Gara-Gara Dukung Jokowi, Foto
Musisi Sting Dibakar Fans

Kamis, 17 Juli 2014 - 14:36 wib
JAKARTA - Puluhan orang yang tergabung dalam komunitas fans musisi Sting Indonesia mengelar aksi demonstrasi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Aksi ini sengaja dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap idolanya itu yang telah mendukung capres nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi).

"Kami fans Sting di Indonesia sungguh merasa kecewa dengan sikap musisi Sting yang mendukung salah satu kandidat capres di Indonesia," ujar Koordinator aksi komunitas fans Sting Indonesia, Asep Irama saat melakukan orasinya di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Asep menuturkan, sikap musisi dunia Sting telah menggiring opini masyarakat terutama para fans-nya di Indonesia untuk memilih Jokowi. Hal ini bisa dikatakan sebagai bentuk intervensi asing terhadap proses demokrasi di Indonesia.

Harusnya, lanjut Asep, bila Sting memang berniat untuk menggalakkan proses demokrasi di Indonesia tidak perlu dibumbui dengan mengajak fans-nya di Indonesia untuk memilih salah satu pasangan yang tengah ikut pemilu presiden (pilpres).

"Ini sudah masuk ke ranah intervensi asing namanya," tandasnya.

Asep menambahkan, sebagai warga asing, pelantun lagu A Thousand Years tersebut tidak memiliki hak politik di Indonesia dan ia juga tidak memahami kondisi politik di Tanah Air. Sehingga, harusnya ia tidak melakukan itu.

"Mereka juga menyerukan kepada musisi dunia untuk tidak ikut campur dalam proses demokrasi di Indonesia serta meminta Universal Music Indonesia untuk lebih selektif dalam mempromosikan artis asing di Indonesia," tuturnya.

Dalam aksinya, selain melakukan orasi, mereka juga membakar foto dan spanduk musisi asal Inggris itu dan puluhan aparat polisi melakukan pengamanan dilokasi sekitar Bundaran HI. Tak ada dampak kemacetan dari aksi damai ini.

Diketahui, dalam akun Facebook-nya Sting menulis agar penggemarnya di Indonesia menggunakan hak pilihnya dan memilih pasangan Jokowi-JK. (put)
SUMBER

pemilu dah lewat tapi koar-koarnya baru sekarang