- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gak Ada Tempat Untuk Kelas Teori


TS
AnitaBaker
Gak Ada Tempat Untuk Kelas Teori
karna pengalaman lebih penting dari tutur bicara yg terencana
keliatan polos banget sih jokowow pas kemaren 
Jakarta - Dalam debat sesi pertama, pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla menyatakan visi-misi yang konkret. Jokowi mengatakan demokrasi adalah mendengar dan melaksanakan suara rakyat. Itu sebabnya, kata Jokowi, keduanya tiap hari datang ke pasar-pasar, tempat pelelangan ikan, dan desa untuk menemui pedagang, nelayan, dan petani. "Dengan cara dialog. Pak JK sudah banyak menyelesaikan konflik untuk kepentingan rakyat. Tanah Abang, Waduk Pluit, mengundang makan, mengajak bicara," kata Jokowi di Balai Sarbini, Senin, 9 Juni 2014.
Untuk membangun pemerintah yang bersih, Jokowi menilai ada dua hal yang dibutuhkan. Pertama, pembangunan sistem. Ia mencontohkan e-budgeting, e-procurement, pajak online, dan IMB online. "Cara-cara inilah yang dibutuhkan, perlu dinasionalkan," katanya. Selain itu, pola rekrutmen juga harus diperbaiki, sehingga yang memegang tampuk kepemimpinan di kementerian sudah melalui pola rekrutmen yang adil.
Kalla kemudian menjelaskan soal kepastian hukum. Ia menilai tiap warga harus mematuhi ketentuan hukum. Salah satu contohnya adalah menghormati hak-hak asasi manusia. Untuk itu, pelaksanaan aturan hukum harus dilakukan dengan benar. "Hukum itu harus ada keteladanan, khususnya dari para pemimpin. Pemimpin harus memberi contoh dan pemimpin harus taat pada hak asasi manusia," katanya.
Kalla menilai masyarakat kurang percaya kepada institusi hukum. Ia mengatakan KPK harus diperkuat, penyidik, anggaran KPK, kata Kalla, harus diperkuat. "Kalau ini semua terjadi, maka pemerintahan bersih akan efektif," katanya.
Debat pada malam ini merupakan yang pertama. Tema debat adalah "pembangunan demokrasi, pemerintahan yang bersih, dan kepastian hukum". Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mengenakan kemeja berlengan panjang putih dan celana panjang berwarna krem, sementara Jokowi dan Kalla mengenakan setelan jas hitam. Saat memasuki arena debat, kedua pasangan tersebut bersalaman.
Format debat kali ini terdiri atas enam segmen, yakni isi segmen, penyampaian visi-misi, pendalaman visi-misi, pertanyaan moderator seputar tema, pertanyaan antar-calon presiden dan wakil presiden, serta pernyataan penutup.sumber
JAKARTA - Kedua kubu calon presiden (Capres)- calon wakil presiden (Cawapres) Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta beradu program visi misi dalam debat capres-cawapres di Balai Sarbini kemarin (9/6).
Ada sejumlah program andalan yang digambarkan dalam debat tersebut, diantaranya, soal evaluasi kritis rencana program jangka panjang nasional, perbaikan sumber daya Manusia (SDM) kementerian, pemberantasan korupsi, penguatan Hukum, mengurangi tekanan partai politik, dan menjaga bhineka tunggal ika.
Pengamat komunikasi politik UI Effendi Gazali menilai pernyataan-pernyataan yang disampaikan kedua kubu relatif banyak menyampaikan hal-hal normatif. "Hanya soal Lurah Susan dan Ahok yang (isu) membumi," kata Effendi saat dihubungi.
Terkait pembawaan, dia menilai, ada hal positif yang ditunjukkan Jokowi. Menurut Effendi, capres yang diusung koalisi PDIP beserta partai lainnya itu tidak lagi kaku dan tegang.
Terutama, dibandingkan seperti saat dua momen terdahulu, yaitu saat undian nomor urut di KPU dan deklarasi damai. "Jokowi is back, dia be himself, jadi para pendukung Jokowi harus senang malam ini (tadi malam, Red)," imbuhnya.
siapa bintangnya? Effendi menganggap bahwa Jusuf Kalla yang mampu membuat debat menjadi lebih hidup. "Secara umum bintangnya JK, Prabowo agak tegang sedikit," pungkas Effendi. (Idr/dyn)sumber


Quote:
Debat Capres, Jokowi Jual Pengalaman Jadi Kepala Daerah
Jakarta - Dalam debat sesi pertama, pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla menyatakan visi-misi yang konkret. Jokowi mengatakan demokrasi adalah mendengar dan melaksanakan suara rakyat. Itu sebabnya, kata Jokowi, keduanya tiap hari datang ke pasar-pasar, tempat pelelangan ikan, dan desa untuk menemui pedagang, nelayan, dan petani. "Dengan cara dialog. Pak JK sudah banyak menyelesaikan konflik untuk kepentingan rakyat. Tanah Abang, Waduk Pluit, mengundang makan, mengajak bicara," kata Jokowi di Balai Sarbini, Senin, 9 Juni 2014.
Untuk membangun pemerintah yang bersih, Jokowi menilai ada dua hal yang dibutuhkan. Pertama, pembangunan sistem. Ia mencontohkan e-budgeting, e-procurement, pajak online, dan IMB online. "Cara-cara inilah yang dibutuhkan, perlu dinasionalkan," katanya. Selain itu, pola rekrutmen juga harus diperbaiki, sehingga yang memegang tampuk kepemimpinan di kementerian sudah melalui pola rekrutmen yang adil.
Kalla kemudian menjelaskan soal kepastian hukum. Ia menilai tiap warga harus mematuhi ketentuan hukum. Salah satu contohnya adalah menghormati hak-hak asasi manusia. Untuk itu, pelaksanaan aturan hukum harus dilakukan dengan benar. "Hukum itu harus ada keteladanan, khususnya dari para pemimpin. Pemimpin harus memberi contoh dan pemimpin harus taat pada hak asasi manusia," katanya.
Kalla menilai masyarakat kurang percaya kepada institusi hukum. Ia mengatakan KPK harus diperkuat, penyidik, anggaran KPK, kata Kalla, harus diperkuat. "Kalau ini semua terjadi, maka pemerintahan bersih akan efektif," katanya.
Debat pada malam ini merupakan yang pertama. Tema debat adalah "pembangunan demokrasi, pemerintahan yang bersih, dan kepastian hukum". Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mengenakan kemeja berlengan panjang putih dan celana panjang berwarna krem, sementara Jokowi dan Kalla mengenakan setelan jas hitam. Saat memasuki arena debat, kedua pasangan tersebut bersalaman.
Format debat kali ini terdiri atas enam segmen, yakni isi segmen, penyampaian visi-misi, pendalaman visi-misi, pertanyaan moderator seputar tema, pertanyaan antar-calon presiden dan wakil presiden, serta pernyataan penutup.
Quote:
Jokowi tak Tegang, JK jadi Bintang
JAKARTA - Kedua kubu calon presiden (Capres)- calon wakil presiden (Cawapres) Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta beradu program visi misi dalam debat capres-cawapres di Balai Sarbini kemarin (9/6).
Ada sejumlah program andalan yang digambarkan dalam debat tersebut, diantaranya, soal evaluasi kritis rencana program jangka panjang nasional, perbaikan sumber daya Manusia (SDM) kementerian, pemberantasan korupsi, penguatan Hukum, mengurangi tekanan partai politik, dan menjaga bhineka tunggal ika.
Pengamat komunikasi politik UI Effendi Gazali menilai pernyataan-pernyataan yang disampaikan kedua kubu relatif banyak menyampaikan hal-hal normatif. "Hanya soal Lurah Susan dan Ahok yang (isu) membumi," kata Effendi saat dihubungi.
Terkait pembawaan, dia menilai, ada hal positif yang ditunjukkan Jokowi. Menurut Effendi, capres yang diusung koalisi PDIP beserta partai lainnya itu tidak lagi kaku dan tegang.
Terutama, dibandingkan seperti saat dua momen terdahulu, yaitu saat undian nomor urut di KPU dan deklarasi damai. "Jokowi is back, dia be himself, jadi para pendukung Jokowi harus senang malam ini (tadi malam, Red)," imbuhnya.
siapa bintangnya? Effendi menganggap bahwa Jusuf Kalla yang mampu membuat debat menjadi lebih hidup. "Secara umum bintangnya JK, Prabowo agak tegang sedikit," pungkas Effendi. (Idr/dyn)
0
3.4K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan