- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
313 "The Real Islamic Warrior" @17 Ramadhan


TS
ordinaryluk
313 "The Real Islamic Warrior" @17 Ramadhan

Bulan Ramadhan sudah dipertengahan, Berpuasa, Sholat Tarawih, giat Tadarus Al-Qur'an, sudah setengah bulan kita (bagi muslim) lakukan, bukan setengah-setengah ya gan..

Quote:
Mungkin agan pernah nonton 300,

kisah pejuang Sparta yang perkasa berjumlah 300 pasukan menghalau 30.000 pasukan Kekaisaran raja Xerxes Persia di Themophylae yang menurut kabarnya kejadian tersebut nyata pada 480 Sebelum Masehi, namun sayangnya akhirnya mereka tewas dalam perang itu
.
kisah pejuang Sparta yang perkasa berjumlah 300 pasukan menghalau 30.000 pasukan Kekaisaran raja Xerxes Persia di Themophylae yang menurut kabarnya kejadian tersebut nyata pada 480 Sebelum Masehi, namun sayangnya akhirnya mereka tewas dalam perang itu
Quote:
Kejadian hampir serupa juga dialami Rasulullah SAW saat mengalami masa-masa sulit setelah hijrah ke Maddinah. Penduduk Maddinah sangat terbuka menerima ajaran Rasulullah sehingga perkembangannya begitu baik dan menjadi begitu banyak pengikutnya. Namun di luar Kota Maddinah para penghalau agama islam dari kota Mekkah yang dikuasai kafir Quraishy tak henti-hentinya mengganggu perdagangan orang-orang Maddinah yang mau berdagang keluar ke negeri-negeri sekitar hingga akhirnya kota Maddinah di embargo dan di isolasi. Rasulullah dan para Sahabat terus bersabar dan bertahan, hingga akhirnya memuncak pada peperangan Badr.
Perang Badar
17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah


17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah


Quote:
Kaum Kafir Quraishy dan kabilah-kabilah (suku-suku) yang menentang ajaran islam menghimpun kekuatan besar untuk menyerbu Maddinah yang hanya sebuah kota tanpa tentara yang mayoritas penduduknya bertani dan berdagang. Mendapat kabar bahwa Maddinah akan diserbu pasukan yang besar dari Mekkah. Rasulullah bersama kaum Muhajirin (Muslim Quraishy yg ikut hijrah bersama Rasulullah ke Maddinah) bermusyawarah, Awalnya diantara Sahabat Muhajirin memberi masukan agar Rasulullah memberi pengertian-pengertian bahwa mereka ingin berdagang dan tidak mau berperang. Namun Rasulullah amat berat hati dan berubah wajahnya karena berarti islam menyerah ditangan kafir Quraish cukup sudah 13 tahun dalam bertahan intimidasi dari mereka.
Sahabat Abu Bakar r.a melihat keadaan itu berkata : “Ya Rasulullah, lebih baik kita bertempur dengan musuh!”. Diikuti pula dengan Umar r.a.
Kemudian seorang sahabat Miqdad Bin Al-Aswad lalu berdiri dan berkata : "Ya Rasulullah (SAW)!, Kami tidak akan mengatakan kepadamu seperti apa yang dikatakan oleh bani Israil kepada Musa a.s, 'Pergilah kamu bersama Tuhanmu, kami duduk (menunggu) di sini'(QS. Al-Maidah). Pergilah bersama dengan keberkahan Allah dan kami akan bersama denganmu !". Rasulullah SAW senang mendengar itu namun tetap berdiam diri, menunggu masukan dari kaum Anshor (penduduk asli Maddinah)
Pemimpin besar sahabat Anshor, Sa'ad bin Muadh angkat bicara, "Wahai utusan Allah, kami telah mempercayai bahwa engkau berkata benar, Kami telah memberikan kepadamu kesetiaan kami untuk mendengar dan taat kepadamu... Demi ALlah, Dia yang telah mengutusmu dengan kebenaran, jika engkau memasuki laut, kami akan ikut memasukinya bersamamu dan tidaklah ada seorangpun dari kami yang akan tertinggal di belakang... Mudah-mudahan Allah akan menunjukkan kepadamu yang mana tindakan kami akan menyukakan mu. Maka Majulah bersama-sama kami, letakkan kepercayaan kami di dalam keberkahan Allah".
Rasulullah sangat menyukai apa yang disampaikan dan kemudian beliau bersabda, "Majulah ke depan dan yakinlah yang Allah telah menjajikan kepadaku satu dari keduanya (khafilah dagang atau perang), dan demi Allah, seolah olah aku telah dapat melihat pasukan musuh terbaring kalah".
Disusunlah kekuatan sejumlah 313 pemuda dari kaum Muhajirin dan Anshor (terdiri dari petani dan pedagang) dengan 70 ekor onta, 2 ekor kuda, dan 8 bilah pedang. berangkat keluar kota maddinah untuk menghalau kaum Kafir Quraish Mekah dan Sekutu yang terdiri dari 1000 pasukan bersenjata lengkap, 700 ekor onta, dan 100 ekor kuda.

Pasukan Muslimin bergerak maju dan kemudian berhenti sejenak di tempat yang berdekatan dengan Badar (tempat paling dekat ke Madinah yang berada di utara Mekkah). Seorang sahabat bernama, Al-Hubab bin Mundhir r.a., bertanya kepada Rasulullah SAW, " Apakah ALlah mewahyukan kepadamu untuk memilih tempat ini atau ianya strategi perang hasil keputusan musyawarah?". Rasulullah SAW bersabda, "Ini adalah hasil strategi perang dan keputusan musyawarah". Maka Al-Hubab telah mengusulkan kembali kepada Rasulullah SAW agar pasukan Muslimin sebaiknya bermarkas lebih ke selatan tempat yang paling dekat dengan sumber air, kemudian membuat kolam persediaan air untuk mereka dan menghancurkan sumber air yang lain sehingga dapat menghalang orang kafir Quraish dari mendapatkan air. Rasulullah SAW menyetujui usulan tersebut dan melaksanakannya. Kemudian Sa'ad bin Muadh mengusulkan untuk membangun tempat pertahanan untuk Rasulullah SAW untuk melindungi beliau dan sebagai markas bagi pasukan Muslimin. Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra. tinggal di dalam sementara Sa'ad bin Muadh dan sekumpulan lelaki menjaganya. Rasulullah SAW telah menghabiskan sepanjang-panjang malam dengan berdoa dan beribadah.

Sahabat Ali bin Abu Thalib r.a berkata, "Pada hari perang Badar, tidak ada orang yang menunggang kuda selain Al-Miqdad. Aku melepaskan pandangan ke kanan dan ke kiri, semuanya tidur dengan nyenyak karena kelelahan, kecuali Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau yang berada di bawah sebatang pohon, terus melakukan shalat sambil menangis hingga menjelang pagi." (Insan Kamil, hlm. 245).
Beliau menangis dalam shalatnya menjelang perang Badar adalah dalam usaha memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala agar kaum Muslimin diberi kemenangan. Sekaligus untuk mengembalikan wibawa kaum Muslimin dari penghinaan dan penindasan kaum kafir Quraisy.
malam 17 Ramadhan malam munajat. Sang Nabi berdoa ke hadirat Allah terangkat kedua tangannya hingga jatuh rida’nya (rida’ adala sorban di pundak) dari panjangnya doa beliau Saw.
Diantara doa beliau Saw. berdasarkan riwayat Shahih al-Bukhari:
“Wahai Allah aku risau kalau seandainya kelompok kecil kami ini kalah, orang-orang yang banyak tidak siap berperang, senjata terbatas tidak mampu berbuat apa-apa, kalau sampai kalah kelompok ini dan habis dibantai. Aku risau tidak ada yang menyembahMu di muka bumi, karena seluruh orang-orang, para da’i, para pembela Sang Nabi kumpul di Badr, kalau semuanya dibantai maka habislah, tinggallah dhu’afa (orang-orang lemah) di Makkah dan kaum wanita di Madinah. Maka setelah ini jangan-jangan tidak ada lagi yang menyembahMu kalau sampai kelompok ini kalah.”
Pertempuran diawali dengan majunya pemimpin-pemimpin kedua pasukan untuk berperang tanding. Tiga orang Anshar maju dari barisan Muslim, akan tetapi diteriaki agar mundur oleh Kaum Muhajirin, yang tidak ingin menciptakan dendam yang tidak perlu dan menyatakan bahwa mereka hanya ingin bertarung melawan Muslim Quraisy. Karena itu, kaum Muslim kemudian mengirimkan Ali, Ubaidah bin al-Harits, dan Hamzah. Para pemimpin Muslim berhasil menewaskan pemimpin-pemimpin Mekkah dalam pertarungan tiga lawan tiga, meskipun Ubaidah mendapat luka parah yang menyebabkan ia wafat.
Selanjutnya kedua pasukan mulai melepaskan anak panah ke arahlawannya. Dua orang Muslim dan beberapa orang Quraisy yang tidak jelas jumlahnya tewas. Sebelum pertempuran berlangsung, Nabi Muhammad telah memberikan perintah kepada kaum Muslim agar menyerang dengan senjata-senjata jarak jauh mereka, dan bertarung melawan kaum Quraisy dengan senjata-senjata jarak pendek hanya setelah mereka mendekat. Segera setelah itu ia memberikan perintah untuk maju menyerbu, sambil melemparkan segenggam kerikil ke arah pasukan Mekkah; suatu tindakan yang mungkin merupakan suatu kebiasaan masyarakat Arab, dan berseru
"Kebingungan melanda mereka!" Pasukan Muslim berseru "Ya manshur,amit!!" dan mendesak barisan-barisan pasukan Quraisy. Besarnya kekuatan serbuan kaum Muslim dapat dilihat pada beberapa ayat-ayat al-Qur'an, yang menyebutkan bahwa ribuan malaikat turun dari Surga pada Pertempuran Badar untuk membinasakan kaum Quraisy.
Rasulullah memberi semangat kepada pasukannya dengan sabdanya jaminan bahwa mereka yang turut serta diperang Badar dijamin masuk syurga. Mendengar ini, tentera Islam semakin berkobar-kobar semangatnya. Pemimpin-pemimpin Kafir Quraisy akhirnya terbunuh, pasukannya melihat
hal itu, mereka bubar dan melarikan diri. 70 orang kaum Quraisy terbunuh dan 70 yang lain tertawan. Manakala tentera Islam pula hanya 14 yang syahid (6 dari Muhajirin dan 8 dari Anshar). Tentera Islam mendapatkemenangan dari sebab keteguhan dan ketabahan hati mereka. Bangkai-bangkai tentera musyrikin dilempar dan dikuburkan didalam sebuah sumur di Badar.
Kemenangan ini disambut dengan riang gembira oleh orang yang tidak ikut peperangan, yaitu kaum perempuan, anak-anak dan beberapa orang lelaki yang diberi tugas menjaga Madinah saat kepergian pasukan Islam ke Badar.
Di Madinah pula, Rasulullah memikirkan bagaimana cara yang patut dilakukan pada tawanan perang. Rasulullah juga berpesan supaya bersikap baik dan belas kasihan kepada orang tawanan. Sehingga ada kaum muslimin yang memberikan satu-satunya roti yang ada kepada orang tawanan. Sehingga orang tawanan merasa segan dengan kebaikan yang ditunjukkan. Rasulullah kemudian mengajak bermusyawarah akan nasib tawanan Badar. Ada yang menyatakan dibunuh saja karena mereka telah ingkar dengan Allah dan mengusir kaum Muhajirin dari Makkah. Ada pula yang lebih lembut hatinya dan disuruh lepaskan saja dengan harapan mudah-mudahan mereka akan insaf dan tertarik dengan Islam. Setelah lama berbincang, mereka akhirnya mengambil keputusan untuk melepaskan mereka dengan mengenakan tebusan sekadar yang sepatutnya mengikut keadaan masing-masing. sebesar empat ribu dirham dan serendah satu ribu dirham. Bagi yang miskin tetapi mempunyai pengetahuan membaca dan menulis diminta supaya mengajar sepuluh orang anak-anak di Maddinah. Mereka semua dibebaskan apabila tebusan telah dibayar atau anak-anak itu telah pandai.
Sahabat Abu Bakar r.a melihat keadaan itu berkata : “Ya Rasulullah, lebih baik kita bertempur dengan musuh!”. Diikuti pula dengan Umar r.a.
Kemudian seorang sahabat Miqdad Bin Al-Aswad lalu berdiri dan berkata : "Ya Rasulullah (SAW)!, Kami tidak akan mengatakan kepadamu seperti apa yang dikatakan oleh bani Israil kepada Musa a.s, 'Pergilah kamu bersama Tuhanmu, kami duduk (menunggu) di sini'(QS. Al-Maidah). Pergilah bersama dengan keberkahan Allah dan kami akan bersama denganmu !". Rasulullah SAW senang mendengar itu namun tetap berdiam diri, menunggu masukan dari kaum Anshor (penduduk asli Maddinah)
Pemimpin besar sahabat Anshor, Sa'ad bin Muadh angkat bicara, "Wahai utusan Allah, kami telah mempercayai bahwa engkau berkata benar, Kami telah memberikan kepadamu kesetiaan kami untuk mendengar dan taat kepadamu... Demi ALlah, Dia yang telah mengutusmu dengan kebenaran, jika engkau memasuki laut, kami akan ikut memasukinya bersamamu dan tidaklah ada seorangpun dari kami yang akan tertinggal di belakang... Mudah-mudahan Allah akan menunjukkan kepadamu yang mana tindakan kami akan menyukakan mu. Maka Majulah bersama-sama kami, letakkan kepercayaan kami di dalam keberkahan Allah".
Rasulullah sangat menyukai apa yang disampaikan dan kemudian beliau bersabda, "Majulah ke depan dan yakinlah yang Allah telah menjajikan kepadaku satu dari keduanya (khafilah dagang atau perang), dan demi Allah, seolah olah aku telah dapat melihat pasukan musuh terbaring kalah".
Disusunlah kekuatan sejumlah 313 pemuda dari kaum Muhajirin dan Anshor (terdiri dari petani dan pedagang) dengan 70 ekor onta, 2 ekor kuda, dan 8 bilah pedang. berangkat keluar kota maddinah untuk menghalau kaum Kafir Quraish Mekah dan Sekutu yang terdiri dari 1000 pasukan bersenjata lengkap, 700 ekor onta, dan 100 ekor kuda.

Pasukan Muslimin bergerak maju dan kemudian berhenti sejenak di tempat yang berdekatan dengan Badar (tempat paling dekat ke Madinah yang berada di utara Mekkah). Seorang sahabat bernama, Al-Hubab bin Mundhir r.a., bertanya kepada Rasulullah SAW, " Apakah ALlah mewahyukan kepadamu untuk memilih tempat ini atau ianya strategi perang hasil keputusan musyawarah?". Rasulullah SAW bersabda, "Ini adalah hasil strategi perang dan keputusan musyawarah". Maka Al-Hubab telah mengusulkan kembali kepada Rasulullah SAW agar pasukan Muslimin sebaiknya bermarkas lebih ke selatan tempat yang paling dekat dengan sumber air, kemudian membuat kolam persediaan air untuk mereka dan menghancurkan sumber air yang lain sehingga dapat menghalang orang kafir Quraish dari mendapatkan air. Rasulullah SAW menyetujui usulan tersebut dan melaksanakannya. Kemudian Sa'ad bin Muadh mengusulkan untuk membangun tempat pertahanan untuk Rasulullah SAW untuk melindungi beliau dan sebagai markas bagi pasukan Muslimin. Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra. tinggal di dalam sementara Sa'ad bin Muadh dan sekumpulan lelaki menjaganya. Rasulullah SAW telah menghabiskan sepanjang-panjang malam dengan berdoa dan beribadah.

Sahabat Ali bin Abu Thalib r.a berkata, "Pada hari perang Badar, tidak ada orang yang menunggang kuda selain Al-Miqdad. Aku melepaskan pandangan ke kanan dan ke kiri, semuanya tidur dengan nyenyak karena kelelahan, kecuali Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau yang berada di bawah sebatang pohon, terus melakukan shalat sambil menangis hingga menjelang pagi." (Insan Kamil, hlm. 245).
Beliau menangis dalam shalatnya menjelang perang Badar adalah dalam usaha memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala agar kaum Muslimin diberi kemenangan. Sekaligus untuk mengembalikan wibawa kaum Muslimin dari penghinaan dan penindasan kaum kafir Quraisy.
malam 17 Ramadhan malam munajat. Sang Nabi berdoa ke hadirat Allah terangkat kedua tangannya hingga jatuh rida’nya (rida’ adala sorban di pundak) dari panjangnya doa beliau Saw.
Diantara doa beliau Saw. berdasarkan riwayat Shahih al-Bukhari:
“Wahai Allah aku risau kalau seandainya kelompok kecil kami ini kalah, orang-orang yang banyak tidak siap berperang, senjata terbatas tidak mampu berbuat apa-apa, kalau sampai kalah kelompok ini dan habis dibantai. Aku risau tidak ada yang menyembahMu di muka bumi, karena seluruh orang-orang, para da’i, para pembela Sang Nabi kumpul di Badr, kalau semuanya dibantai maka habislah, tinggallah dhu’afa (orang-orang lemah) di Makkah dan kaum wanita di Madinah. Maka setelah ini jangan-jangan tidak ada lagi yang menyembahMu kalau sampai kelompok ini kalah.”
Pertempuran diawali dengan majunya pemimpin-pemimpin kedua pasukan untuk berperang tanding. Tiga orang Anshar maju dari barisan Muslim, akan tetapi diteriaki agar mundur oleh Kaum Muhajirin, yang tidak ingin menciptakan dendam yang tidak perlu dan menyatakan bahwa mereka hanya ingin bertarung melawan Muslim Quraisy. Karena itu, kaum Muslim kemudian mengirimkan Ali, Ubaidah bin al-Harits, dan Hamzah. Para pemimpin Muslim berhasil menewaskan pemimpin-pemimpin Mekkah dalam pertarungan tiga lawan tiga, meskipun Ubaidah mendapat luka parah yang menyebabkan ia wafat.
Selanjutnya kedua pasukan mulai melepaskan anak panah ke arahlawannya. Dua orang Muslim dan beberapa orang Quraisy yang tidak jelas jumlahnya tewas. Sebelum pertempuran berlangsung, Nabi Muhammad telah memberikan perintah kepada kaum Muslim agar menyerang dengan senjata-senjata jarak jauh mereka, dan bertarung melawan kaum Quraisy dengan senjata-senjata jarak pendek hanya setelah mereka mendekat. Segera setelah itu ia memberikan perintah untuk maju menyerbu, sambil melemparkan segenggam kerikil ke arah pasukan Mekkah; suatu tindakan yang mungkin merupakan suatu kebiasaan masyarakat Arab, dan berseru
"Kebingungan melanda mereka!" Pasukan Muslim berseru "Ya manshur,amit!!" dan mendesak barisan-barisan pasukan Quraisy. Besarnya kekuatan serbuan kaum Muslim dapat dilihat pada beberapa ayat-ayat al-Qur'an, yang menyebutkan bahwa ribuan malaikat turun dari Surga pada Pertempuran Badar untuk membinasakan kaum Quraisy.
Rasulullah memberi semangat kepada pasukannya dengan sabdanya jaminan bahwa mereka yang turut serta diperang Badar dijamin masuk syurga. Mendengar ini, tentera Islam semakin berkobar-kobar semangatnya. Pemimpin-pemimpin Kafir Quraisy akhirnya terbunuh, pasukannya melihat
hal itu, mereka bubar dan melarikan diri. 70 orang kaum Quraisy terbunuh dan 70 yang lain tertawan. Manakala tentera Islam pula hanya 14 yang syahid (6 dari Muhajirin dan 8 dari Anshar). Tentera Islam mendapatkemenangan dari sebab keteguhan dan ketabahan hati mereka. Bangkai-bangkai tentera musyrikin dilempar dan dikuburkan didalam sebuah sumur di Badar.
Kemenangan ini disambut dengan riang gembira oleh orang yang tidak ikut peperangan, yaitu kaum perempuan, anak-anak dan beberapa orang lelaki yang diberi tugas menjaga Madinah saat kepergian pasukan Islam ke Badar.
Di Madinah pula, Rasulullah memikirkan bagaimana cara yang patut dilakukan pada tawanan perang. Rasulullah juga berpesan supaya bersikap baik dan belas kasihan kepada orang tawanan. Sehingga ada kaum muslimin yang memberikan satu-satunya roti yang ada kepada orang tawanan. Sehingga orang tawanan merasa segan dengan kebaikan yang ditunjukkan. Rasulullah kemudian mengajak bermusyawarah akan nasib tawanan Badar. Ada yang menyatakan dibunuh saja karena mereka telah ingkar dengan Allah dan mengusir kaum Muhajirin dari Makkah. Ada pula yang lebih lembut hatinya dan disuruh lepaskan saja dengan harapan mudah-mudahan mereka akan insaf dan tertarik dengan Islam. Setelah lama berbincang, mereka akhirnya mengambil keputusan untuk melepaskan mereka dengan mengenakan tebusan sekadar yang sepatutnya mengikut keadaan masing-masing. sebesar empat ribu dirham dan serendah satu ribu dirham. Bagi yang miskin tetapi mempunyai pengetahuan membaca dan menulis diminta supaya mengajar sepuluh orang anak-anak di Maddinah. Mereka semua dibebaskan apabila tebusan telah dibayar atau anak-anak itu telah pandai.
Peringatan Haul of Badr tepat pada tanggal 17 Ramadhan dan diperingati berbarengan dengan Nuzulul Qur'an (turunnya ayat al'qur'an).
Kita bisa memperingatinya bersama Majelis Rasulullah SAW, majelis damai berdakwah dengan kasih sayang.

kegiatan ini rutin diadakan tiap tahunnya pada malam 17 Ramadhan tahun 2013 ini bertepatan pada malam Jum'at, 25 Juli 2013 di silang Monas, silahkan hadir yah gratis koq. atau bisa live streaming di websitenya www.majelisrasulullah.org
Nama-Nama Pejuang 313 Ahlul Badr :
0
2.2K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan