Quote:
Tim Prabowo Tak Bisa Merinci Bentuk Kecurangan Pilpres
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto meminta Komisi Pemilihan Umum tidak melanjutkan proses rekapitulasi nasional karena merasa banyak dicurangi. Namun Tim Pemenangan Prabowo-Hatta mengaku, saat ini tidak bisa mengungkapkan segala bentuk kecurangan tersebut secara rinci.
"Perlu saya jelaskan bahwa data (kecurangan) sudah siap semua dan tentu pada saat sekarang ini tidak mungkin dipaparkan secara rinci," kata anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Idrus Marham, dalam konferensi pers seusai pertemuan Prabowo dengan sejumlah elit koalisi Merah Putih di Hotel Four Seasons Jakarta, Kamis (20/7/2014) siang.
Hadir dalam kesempatan itu Prabowo beserta sejumlah elit koalisi yakni Akbar Tandjung, Fadli Zon, Setya Novanto, Hary Tanoesoedibjo, Amien Rais, MS Kaban, Arya Sinulingga, dan Marwah Daud Ibrahim.
Idrus berdalih, kecurangan terjadi sangat masif. Oleh karena itu, timnya tidak bisa memaparkan satu per satu setiap kecurangan yang terjadi. Idrus hanya mencotohkan beberapa kecurangan yang telah ditemukan dan direkomendasikan oleh Badan Pengawas Pemilu.
"Di Jawa Timur, rekomendasi Bawaslu, pemungutan suara ulang di 6 kabupaten kota. Di DKI Jakarta Bawaslu merekomendasikan pemungutan suara ulang di 5814 TPS. Di Jawa Tengah, Sumatera Utara dan beberapa daerah lainnya juga," ujar Idrus.
"Data secara resmi rinci tidak mungkin dipaparkan. Tapi nanti jika diperlukan, pada saatnya tim hukum Prabowo-Hatta bisa menjelaskan," tambahnya.
http://nasional.kompas.com/read/2014...rangan.Pilpres
makin hari makin kocak aja..
