keliru," ucap Nelson.
"Jangan kita lakukan kroscek kemudian tidak menghargai proses pemilu secara keseluruhan. Kita harus yakin proses pemliu sudah sebaiknya TPS sampai nasional. Saya tak mengatakan seluruhnya sempurna tapi sepanjang ditemukan dan dilaporkan kami dari Bawaslu akan menindak," tegasnya.
Sumber
Tp tenang aja kawan-kawan.
Jakarta - Rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara nasional rampung mengesahkan data 29 provinsi di Indonesia. Dari keseluruhan provinsi, pasangan Jokowi-JK unggul dengan perolehan suara 52,45 persen.
Pada rapat hari pertama, Minggu (20/7) lalu, KPU mengesahkan 15 provinsi. Kemudian dilanjutkan pada hari kedua, yang menetapkan 13 provinsi lainnya. Hari ini, KPU baru menetapkan satu provinsi, yakni Maluku Utara.
Hasil rekapitulasi sementara tersebut menunjukkan kubu pasangan nomor urut dua, Jokowi-JK, masih unggul dengan perolehan 50.582.799 suara atau 52,45 persen. Sementara itu, pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta, mendapat 45.857.046 suara atau 47,55 persen. Selisih perolehan keduanya yakni sebesar 4.725.753 suara.
Rapat masih berlangsung dengan membahas provinsi DKI Jakarta. Tiga provinsi lainnya, masih menunggu untuk dibahas, yakni Papua, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.
Sejauh ini, Jokowi-JK masih mendulang suara terbanyak di Jawa Tengah sejumlah 12.959.540 (66,65 persen). Sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh suara terbesar di Jawa Barat sebanyak 14.167.381 (72,45 persen).
Sumber
4.725.753 - 2.500.000 masih ada 2.225.753
Kasih dahhhh...
"Temuan kami ada pengguna hak pilih yang jumlahnya lebih besar dari surat suara yang digunakan, atau penguna hak pilih lebih kecil dari surat suara yang digunakan. Artinya ada yang pilih lebih dari satu kali," kata saksi tim Prabowo-Hatta Yanuar Aribowo.
Hal itu disampaikan dalam rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara di kantor KPU Jl Imam Bonjol, Jakpus, Selasa (22/7/2014).
"Temuan baru muncul setelah provinsi selesai. Ada 497 ribu TPS yang kalau 1 TPS ambil kasar 5 invalid, sudah 2,5 juta suara (nasional). Nggak banyak terlihatnya (per TPS), yang bisa lihat itu tabulasi nasional," imbuhnya.
Yanuar mengklaim, pihaknya memiliki bukti atas 2,5 juta data invalid tersebut. Hal itu menurutnya, bisa diperkirakan karena pola dan modusnya sama dalam menggunakan hak pilih.
Menanggapi hal itu, anggota Bawaslu RI Nelson Simanjuntak menilai klaim itu tidak bisa dibenarkan karena proses sudah berada di tingkat pusat.
"Kita harus pahami proses ini sudah berjenjang dari TPS dan seterusnya, pengawas kami paham itu. Tapi kalau ditemukan setelah rekap provinsi sementara yang direkap C1, saya kira sudah keliru," ucap Nelson.
"Jangan kita lakukan kroscek kemudian tidak menghargai proses pemilu secara keseluruhan. Kita harus yakin proses pemliu sudah sebaiknya TPS sampai nasional. Saya tak mengatakan seluruhnya sempurna tapi sepanjang ditemukan dan dilaporkan kami dari Bawaslu akan menindak," tegasnya.
Sumber
Tp tenang aja kawan-kawan.
Jakarta - Rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara nasional rampung mengesahkan data 29 provinsi di Indonesia. Dari keseluruhan provinsi, pasangan Jokowi-JK unggul dengan perolehan suara 52,45 persen.
Pada rapat hari pertama, Minggu (20/7) lalu, KPU mengesahkan 15 provinsi. Kemudian dilanjutkan pada hari kedua, yang menetapkan 13 provinsi lainnya. Hari ini, KPU baru menetapkan satu provinsi, yakni Maluku Utara.
Hasil rekapitulasi sementara tersebut menunjukkan kubu pasangan nomor urut dua, Jokowi-JK, masih unggul dengan perolehan 50.582.799 suara atau 52,45 persen. Sementara itu, pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta, mendapat 45.857.046 suara atau 47,55 persen. Selisih perolehan keduanya yakni sebesar 4.725.753 suara.
Rapat masih berlangsung dengan membahas provinsi DKI Jakarta. Tiga provinsi lainnya, masih menunggu untuk dibahas, yakni Papua, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.
Sejauh ini, Jokowi-JK masih mendulang suara terbanyak di Jawa Tengah sejumlah 12.959.540 (66,65 persen). Sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh suara terbesar di Jawa Barat sebanyak 14.167.381 (72,45 persen).
Sumber
4.725.753 - 2.500.000 masih ada 2.225.753
Kasih dahhhh...

0
3.6K
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan