- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Relawan Jokowi Palsu Itu Diduga Loyalis Mahfud MD


TS
yakuza69
Relawan Jokowi Palsu Itu Diduga Loyalis Mahfud MD

Lima hari menjelang pengumuman pemenang Pilpres 2014, muncul dua relawan palsu yang mengatasnamankan relawan Joko Widodo.
Pertama, Srikandi Revolusi Mental. Mereka membagi-bagi takjil dan selebaran yang intinya menolak hasil pilpres karena banyak kecurangan.
Kedua, muncul satu relawan lagi dengan nama Barisan Relawan Jokowi Presiden atau kalau disingkat menjadi Bara JP, persis sama dengan nama relawan resmi Jokowi yang dipimpin Sihol Manulang.
Ketua Umum Bara JP, Sihol Manulang kepada SP di Jakarta, Jumat (18/7) malam, mengatakan, kemunculan dua relawan Jokowi palsu itu bukti kepanikan pihak lain atas sinyal kemenangan pasangan Jokowi-JK.
“Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan sikap menolak hasil Pilpres 2014. Itu bohong. Kedua relawan itu palsu dan sangat menjijikan tindakan mereka,” katanya.
Wakil Sekjen Bara JP, Yayong Waryono mengatakan, Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) paslu itu adalah Sabar Mangadoe.
"Bara JP yang didirikan Sabar Mangandoe, Buntulan Tambunan, dan Gideon Wijaya adalah ilegal. Mereka justru loyalis Mahfud MD yang merong-rong Bara JP asli," kata Yayong Waryono.
Yayong menjelaskan, Bara JP asli yang sering dikunjungi Jokowi berdiri melalui kongres di Bandung pada 15 Juni 2013. Setelah menjadi capres, Pembina Utama Bara JP adalah Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi kalau ada kelompok yang menamakan Bara JP namun tidak lahir dari Kongres Bandung, jelas palsu. Masyarakat luas diminta tidak mengaitkan Sabar Mangadoe cs dengan Bara JP (asli).
Tolak Hasil Pilpres
Sebelumnya, sejumlah perempuan cantik yang tergabung dalam Srikandi Revolusi Mental mengajak warga menolak apapun hasil Pemilu Presiden 2014, karena dinilai sarat kecurangan.
Ajakan itu mereka sampaikan lewat selebaran yang dibagikan bersamaan pembagian buka puasa di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, Jumat (18/7).
Di dalam kertas selebaran itu tertulis ajakan kepada masyarakat untuk tidak percaya pada hasil pilpres yang akan diumumkan pada 22 Juli.
Alasannya karena pilpres berlangsung mendatang karena banyak kecurangan-kecurangan yang terjadi selama Pilpres.
“Kami mengajak masyarakat supaya sadar bahwa di Pilpres 2014 ini banyak kecurangan,” ujar Koordinator Srikandi Revolusi Mental, Christina Pandjaitan pada wartawan, Jumat (17/7).
etelah selesai melakukan pembagian takjil, para muda itu pun lekas meningalkan Bundaran HI.
“Setelah ini kami akan mobilisasi srikandi-srikandi revolusi mental di daerah-daerah untuk mengajak masyarakat menolak hasil Pilpres 2014," tambah Christina.
Sebelumnya, aksi serupa juga dilakukan puluhan massa yang tergabung dalam “Gerakan Revolusi Mental (GRM)” di kawasan Bundaran HI.
Mereka juga menolak apapun hasil pilpres karena banyaknya kecurangan saat pemilihan 9 Juli 2014 lalu.
“Kami menolak tegas apapun hasil Pilpres karena banyak indikasi kecurangan,” kata Koordinator aksi Azka Maulana.
Dirincikannya, kecurangan justru dilakukan oleh para penyelenggara pemilu. Salah satu contohnya adalah formulir C1 bermasalah di TPS 47 Desa Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kota Tangerang Banten.
“Masih banyak lagi kecurangan dalam proses penghitungan suara oleh KPU yang terindikasi dilakukan untuk mengurangi perolehan suara salah satu calon,” katanya.
Sihol Manulang mengatakan, terhadap semua aksi mereka itu adalah palsu. “Itu aksi palsu, kelompok yang mulai panik,” katanya.
http://www.suarapembaruan.com/home/r...ahfud-md/60217
0
2.9K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan