- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Korupsi ala Petugas Parkir Naga Swalayan Cikarang
TS
anakkecil33
Korupsi ala Petugas Parkir Naga Swalayan Cikarang
Naga swalayan cikarang selalu ramai, apalagi tanggal-tanggal pasca gajian. Wajar, karena harganya relatif murah dibanding pasar modern lain semacam *lfamart, in**domart, r**ayana, *iant, atau *arrefour. Apalagi kalau ada program promo. Sayangnya padatnya pengunjung dimanfaatkan oknum petugas parkir untuk mencari uang dg tidak halal. Intinya adalah memanfaatkan tarif parkir agar masuk ke kantong pribadi.
Dulu tiket parkirnya masih manual. Sekedar ditulis no kendaraan, pas keluar bayar 1000 perak untuk motor dengan menyerahkan tiket dan menunjukkan stnk. Cara korupsinya adalah menulis no kendaraan dengan angka sekecil mungkin, yg penting bisa terbaca. Nah, tiket ini kan mesti dikembalikan di pintu keluar. Sama petugasnya dipilah-pilah. Yang sudah lecek disobek. Yang masih bagus dikembalikan ke pintu masuk untuk diberikan sebagai tiket baru. No kendaraan tinggal ditimpa dengan tulisan no kendaraan baru dengan huruf yang lebih besar/tebal. Kalau ane, biar tiket bekas tidak dipakai lagi, sengaja tiket ane bejek-bejek. Jadi begitu diserahkan sudah tidak layak pakai. Gigit jari deh, om petugas...
Periode itu berakhir. Diganti dengan tiket komputerisasi. Pengunjung menerima tiket dalam bentuk printout berisi no kendaraan, jam masuk, dsb. Standar tiket parkir lah.
Pembayaran ada di pintu keluar. Ada tulisan tarif di pintu keluar. Untuk motor, 1 jam pertama 1000 perak, plus 1000 rupiah per jam berikutnya.
Kunjungan pertama ane kena biaya parkir 2000. Di perjalanan pulang ane berpikir, "perasaan cuma sebentar. Kok sudah 2 jam aja."
Belanja berikutnya ane sengaja cek betul-betul tuh jam masuk di tiket parkir. Pas mau keluar ane cocokin sama jam di hp. Belum 1 jam.
Di pintu keluar ada petugas parkir yang menginput data. Plus 1 orang lagi di luar pos yang membantu petugas input.
Ane serahin tuh tiket ke petugas input. Langsung ke petugas input, tdk lewat temannya sambil ngeliat monitor di dalam. Terpampang jelas jam keluar karena angkanya gede. Masih belum 1 jam. Ane kasih goceng, pengin tahu berapa bakal dikembalikan.
Teman petugas input (TPI) ,"2000" sambil nyerahin kembalian 3000.
Ane (A)," yang bener aja mas. Belum juga 1 jam. Masuknya jam sekian.sekian." (ane lupa jamnyam. Sudah lama)
TPI, "Oh..."
Di dalam petugas input agak kaget. Mungkin baru sekali digituin. Dia mencari-cari tiket yang tadi dia taruh. Aneh kan. Berarti dia tidak input begitu menyerahkan kembalian. Belum diinput, tapi tiket sudah tidak jelas ada dimana. Ane sih nyantai aja, lagi G͡ÅК͡ buru-buru. Mau 1 jam juga ane jabanin.
Akhirnya petugas input nyerah. Dia balikin 1000 perak.
Kejadian seperti itu berulang terus. Ada juga petugas yang jujur, tapi sedikit. Hitungan ane, sekitar 80% parkir berujung markup.
Terakhir tgl 17 juli 2014 yll.
Tarif parkir di pintu keluar sudah tidak ada. Mungkin sengaja dilepas untuk memuluskan 'korupsi' mereka. Cuma ada 1 petugas input. Ane kasih goceng. Dia balikin 3000 rupiah. Hitungan ane belum 40 menit ane parkir.
"Mas, bulan puasa lho."
Kali ini tdk ada wajah panik dari petugas parkir yang masih muda dan gagah itu. Dia langsung menyerahkan kekurangan kembalian dengan wajah datar. Mungkin karena sudah sering dikomplain jadi mulai beradaptasi.
Kalau ada yang bilang cuma duit seribu, ane bilang ini masalah mental. Sebagian besar kita berteriak membenci korupsi. Geleng-geleng kepala ketika ada yang ditangkap kpk.
Lalu apa bedanya ini denga koruptor2 itu?
Dia ambil hak orang lain 1000 karena cuma sebesar itu yang bisa dia ambil. Kalau dia ada d pemerintahan, ada peluang ambil semilyar, niscaya dia akan lakukan.
Kalau tidak bisa melawan korupsi besar, apa kita juga harus membiarkan korupsi kecil?
Kalau tdk bisa memadamkan kebakaran, apa kita biarkan saja ada api kecil menyala di tempat yang tidak semestinya?
Yang punya pengalaman serupa
Update 15-08-14
Lagi males debat, ngeluarin uang pas 1000 rupiah buat 30 menitan parkir.
Pas mau jalan ditahan sama petugas yang berdiri.
"Sebentar, pak. 2000, pak."
"Mulai kapan tarif parkir naga sejam 2000?"
"Lah.... parkir liar aja 2000, pak."
"Iya, di sini sejamnya berapa?"
"1500."
"1000. Dulu ada di situ tarifnya," kata ane menunjuk tempat dulu diletakkan papan tarif parkir.
"Sekarang print aja deh."
"Dah, jalan aja. Jalan!!" si petugas mendorong ane.
Kasar sekali....
Sebelumnya ane sudah sempat catat no customer service EZ Parkir sebagai pengelola parkir. 021660480911
Dulu tiket parkirnya masih manual. Sekedar ditulis no kendaraan, pas keluar bayar 1000 perak untuk motor dengan menyerahkan tiket dan menunjukkan stnk. Cara korupsinya adalah menulis no kendaraan dengan angka sekecil mungkin, yg penting bisa terbaca. Nah, tiket ini kan mesti dikembalikan di pintu keluar. Sama petugasnya dipilah-pilah. Yang sudah lecek disobek. Yang masih bagus dikembalikan ke pintu masuk untuk diberikan sebagai tiket baru. No kendaraan tinggal ditimpa dengan tulisan no kendaraan baru dengan huruf yang lebih besar/tebal. Kalau ane, biar tiket bekas tidak dipakai lagi, sengaja tiket ane bejek-bejek. Jadi begitu diserahkan sudah tidak layak pakai. Gigit jari deh, om petugas...
Periode itu berakhir. Diganti dengan tiket komputerisasi. Pengunjung menerima tiket dalam bentuk printout berisi no kendaraan, jam masuk, dsb. Standar tiket parkir lah.
Pembayaran ada di pintu keluar. Ada tulisan tarif di pintu keluar. Untuk motor, 1 jam pertama 1000 perak, plus 1000 rupiah per jam berikutnya.
Kunjungan pertama ane kena biaya parkir 2000. Di perjalanan pulang ane berpikir, "perasaan cuma sebentar. Kok sudah 2 jam aja."
Belanja berikutnya ane sengaja cek betul-betul tuh jam masuk di tiket parkir. Pas mau keluar ane cocokin sama jam di hp. Belum 1 jam.
Di pintu keluar ada petugas parkir yang menginput data. Plus 1 orang lagi di luar pos yang membantu petugas input.
Ane serahin tuh tiket ke petugas input. Langsung ke petugas input, tdk lewat temannya sambil ngeliat monitor di dalam. Terpampang jelas jam keluar karena angkanya gede. Masih belum 1 jam. Ane kasih goceng, pengin tahu berapa bakal dikembalikan.
Teman petugas input (TPI) ,"2000" sambil nyerahin kembalian 3000.
Ane (A)," yang bener aja mas. Belum juga 1 jam. Masuknya jam sekian.sekian." (ane lupa jamnyam. Sudah lama)
TPI, "Oh..."
Di dalam petugas input agak kaget. Mungkin baru sekali digituin. Dia mencari-cari tiket yang tadi dia taruh. Aneh kan. Berarti dia tidak input begitu menyerahkan kembalian. Belum diinput, tapi tiket sudah tidak jelas ada dimana. Ane sih nyantai aja, lagi G͡ÅК͡ buru-buru. Mau 1 jam juga ane jabanin.
Akhirnya petugas input nyerah. Dia balikin 1000 perak.
Kejadian seperti itu berulang terus. Ada juga petugas yang jujur, tapi sedikit. Hitungan ane, sekitar 80% parkir berujung markup.
Terakhir tgl 17 juli 2014 yll.
Tarif parkir di pintu keluar sudah tidak ada. Mungkin sengaja dilepas untuk memuluskan 'korupsi' mereka. Cuma ada 1 petugas input. Ane kasih goceng. Dia balikin 3000 rupiah. Hitungan ane belum 40 menit ane parkir.
"Mas, bulan puasa lho."
Kali ini tdk ada wajah panik dari petugas parkir yang masih muda dan gagah itu. Dia langsung menyerahkan kekurangan kembalian dengan wajah datar. Mungkin karena sudah sering dikomplain jadi mulai beradaptasi.
Kalau ada yang bilang cuma duit seribu, ane bilang ini masalah mental. Sebagian besar kita berteriak membenci korupsi. Geleng-geleng kepala ketika ada yang ditangkap kpk.
Lalu apa bedanya ini denga koruptor2 itu?
Dia ambil hak orang lain 1000 karena cuma sebesar itu yang bisa dia ambil. Kalau dia ada d pemerintahan, ada peluang ambil semilyar, niscaya dia akan lakukan.
Kalau tidak bisa melawan korupsi besar, apa kita juga harus membiarkan korupsi kecil?
Kalau tdk bisa memadamkan kebakaran, apa kita biarkan saja ada api kecil menyala di tempat yang tidak semestinya?
Yang punya pengalaman serupa
Quote:
Update 15-08-14
Lagi males debat, ngeluarin uang pas 1000 rupiah buat 30 menitan parkir.
Pas mau jalan ditahan sama petugas yang berdiri.
"Sebentar, pak. 2000, pak."
"Mulai kapan tarif parkir naga sejam 2000?"
"Lah.... parkir liar aja 2000, pak."
"Iya, di sini sejamnya berapa?"
"1500."
"1000. Dulu ada di situ tarifnya," kata ane menunjuk tempat dulu diletakkan papan tarif parkir.
"Sekarang print aja deh."
"Dah, jalan aja. Jalan!!" si petugas mendorong ane.
Kasar sekali....
Sebelumnya ane sudah sempat catat no customer service EZ Parkir sebagai pengelola parkir. 021660480911
Diubah oleh anakkecil33 15-08-2014 22:59
0
7.8K
35
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan