Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar (PG) Aburizal Bakrie (ARB) tidak keberatan mempercepat Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih ketum baru di partai berlambang pohon beringin tersebut.

Namun syaratnya adalah harus diusulkan oleh kader-kader yang memiliki hak suara. Usulan pun harus mencapai minimal dua per tiga dari total anggota yang memiliki hak suara.

"Kalau mau Munas kapan saja. Silahkan saja, tetapi harus mencapai syarat dua per tiga," kata ARB usai menutup rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PG di kantor DPP, Jln Slipi, Jakarta Barat, Jumat (18/7).

Hadir pada pertemuan itu, tiga Wakil Ketum yaitu Agung Laksono, Theo Sambuaga dan Syarif Cicip Sutardjo. Waketum Fadel Muhamad tidak hadir dalam rapat tersebut.

Agung Laksono disebut melakukan aksi meninggalkan ruangan (walk out) karena tidak puas dengan penjelasan ARB terkait tuduhan adanya gerakan Komunis baru di negara ini.

ARB menjelaskan dirinya hanya menjalankan mandat Munas tahun 2009 lalu. Dalam Munas itu disebut kepemimpinannya berakhir awal 2015 mendatang. Jika mau mengubah hasil Munas itu harus ada usulan dua per tiga anggota.

Wakil Sekjen PG Lalu Mara Satriawangsa menambahkan agenda Munas tetap dilakukan 2015 mendatang sesuai keputusan Munas 2009. Jika ada usulan mempercepat Munas maka namanya menjadi Musyarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Sama seperti ARB, dia tegaskan sejauh syarat dua per tiga dipenuhi maka silahkan saja digelar Munaslub.

"Beliau (ARB, red) hanya menjalankan keputusan Munas 2009," tegasnya.

http://www.suarapembaruan.com/nasion...percepat/60220