Kaskus

Entertainment

agung.solihinAvatar border
TS
agung.solihin
Jokowi terkesan sederhana dan Prabowo yang apa adanya.
Calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) memiliki gaya bicara dan penampilan yang sangat berbeda. Prabowo apa adanya, Jokowi terkesan sederhana.
Dari segi bicara saja, misalnya, Prabowo terlihat lebih tegas dan lantang, sementara gaya bicara Jokowi selalu mengundang lawan bicara dan yang mendengarnya tertawa.

Sudah jelas tentu, gaya bicara Prabowo lebih tegas dan lantang dari Jokowi. Mengingat latarbelakang Prabowo dari seorang militer, sedangkan Jokowi dari sipil.

Sedangkan dari segi penampilan, Prabowo dengan Jokowi juga memiliki perbedaan. Jika Prabowo lebih terlihat apa adanya, sementara Jokowi lebih mengada-ada dengan cara mencari perhatian publik.

Misalnya, Prabowo-Hatta menggunakan Mobil Lexus sedangkan Jokowi-Jusuf Kalla mengendarai bajaj ketika mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan pengundian nomor urut capres-cawapres di Pilpres 9 Juli nanti.

Pengamat politik dan hukum tata negara dari Universitas Parahyangan Asep Warlan Yusuf mengatakan, pertunjukkan Jokowi-JK sebagai salah satu strategi kampanye untuk mencari perhatian publik. Menurutnya, sikap Jokowi-JK terlalu berlebihan dan pencitraan.

"Jokowi itu memang mengada-ada, terkesan berlebihan, pencitraan. Pejabat itu semestinya apa adanya, jangan terlalu cari perhatian," kata Asep, kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (2/6/2014)

Asep mengatakan, gaya pencitraan Jokowi-JK sudah terbaca oleh publik. Sebab, kata Asep, saat ini rakyat Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang berwibawa dan benar-benar peduli terhadap rakyatnya.

"Itu namanya marketing. Saya kira rakyat sudah cerdas," kata Asep sembari mengingatkan bahwa seorang pemimpin itu harus konsisten.

Menurutnya, kampanye kesederhanaan Jokowi-JK belum tentu menarik simpati publik. Mengingat Jokowi-JK sengaja memakai bajaj ke KPU hanya mencari perhatian publik.

Sementara Prabowo-Hatta menggunakan mobil Lexus yang sehari-hari digunakan oleh Prabowo. Hal itu menunjukkan bahwa Prabowo sebagai pemimpin yang apa-adanya.

"Kalau sehari-harinya pakai Lexus tidak masalah, kalau pakai kijang seharusnya pakai kijang saja. Jadi tidak mesti cari perhatian pakai bajaj. Kalau sehari-harinya pakai bajaj tidak masalah," tegas Asep.

Disini, saya sebagai pemuda ingin sedikit banyak menyeimbangkan opini masyarakat Indonesia yang telah terdoktrin oleh informasi dari media massa (internet, TV, koran, radio) yang terkesan berat sebelah kepada pihak dan golongan tertentu. Kita tahu beberapa media bisa dibeli sebagai pembentuk opini masyarakat, termasuk survey.

Seorang kandidat/calon presiden tentunya harus memiliki kemampuan Leadership dalam dirinya, yakni kemampuan memimpin seseorang ataupun kelompok untuk menggiring mereka sampai kepada suatu tujuan bersama. Tujuan itulah yang disebut dengan visi dan misi atau cita-cita. Seorang capres sudah selayaknya mempunyai bayangan tentang Indonesia kedepannya, mau menjadi apa dan dibawa kemana bangsa ini kedepannya dengan menggiring seluruh elemen bangsa (rakyat, eksekutif, yudikatif, legislatif) sampai kepada tujuan akhir, yakni: terciptanya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tapi apa akibatnya ketika seorang Capres tidak mengetahui tentang visi-misinya sendiri terhadap Indonesia kedepannya? Kita tahu, jika hidup tanpa tujuan maka akan senantiasa terombang-ambing karena tak punya prinsip dan nihil gagasan. Hal ini sangat membahayakan, tidak bisa ditoleransi lagi. Apabila seorang pemimpin tak punya rencana (tujuan) kedepannya, dia tak layak disebut sebagai pemimpin. Akibatnya, karena tak punya gagasan maka pemimpin tersebut gampang ditiup angin dan langsung tumbang akibat tak adanya pondasi. Jika pemimpinnya sudah tumbang, tak usah sibuk membicarakan kepentingan rakyat, itu adalah nol besar. Siap-siap bangsa ini dikontrol, didikte, dan diintervensi asing.

Mungkin bagi Anda para pendukungnya juga sudah tahu, isu-isu yang dihembuskan kepadanya sebagai Presiden Boneka yang kerap kali membuat telinga Anda panas. Yah, tetapi memang seperti itulah beliau yang sangat Anda hormati, dieluh-eluhkan oleh media. Sampai bersujud patuhnya media tersebut mereka pun membuat berbagai judul berita yang luar biasa kerennya menurut saya, sampai-sampai seperti: Sendal Jokowi masuk selokan, Jokowi garuk kepala, Jokowi buang air kecil, Jokowi rapopo.

Sampai-sampai pada saat ditanyakan visi dan misinya oleh media asing Bloomberg untuk membangun Indonesia kedepannya. Jokowi hanya menjawab: "I Don't Think About That!" dan berulang kali mengatakan kata-kata tersebut dengan grammar yang berantakan, seperti: I'm focus and I'm concentrate, yang seharusnya benar adalah: I focus and I concentrate. Bisa dibayangkan, bagaimana hubungan diplomasi Indonesia kedepannya jika dipimpin oleh orang seperti ini yang berkomunikasi dengan baik saja tidak mampu.

Sumber : [url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2105643/inilah-perbedaan-prabowo-dan-jokowi#.U5RE5Cj9zpd[/url]

0
4K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan