- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
TIM IT JOKOWI Alias JASMEV... Berapa kalian di bayar selama pilpres?


TS
syabiz
TIM IT JOKOWI Alias JASMEV... Berapa kalian di bayar selama pilpres?
Sebagian besar tampang Jasmev yang ada dalam gambar disini ada di forum ini sekarang... sekaligus di media sosial lainnya ikutan nongkrong dengan ID dan user klonengan...
Hoi Jasmev, coba liat ada gak tampang kalian di poto2 ini... Dengar kabar habis pilpres kalian di bayar mahal ya??
Kami mempunyai orang dalam diantara kalian... Katanya perorang bisa sampai 5 - 50 Juta sesuai dengan kemampuannya dalam menyikapi komentar isu dunia maya... wahaha.. pantasan kalian benar2 membela jokowi.
Semakin panas, semakin mahal di bayarnya... Anatara mereka ada yang khusus bikin soto sop... bikin video dan macam2...
Berikut sedikit petikan dari beberapa media:

Yuk Buka-bukaan tim Jasmev alias Jokowi Ahok Social Media Volunteer. Tindak tanduknya kini makin mencoreng muka time Jasmev. Ia bela Joko Widodo dan siap setiap saat bila ada pernyataan yang mengkritik Jokowi. Kini kiprahnya bak 'Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri'.
Apa Pasal? Tak lain karena kenekatan dan hilangnya sikap menerima perbedaan yang mereka dengungkan sendiri sebagai slogan demokrasi. Tapi faktanya haram orang lain mengkritik Jokowi - Ahok atau siap di bully secara massal oleh pasukan alay ini.
Sebaliknya, mereka akan agungkan Jokowi Bak Nabi. Faktanya pencitraan yang dibuat maupun yang alami mengenai sosok Joko Widodo telah membuatnya sebagai sosok yang disebut di berbagai media sosial sebagai ?nabi?. Mulai dari akun twitter yang mempunyai follower yang cukup banyak sampai media online.
Pencarian google.com, Sabtu (16/12) mengenai kalimat 'nabi jokowi' menghasilkan 1.930.000 hasil pencarian.
Susah untuk menilai 'kenabian' yang dimaksud dari sosok Joko Widodo yang sekarang menjabat sebagai Gubernur Jakarta itu. Selain itu, Antara(15/12) melaporkan masyarakat Indonesia juga dinilai mulai tidak rasional terhadap sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi itu.
Ketidakrasionalan itu terlihat dari elektabilitas tertinggi dalam survei nasional Cyrus Network dengan 28,2 persen dibandingkan tokoh-tokoh lainnya.
Masyarakat terperangkap di antara realitas dan mitos tentang seorang pemimpin seperti Jokowi,? kata Direktur Riset Cyrus Network, Eko David Dafianto, saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Ahad.
Eko mengatakan pemimpin yang baik dan berprestasi termasuk mantan Walikota Solo itu tetap membutuhkan kritik. Bahkan, kata dia, Jokowi juga harus membuka ruang untuk kritik secara luas.
Publik harus disadarkan bahwa Jokowi itu tetap manusia biasa, bukan ratu adil atau tokoh serba bisa yang akan menyelesaikan seluruh persoalan melalui tangannya,? ujarnya.
Eko menjelaskan dari survei yang dilakukannya sebanyak empat kali, sebanyak 66,9 persen responden membicarakan Jokowi. Kemudian, yang membicarakan Jokowi bernada positif sebesar 62,7 persen.
Sembilan dari 10 orang yang mengenal Jokowi, membicarakannya dengan nada positif. Apapun yang dilekatkan pada Jokowi, akan jadi baik dan bagus. Jokowi sudah jadi mitos, publik tidak rasional lagi dan kehilangan objektivitas dalam memberikan penilaian. Apapun yang menjadi pendapat Jokowi menjadi benar. Siapapun yang mengkritik Jokowi, akan menjadi musuh bersama (public enemy), tambahnya.

Hoi Jasmev, coba liat ada gak tampang kalian di poto2 ini... Dengar kabar habis pilpres kalian di bayar mahal ya??
Fenomena Joko Widodo di saat bersamaan juga memunculkan cyber troops alias pasukan dunia maya. Kelompok ini siap setiap saat bila ada pernyataan yang mengkritik Jokowi.
Keberadaaan Cyber Troops (pasukan dunia maya) yang mengelilingi Jokowi awal mulanya dimunculkan oleh mantan Ketua MPR Amien Rais. Belakangan pernyataan Amien diamini oleh lainnya.
'Pasukan cyber' bernama Jasmev ini adalah kependekan dari Jokowi-Ahok Social Media Volunteers atau para relawan yang bergerak di jejaring sosial untuk mendukung Jokowi-Ahok.
Jasmev selama ini bekerja sebagai team layaknya pasukan khusus yang bertugas membela ahok-jokowi dijejaring sosial dari segala penyudutan dan penyerangan kepada dua sosok yang memimpin DKI Jakarta tersebut.
Pengakuan disampaikan Achmad Mubarok ihwal pasukan dunia maya di sekitar Jokowi membenarkan informasi Amien Rais sebelumnya.
"Sudah banyak orang yang mengatakan bahwa Jokowi tidak bisa dikirik, karena akan ada serangan balik caci maki.Serangan caci maki ini tidak alamiah dan dilakukan oleh tim dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial," ujar Mubarok.
"Pengerahan cyber troops, orang kritik Jokowi di media, nanti ada ratusan yang menghantam tanpa ampun dengan kata-kata semestinya tidak layak dan elok," ungkap Amien yang mengaku tidak gentar dengan komentar-komentar pendukung Jokowi.
Budayawan Betawi Ridwan Saidi mengungkapkan kelompok cybernet?Jokowi yang membentengi mantan Walikota Solo itu lewat media sosial telah mematikan praktik demokrasi.
Ridwan menuturkan gerakan cybernet Jokowi bermarkas di Jalan TB Simatupang, meski saat ini ia mendengar kabar bahwa kelompok tersebut sudah bubar. Namun ia menyoroti hal yang dilakukan tim cybernet Jokowi, yakni mem-bully orang-orang yang mengkritik Jokowi lewat media sosial.
"Kalau mau beda pendapat, muncul dong di ruang publik. Hentikan kelompok cybernet Jokowi yang mematikan demokrasi," tegas Ridwan Saidi, Minggu (9/2/14).
Mantan anggota DPR dua periode dari Fraksi PPP itu menuturkan ada cukong yang membangun citra tersebut selama 16 bulan terakhir ini sejak Jokowi menjadi Gubernur.
"Tolong cukong-cukong ini menahan diri, jangan menyesatkan. Selama 16 bulan cukong-cukong ini membangun ilusi lewat blusukan," tukasnya.
Cukong-cukong yang dimaksud Saidi adalah sejumlah konglomerat kaya-raya di Indonesia, diantaranya:
1. China Connection dengan kubu Imelda, Lukminto (Sritex),
2. James Riady (Lippo Group)
3. Edward Suryajaya (ex Astra, Ortis Holding),
4. Hashim Djojohadikusumo,
5. Benny chandra (Ketua Persatuan Tionghoa Indonesia),
6. Kevin Wu (BCA cab Jakarta),
7. Lia angraeni (Indofood group),
8. Jhony Liem (pengusaha elektronik),
9. Hermawi taslim,
10. Rudy Hartono
11. Masih ada sekitar 50 tokoh Cina Jakarta.
12. Sedangkan Jenderal uhut Panjaitan sukses konsolidasikan kekuatan konglomerat-konglomerat etnis tionghoa Ex-buronan BLBI di Singapore yang berjumlah sekitar 20-an konglomerat.

Sementara menurut Praktisi Teknologi Informasi Chafiz Anwar banyak akun palsu pembela Jokowi di sosial media. Hal itu menurutnya bisa dengan mudah diamati karena banyak hal yang sangat tidak masuk akal.
"Kalau komentarnya muncul dalam waktu yang kurang lebih bersamaan dengan komentar yang senada seperti dikomando baik untuk menyerang maupun membela orang-orang yang mereka jaga, maka bisa dipastikan akun-akun itu palsu," ujar Chafiz.
Lebih lanjut Hafiz menyebutkan dalam konteks Jokowi jika ada yang mengkritiknya di sebuah media online maka ssecara otomatis langsung ada serangan dari ribuan orang.
"Coba saja bayangkan berita yang mengkritik di sebuah media online itu. Baru beberapa saat tayang langsung yang komentar ribuan. Itu sangat tidak mungkin, kalau bukan sebuah tim yang mengerjakannya yang bisa saja terdiri dari puluhan orang," tambahnya.
Ciri lainnya, imbuh Hafiz, adanya ketidakjelasan identitas para pemilik akun ini. Mereka biasanya menurut Chafiz menggunakan nama-nama palsu dan foto-foto palsu atau menggunakan gambar kartun. Akun tersebut menggunakan mesin pendeteksi dengan kata kunci tertentu.
Voa-Islam.com
Jakarta - Untuk menjamin kesuksesan Pilpres 2014, tim pemenangan capres dan cawapres Jokowi-JK akan menempatkan tim informasi dan teknologi (IT). Mereka akan memantau hasil perhitungan Pilpres 2014.
"Ada lima tempat untuk tim IT yang kita berdayakan termasuk untuk quick count dan real count," kata Ketua Tim Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Sekjen PDIP ini menyatakan tim IT tersebut akan ditempatkan di Kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Ada pula yang ditempatkan di Kantor DPP Partai NasDem di Gondangdia, Jakarta Pusat.
"Posko pemenangan di Cemara (Menteng Jakpus), di Sisingamangaraja, di tempat relawan dari Ibu Moerjati Soedibjo sama juga dari kadin," imbuh Tjahjo.
Selain itu, tim sukses juga menyiapkan saksi-saksi dari unsur relawan. Mereka inilah yang akan menunggui setiap proses hingga perhitungan suara.
Detik
Jokowi siapkan tim IT proteksi hasil pemilu

Malang (ANTARA News) - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo (Jokowi) akan membentuk tim teknologi informasi (IT) guna memproteksi perolehan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna menghindari kecurangan.
"Memang soal IT bisa direkayasa. Saya sudah melihat itu caranya. Makanya mulai minggu depan akan saya siapkan tim dari anak-anak muda yang mau berbagi pengalaman untuk memproteksi sistem itu," kata Jokowi usai bertemu dengan para relawan pemenangannya di Hotel Sahid Montana Malang, Minggu malam.
Secara detil, salah satu tugas tim IT tersebut adalah mendokumentasikan bukti kecurangan.
"Kan nanti ada bukti C1 (surat suara). Nah itu lalu difoto. Kalau misalnya pas di TPS kita dapat 320 suara ya di kelurahan harus sama. Jangan sampai nol-nya ilang," katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, nanti hasil pemungutan suara bisa langsung diteliti dalam waktu kurang dari 10 hari.
"Jadi nanti ketahuan di setiap TPS mana dan bagian mana yang dicurangi. Sehingga yang mau curang juga mikir-mikir. Tapi kalau misalnya ada satu TPS yang bobrok di seluruh Indonesia ya nggak apa-apa," katanya.
Sementara itu, Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo menekankan pada komitmen aparat TNI dan Polri dalam mengamankan jalannya pemilu terutama hasil pemungutan suara di TPS.
"KPU dan Baswaslu memang netral, tapi IT-nya KPU kan belum clear, semoga saja janji Polri dan TNI bisa dijalankan untuk mengawasi money politic," kata Tjahjo.
Antara News
Hoi Jasmev, coba liat ada gak tampang kalian di poto2 ini... Dengar kabar habis pilpres kalian di bayar mahal ya??
Kami mempunyai orang dalam diantara kalian... Katanya perorang bisa sampai 5 - 50 Juta sesuai dengan kemampuannya dalam menyikapi komentar isu dunia maya... wahaha.. pantasan kalian benar2 membela jokowi.
Semakin panas, semakin mahal di bayarnya... Anatara mereka ada yang khusus bikin soto sop... bikin video dan macam2...
Berikut sedikit petikan dari beberapa media:
Quote:

Yuk Buka-bukaan tim Jasmev alias Jokowi Ahok Social Media Volunteer. Tindak tanduknya kini makin mencoreng muka time Jasmev. Ia bela Joko Widodo dan siap setiap saat bila ada pernyataan yang mengkritik Jokowi. Kini kiprahnya bak 'Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri'.
Apa Pasal? Tak lain karena kenekatan dan hilangnya sikap menerima perbedaan yang mereka dengungkan sendiri sebagai slogan demokrasi. Tapi faktanya haram orang lain mengkritik Jokowi - Ahok atau siap di bully secara massal oleh pasukan alay ini.
Sebaliknya, mereka akan agungkan Jokowi Bak Nabi. Faktanya pencitraan yang dibuat maupun yang alami mengenai sosok Joko Widodo telah membuatnya sebagai sosok yang disebut di berbagai media sosial sebagai ?nabi?. Mulai dari akun twitter yang mempunyai follower yang cukup banyak sampai media online.
Pencarian google.com, Sabtu (16/12) mengenai kalimat 'nabi jokowi' menghasilkan 1.930.000 hasil pencarian.
Susah untuk menilai 'kenabian' yang dimaksud dari sosok Joko Widodo yang sekarang menjabat sebagai Gubernur Jakarta itu. Selain itu, Antara(15/12) melaporkan masyarakat Indonesia juga dinilai mulai tidak rasional terhadap sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi itu.
Ketidakrasionalan itu terlihat dari elektabilitas tertinggi dalam survei nasional Cyrus Network dengan 28,2 persen dibandingkan tokoh-tokoh lainnya.
Masyarakat terperangkap di antara realitas dan mitos tentang seorang pemimpin seperti Jokowi,? kata Direktur Riset Cyrus Network, Eko David Dafianto, saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Ahad.
Eko mengatakan pemimpin yang baik dan berprestasi termasuk mantan Walikota Solo itu tetap membutuhkan kritik. Bahkan, kata dia, Jokowi juga harus membuka ruang untuk kritik secara luas.
Publik harus disadarkan bahwa Jokowi itu tetap manusia biasa, bukan ratu adil atau tokoh serba bisa yang akan menyelesaikan seluruh persoalan melalui tangannya,? ujarnya.
Eko menjelaskan dari survei yang dilakukannya sebanyak empat kali, sebanyak 66,9 persen responden membicarakan Jokowi. Kemudian, yang membicarakan Jokowi bernada positif sebesar 62,7 persen.
Sembilan dari 10 orang yang mengenal Jokowi, membicarakannya dengan nada positif. Apapun yang dilekatkan pada Jokowi, akan jadi baik dan bagus. Jokowi sudah jadi mitos, publik tidak rasional lagi dan kehilangan objektivitas dalam memberikan penilaian. Apapun yang menjadi pendapat Jokowi menjadi benar. Siapapun yang mengkritik Jokowi, akan menjadi musuh bersama (public enemy), tambahnya.

Hoi Jasmev, coba liat ada gak tampang kalian di poto2 ini... Dengar kabar habis pilpres kalian di bayar mahal ya??
Fenomena Joko Widodo di saat bersamaan juga memunculkan cyber troops alias pasukan dunia maya. Kelompok ini siap setiap saat bila ada pernyataan yang mengkritik Jokowi.
Keberadaaan Cyber Troops (pasukan dunia maya) yang mengelilingi Jokowi awal mulanya dimunculkan oleh mantan Ketua MPR Amien Rais. Belakangan pernyataan Amien diamini oleh lainnya.
'Pasukan cyber' bernama Jasmev ini adalah kependekan dari Jokowi-Ahok Social Media Volunteers atau para relawan yang bergerak di jejaring sosial untuk mendukung Jokowi-Ahok.
Jasmev selama ini bekerja sebagai team layaknya pasukan khusus yang bertugas membela ahok-jokowi dijejaring sosial dari segala penyudutan dan penyerangan kepada dua sosok yang memimpin DKI Jakarta tersebut.
Pengakuan disampaikan Achmad Mubarok ihwal pasukan dunia maya di sekitar Jokowi membenarkan informasi Amien Rais sebelumnya.
"Sudah banyak orang yang mengatakan bahwa Jokowi tidak bisa dikirik, karena akan ada serangan balik caci maki.Serangan caci maki ini tidak alamiah dan dilakukan oleh tim dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial," ujar Mubarok.
"Pengerahan cyber troops, orang kritik Jokowi di media, nanti ada ratusan yang menghantam tanpa ampun dengan kata-kata semestinya tidak layak dan elok," ungkap Amien yang mengaku tidak gentar dengan komentar-komentar pendukung Jokowi.
Budayawan Betawi Ridwan Saidi mengungkapkan kelompok cybernet?Jokowi yang membentengi mantan Walikota Solo itu lewat media sosial telah mematikan praktik demokrasi.
Ridwan menuturkan gerakan cybernet Jokowi bermarkas di Jalan TB Simatupang, meski saat ini ia mendengar kabar bahwa kelompok tersebut sudah bubar. Namun ia menyoroti hal yang dilakukan tim cybernet Jokowi, yakni mem-bully orang-orang yang mengkritik Jokowi lewat media sosial.
"Kalau mau beda pendapat, muncul dong di ruang publik. Hentikan kelompok cybernet Jokowi yang mematikan demokrasi," tegas Ridwan Saidi, Minggu (9/2/14).
Mantan anggota DPR dua periode dari Fraksi PPP itu menuturkan ada cukong yang membangun citra tersebut selama 16 bulan terakhir ini sejak Jokowi menjadi Gubernur.
"Tolong cukong-cukong ini menahan diri, jangan menyesatkan. Selama 16 bulan cukong-cukong ini membangun ilusi lewat blusukan," tukasnya.
Cukong-cukong yang dimaksud Saidi adalah sejumlah konglomerat kaya-raya di Indonesia, diantaranya:
1. China Connection dengan kubu Imelda, Lukminto (Sritex),
2. James Riady (Lippo Group)
3. Edward Suryajaya (ex Astra, Ortis Holding),
4. Hashim Djojohadikusumo,
5. Benny chandra (Ketua Persatuan Tionghoa Indonesia),
6. Kevin Wu (BCA cab Jakarta),
7. Lia angraeni (Indofood group),
8. Jhony Liem (pengusaha elektronik),
9. Hermawi taslim,
10. Rudy Hartono
11. Masih ada sekitar 50 tokoh Cina Jakarta.
12. Sedangkan Jenderal uhut Panjaitan sukses konsolidasikan kekuatan konglomerat-konglomerat etnis tionghoa Ex-buronan BLBI di Singapore yang berjumlah sekitar 20-an konglomerat.

Sementara menurut Praktisi Teknologi Informasi Chafiz Anwar banyak akun palsu pembela Jokowi di sosial media. Hal itu menurutnya bisa dengan mudah diamati karena banyak hal yang sangat tidak masuk akal.
"Kalau komentarnya muncul dalam waktu yang kurang lebih bersamaan dengan komentar yang senada seperti dikomando baik untuk menyerang maupun membela orang-orang yang mereka jaga, maka bisa dipastikan akun-akun itu palsu," ujar Chafiz.
Lebih lanjut Hafiz menyebutkan dalam konteks Jokowi jika ada yang mengkritiknya di sebuah media online maka ssecara otomatis langsung ada serangan dari ribuan orang.
"Coba saja bayangkan berita yang mengkritik di sebuah media online itu. Baru beberapa saat tayang langsung yang komentar ribuan. Itu sangat tidak mungkin, kalau bukan sebuah tim yang mengerjakannya yang bisa saja terdiri dari puluhan orang," tambahnya.
Ciri lainnya, imbuh Hafiz, adanya ketidakjelasan identitas para pemilik akun ini. Mereka biasanya menurut Chafiz menggunakan nama-nama palsu dan foto-foto palsu atau menggunakan gambar kartun. Akun tersebut menggunakan mesin pendeteksi dengan kata kunci tertentu.
Voa-Islam.com
Quote:
Jakarta - Untuk menjamin kesuksesan Pilpres 2014, tim pemenangan capres dan cawapres Jokowi-JK akan menempatkan tim informasi dan teknologi (IT). Mereka akan memantau hasil perhitungan Pilpres 2014.
"Ada lima tempat untuk tim IT yang kita berdayakan termasuk untuk quick count dan real count," kata Ketua Tim Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Sekjen PDIP ini menyatakan tim IT tersebut akan ditempatkan di Kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Ada pula yang ditempatkan di Kantor DPP Partai NasDem di Gondangdia, Jakarta Pusat.
"Posko pemenangan di Cemara (Menteng Jakpus), di Sisingamangaraja, di tempat relawan dari Ibu Moerjati Soedibjo sama juga dari kadin," imbuh Tjahjo.
Selain itu, tim sukses juga menyiapkan saksi-saksi dari unsur relawan. Mereka inilah yang akan menunggui setiap proses hingga perhitungan suara.
Detik
Quote:
Jokowi siapkan tim IT proteksi hasil pemilu

Malang (ANTARA News) - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo (Jokowi) akan membentuk tim teknologi informasi (IT) guna memproteksi perolehan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna menghindari kecurangan.
"Memang soal IT bisa direkayasa. Saya sudah melihat itu caranya. Makanya mulai minggu depan akan saya siapkan tim dari anak-anak muda yang mau berbagi pengalaman untuk memproteksi sistem itu," kata Jokowi usai bertemu dengan para relawan pemenangannya di Hotel Sahid Montana Malang, Minggu malam.
Secara detil, salah satu tugas tim IT tersebut adalah mendokumentasikan bukti kecurangan.
"Kan nanti ada bukti C1 (surat suara). Nah itu lalu difoto. Kalau misalnya pas di TPS kita dapat 320 suara ya di kelurahan harus sama. Jangan sampai nol-nya ilang," katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, nanti hasil pemungutan suara bisa langsung diteliti dalam waktu kurang dari 10 hari.
"Jadi nanti ketahuan di setiap TPS mana dan bagian mana yang dicurangi. Sehingga yang mau curang juga mikir-mikir. Tapi kalau misalnya ada satu TPS yang bobrok di seluruh Indonesia ya nggak apa-apa," katanya.
Sementara itu, Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo menekankan pada komitmen aparat TNI dan Polri dalam mengamankan jalannya pemilu terutama hasil pemungutan suara di TPS.
"KPU dan Baswaslu memang netral, tapi IT-nya KPU kan belum clear, semoga saja janji Polri dan TNI bisa dijalankan untuk mengawasi money politic," kata Tjahjo.
Antara News
Diubah oleh syabiz 20-07-2014 01:38
0
23.1K
Kutip
372
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan