- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
FILM-FILM paling mengharukan / menyedihkan menurut KASKUSER


TS
akoeakbar.Jr
FILM-FILM paling mengharukan / menyedihkan menurut KASKUSER
Quote:

Sebelumnya ane adalah bata collector, jadi klo mau ngasih sesuatu, ngasih


Sebelumnya ane pernah membuat sebuah trit yang bertujuan untuk meminta komen-komen kaskuser tentang film apa yang paling menyedihkan atau mengharukan, klo mau cek trit nya bisa ke SINI

Dari banyaknya komen-komen kaskuser terhadap film yang paling menyedihkan atau mengharukan, ane pilih beberapa film yang paling banyak dikomen kaskuser

Ini lah FILM-FILM yang paling mengharukan / menyedihkan menurut KASKUSER :

Spoiler for Hachiko:
Quote:
Hachiko


Spoiler for Sinopsis:
Film "Hachiko: A Dog’s Story" bercerita tentang seekor anjing yang sangat setia pada tuannya, melebihi batas kesetiaan anjing pada rata-rata.
Cerita ini bermula ketika Profesor Parker Wilson (Richard Gere) menemukan seekor anjing kecil di Stasiun Kereta Api Bedridge, Wonsocked, Amerika Serikat, tempat ia biasa pergi bekerja dan pulang dari kerja. anjing berjenis akita itu kemudian diajaknya pulang ke rumah dan diberi nama Hachiko.
Parker dan istrinya Cate (Joan Allen) merawat anjing itu hingga Hachiko bertumbuh besar dan tiada tiada hari yang dilewatkan Parker tanpa bermain dengan Hachiko.
Suatu hari, ketika Hachiko sudah beranjak dewasa, tanpa disangka ia mengikuti Parker ke stasiun saat Parker berangkat kerja. Parker terpaksa keluar dari kereta untuk memulangkan Hachico ke rumah. Namun, ternyata Hachico menjemputnya di stasiun pada pukul 17.00. Sejak saat itu Parker membiarkan Hachico mengantar-jemputnya di stasiun.
Para pemilik kios, pedagang, dan pejalan kaki, serta "commuter" (orang yang bekerja secara "nglaju") tercengang-cengang dengan kelakuan Hachiko yang tidak seperti anjing pada umumnya. Semua orang orang di sekitar Stasiun Bedridge menyayangi Hachiko dan selalu menyapa anjing itu layaknya sebagai manusia.
Sampai pada satu hari, Hachiko tak menemukan kedatangan tuannya di stasiun pada pukul 17.00. Parker Wilson ternyata meninggal karena serangan jantung ketika ia tengah mengajar, sementara Hachiko sepertinya tak pernah mengerti perihal meninggalnya Parker.
Setelah kematian Parker, Cate menjual rumahnya dan meninggalkan Bedridge. Sementara Hachiko dipelihara oleh anak perempuan Parker, Andy Wilson (Sarah Roemer). Berulang kali Hachiko kabur dari rumah Andy untuk pergi ke stasiun, berharap ia akan menemukan tuannya kembali.
Andy selalu menjemput Hachiko di stasiun hingga pada akhirnya Andy merelakan Hachiko pergi. Hachiko tinggal di stasiun dan pada pukul 17.00, ia akan duduk di bundaran di depan stasiun, menanti kedatangan tuannya.
Keunikan tingkah laku Hachiko itu menarik perhatian orang-orang di sekitar situ, bahkan tulisan mengenainya dimuat di koran-koran sehingga kisah anjing ini menjadi legenda. Sehingga orang-orang memberi makan Hachiko secara bergantian.
Kesetiaan Hachiko bertahan hingga tahun kesepuluh meninggalnya Parker. Sampai akhirnya pada musim dingin tahun ke sepuluh, Hachiko meninggal di bundaran stasiun pada tengah malam.
Pembuatan film ini diinspirasi dari kisah nyata seekor anjing bernama Hachiko yang hidup dalam rentang waktu tahun 1923-1935 di Jepang.
Kisah yang disajikan dalam Hachiko: A Dog’s Story persis sama dengan kisah aslinya. Di Jepang, sebuah monumen berupa patung untuk mengenang kesetiaan Hachiko didirikan di depan Stasiun Shibuya.
Sumber
Cerita ini bermula ketika Profesor Parker Wilson (Richard Gere) menemukan seekor anjing kecil di Stasiun Kereta Api Bedridge, Wonsocked, Amerika Serikat, tempat ia biasa pergi bekerja dan pulang dari kerja. anjing berjenis akita itu kemudian diajaknya pulang ke rumah dan diberi nama Hachiko.
Parker dan istrinya Cate (Joan Allen) merawat anjing itu hingga Hachiko bertumbuh besar dan tiada tiada hari yang dilewatkan Parker tanpa bermain dengan Hachiko.
Suatu hari, ketika Hachiko sudah beranjak dewasa, tanpa disangka ia mengikuti Parker ke stasiun saat Parker berangkat kerja. Parker terpaksa keluar dari kereta untuk memulangkan Hachico ke rumah. Namun, ternyata Hachico menjemputnya di stasiun pada pukul 17.00. Sejak saat itu Parker membiarkan Hachico mengantar-jemputnya di stasiun.
Para pemilik kios, pedagang, dan pejalan kaki, serta "commuter" (orang yang bekerja secara "nglaju") tercengang-cengang dengan kelakuan Hachiko yang tidak seperti anjing pada umumnya. Semua orang orang di sekitar Stasiun Bedridge menyayangi Hachiko dan selalu menyapa anjing itu layaknya sebagai manusia.
Sampai pada satu hari, Hachiko tak menemukan kedatangan tuannya di stasiun pada pukul 17.00. Parker Wilson ternyata meninggal karena serangan jantung ketika ia tengah mengajar, sementara Hachiko sepertinya tak pernah mengerti perihal meninggalnya Parker.
Setelah kematian Parker, Cate menjual rumahnya dan meninggalkan Bedridge. Sementara Hachiko dipelihara oleh anak perempuan Parker, Andy Wilson (Sarah Roemer). Berulang kali Hachiko kabur dari rumah Andy untuk pergi ke stasiun, berharap ia akan menemukan tuannya kembali.
Andy selalu menjemput Hachiko di stasiun hingga pada akhirnya Andy merelakan Hachiko pergi. Hachiko tinggal di stasiun dan pada pukul 17.00, ia akan duduk di bundaran di depan stasiun, menanti kedatangan tuannya.
Keunikan tingkah laku Hachiko itu menarik perhatian orang-orang di sekitar situ, bahkan tulisan mengenainya dimuat di koran-koran sehingga kisah anjing ini menjadi legenda. Sehingga orang-orang memberi makan Hachiko secara bergantian.
Kesetiaan Hachiko bertahan hingga tahun kesepuluh meninggalnya Parker. Sampai akhirnya pada musim dingin tahun ke sepuluh, Hachiko meninggal di bundaran stasiun pada tengah malam.
Pembuatan film ini diinspirasi dari kisah nyata seekor anjing bernama Hachiko yang hidup dalam rentang waktu tahun 1923-1935 di Jepang.
Kisah yang disajikan dalam Hachiko: A Dog’s Story persis sama dengan kisah aslinya. Di Jepang, sebuah monumen berupa patung untuk mengenang kesetiaan Hachiko didirikan di depan Stasiun Shibuya.
Sumber
Spoiler for Hello Ghost:
Quote:
Hello Ghost


Spoiler for Sinopsis:
Berawal dari Kehidupan pemuda putus harapan Sang-Man yang merasa dirinya sendiri dan tidak ada saudara mau pun orang yang memperdulikannya. Kesendirian tersebut membuat dia ingin bunuh diri. Banyak hal yang telah iya lakukan dari minum racun sampai lompat ke sungai tetapi ia tak berhasil mati. Hasil dari ia tak bisa mati dia mempunyai kekuatan baru yaitu dapat melihat hantu.
ada 4 hantu yang mengikuti dia setelah dia bisa melihat 4 hantu tersebut. 4 hantu tersebut kemudian tinggal di rumah Sang-Man, karena merasa risih denga hantu tersebut iya pergi ke dukun untuk minta petunjuk bagaimana mengusir hantu. Permintaan hantu-hantu tersebut harus di kabulkan, permintaan hantu yang beraneka macam tersebut membuat Sang-Man menjadi sering bertemu dengan seorang suster di rumah sakit Jung Yun-Soo.
Sang-Man jatuh cinta dengan Jung Yun-Soo tetapi karena Sang-Man selalu dirasukin hantu-hantu tesebut membuat Jung Yun-Soo menjadi takut dan bimbang dengan pria itu karena tingkahnya yang aneh. Sang-Man merasa marah dan mengusir hantu-hantu tersebut dari kehidupan Sang-Man. Ketika Jung Yun-Soo menanyakan bahwa makanan yang dia masak memakai daun seledri bukan bayam Sang-Man langsung mengingat ibunya. Dan ternyata hantu-hantu tersebut adalah...
ada 4 hantu yang mengikuti dia setelah dia bisa melihat 4 hantu tersebut. 4 hantu tersebut kemudian tinggal di rumah Sang-Man, karena merasa risih denga hantu tersebut iya pergi ke dukun untuk minta petunjuk bagaimana mengusir hantu. Permintaan hantu-hantu tersebut harus di kabulkan, permintaan hantu yang beraneka macam tersebut membuat Sang-Man menjadi sering bertemu dengan seorang suster di rumah sakit Jung Yun-Soo.
Sang-Man jatuh cinta dengan Jung Yun-Soo tetapi karena Sang-Man selalu dirasukin hantu-hantu tesebut membuat Jung Yun-Soo menjadi takut dan bimbang dengan pria itu karena tingkahnya yang aneh. Sang-Man merasa marah dan mengusir hantu-hantu tersebut dari kehidupan Sang-Man. Ketika Jung Yun-Soo menanyakan bahwa makanan yang dia masak memakai daun seledri bukan bayam Sang-Man langsung mengingat ibunya. Dan ternyata hantu-hantu tersebut adalah...
Spoiler for I am Sam:
Quote:
I am Sam


Spoiler for Sinopsis:
Seorang pria cacat mental Sam Dawson (Sean Penn) merawat seorang anak perempuan Lucy (Dakota Fanning) sendirian setelah ibunya meninggalkannya. Karena keterbelakangan mentalnya, hak asuh Sam hendak dicabut. Sam kemudian berusaha kembali merebut hak asuh tersebut dengan menghubungi seorang pengacara kesepian dan workaholic Rita Harrison (Michelle Pfeiffer) untuk memenangkan kasusnya di pengadilan, dan menunjukkan lebih penting cinta kasih daripada kecerdasan otak untuk merawat seorang anak.
Sumber
Sumber
Spoiler for Miracle in Cell No. 7:
Quote:
Miracle in Cell No. 7


Spoiler for Sinopsis:
Film Korea Miracle in Cell No.7 menceritakan seorang ayah bernama Yong Goo (diperankan Ryoo Seung Ryong) yang memiliki keterbelakangan mental. Namun, begitu mencintai putrinya Ye Seung (diperankan Park Shin Hye) yang berusia 6 tahun. Suatu hari, berawal dari konflik pada sebuah tas kuning bergambar Sailor Moon, sesuatu yang telah dijanjikan Lee Yong-gu kepada Ye-sung, ia malah terjebak dalam sebuah kasus dengan tuduhan melakukan penculikan, kekerasan seksual, hingga pembunuhan pada anak seorang komisaris polisi, anak yang telah membeli tas terakhir yang telah lama mereka dambakan.
Ayah dan anak ini pun terpisah, Ye-sung dikirim ke sebuah lembaga pengasuhan. Sedangkan, Yong Goo dimasukan dalam sel penjara no.7, di mana sel tersebut memiliki tingkat keamanan tinggi. Penghuni lain di dalam sel tersebut menyadari kalau Yong Goo adalah seseorang yang memiliki keterbelakangan mental.
Yong Goo hanya memiliki satu keinginan: melihat putrinya, Ye Seung. Tetapi karena sel mereka memiliki peraturan tidak diperbolehkan menerima kunjungan, maka seluruh penghuni sel 7 yang dipimpin gangster kocak yang nyawanya diselamatkan Yong Goo berusaha mewujudkan keinginannya masing-masing termasuk berusaha agar Ye Seung dapat menemui ayahnya.
Setelah dewasa Ye Seung yang menjadi seorang mahasiswi hukum, berusaha sangat keras di pengadilan untuk membuktikan bahwa sesungguhnya sang ayah tidak bersalah.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mampukah Yong Goo bertemu dengan putrinya Ye Sung kembali? Berhasilkah Ye Sung membuktikan ayahnya tidak bersalah? Saksikan dalam film Korea Miracle in Cell No. 7.
Sumber
Ayah dan anak ini pun terpisah, Ye-sung dikirim ke sebuah lembaga pengasuhan. Sedangkan, Yong Goo dimasukan dalam sel penjara no.7, di mana sel tersebut memiliki tingkat keamanan tinggi. Penghuni lain di dalam sel tersebut menyadari kalau Yong Goo adalah seseorang yang memiliki keterbelakangan mental.
Yong Goo hanya memiliki satu keinginan: melihat putrinya, Ye Seung. Tetapi karena sel mereka memiliki peraturan tidak diperbolehkan menerima kunjungan, maka seluruh penghuni sel 7 yang dipimpin gangster kocak yang nyawanya diselamatkan Yong Goo berusaha mewujudkan keinginannya masing-masing termasuk berusaha agar Ye Seung dapat menemui ayahnya.
Setelah dewasa Ye Seung yang menjadi seorang mahasiswi hukum, berusaha sangat keras di pengadilan untuk membuktikan bahwa sesungguhnya sang ayah tidak bersalah.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mampukah Yong Goo bertemu dengan putrinya Ye Sung kembali? Berhasilkah Ye Sung membuktikan ayahnya tidak bersalah? Saksikan dalam film Korea Miracle in Cell No. 7.
Sumber
Spoiler for 1 Litre of Tears:
Quote:
1 Litre of Tears


Spoiler for Sinopsis:
Film 1 Litre of Tears diperankan oleh Erika Sawajiri dan Nishikido Ryo. Film drama dari Jepang ini dibuat berdasarkan kisah nyata seorang wanita bernama Kito Aya. Saat berusia 15 tahun, dokter memvonis Aya menderita suatu penyakit yg tidak dapat disembuhkan, Spinocerebellar Ataxia. Penyakit ini menyerang otak kecil sehingga kelak penderitanya akan mengalami gangguan keseimbangan tubuh yang secara perlahan menyebabkan kelumpuhan, kesulitan berbicara, dan kesulitan menelan.
Script cerita 1 Litre of Tears ini diadopsi langsung dari Buku Harian yg Aya tulis sampai dirinya tidak mampu lagi untuk memegang bolpen. Di Jepang sendiri, buku ini laris terjual sampai dengan 1.1 juta copy.
Semasa hidupnya, Aya hanya memiliki satu impian yaitu tetap hidup. Keluarga, teman, serta orang-orang terdekat selalu memberikan semangat kepada dirinya. Penyakit yg semakin lama semakin menggerogoti tubuhnya tidak membuat Aya berkecil hati. Justru dengan penyakit inilah Aya semakin terpacu untuk menolong orang lain meskipun dengan kondisi fisik yg terbatas.
Aya meninggal pada usia 25 tahun. Kurang lebih selama 10 tahun dirinya menderita akibat Spinocerebellar Ataxia. Semangat pantang menyerah serta semangat hidupnya kini dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi orang banyak.
Sumber
Script cerita 1 Litre of Tears ini diadopsi langsung dari Buku Harian yg Aya tulis sampai dirinya tidak mampu lagi untuk memegang bolpen. Di Jepang sendiri, buku ini laris terjual sampai dengan 1.1 juta copy.
Semasa hidupnya, Aya hanya memiliki satu impian yaitu tetap hidup. Keluarga, teman, serta orang-orang terdekat selalu memberikan semangat kepada dirinya. Penyakit yg semakin lama semakin menggerogoti tubuhnya tidak membuat Aya berkecil hati. Justru dengan penyakit inilah Aya semakin terpacu untuk menolong orang lain meskipun dengan kondisi fisik yg terbatas.
Aya meninggal pada usia 25 tahun. Kurang lebih selama 10 tahun dirinya menderita akibat Spinocerebellar Ataxia. Semangat pantang menyerah serta semangat hidupnya kini dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi orang banyak.
Sumber
Spoiler for Grave of The Fireflies:
Quote:
Grave of The Fireflies


Spoiler for Sinopsis:
Berkisah tentang dua orang kakak beradik, pada masa menjelang akhir Perang Dunia II, di kota Kobe Jepang. Sang kakak, Seita yang masih duduk di bangku SMP dan Adiknya Setsuko yang berusia 5 tahun. Perang telah membuat mereka harus kehilangan ibu, yang tewas akibat terkena serangan udara pesawat Amerika dan Ayah yang harus berjuang di medan perang.
Setelah kematian sang ibu, mau tidak mau mereka harus bertahan hidup. Rumah mereka hangus, tak ada lagi yang tersisa, semua bangunan rata dengan tanah. Beruntung masih ada makanan dan barang2 berharga keluarga yang sempat dikubur Seita di pekarangan rumah, untuk sementara waktu hanya itu persediaan yang bisa membantu. Akhirnya Seita memutuskan untuk mencari sanak keluarga yang bisa menampung mereka.
Seita berjalan sambil membawa gerobak berisi barang2 yang tersisa beserta Setsuko di dalamnya, Kehilangan orang tua telah membuat Seita menjadi terlihat dewasa dan tegar. Perannya bukan lagi hanya sebagai seorang kakak tapi juga sebagai Ayah dan Ibu bagi Setsuko. Kalau dulu mereka terbiasa hidup berkecukupan, makan yang enak, tempat tinggal yang nyaman, dengan orang tua yang selalu menjaga mereka, kini semua lenyap dan cuma jadi kenangan indah di benak Seita, saat bersama orang tuanya, tertawa bersama atau ketika menghibur Setsuko dengan nyanyian.
Akhirnya mereka sampai di rumah bibinya. Disana mereka makan seadanya, yang tak lain adalah persediaan makanan yang mereka bawa sendiri sebelumnya, karena ternyata si bibi memperbolehkan mereka tinggal dengan syarat harus memberikan separuh persediaan makanan dan barang2 berharga yang mereka bawa. Pertengkaran terjadi, ketika Seita mendapati bibinya sedang menjual kimono2 mahal milik ibunya. Dari situ kecurigaan Seita bertambah mengenai paket2 barang atau makanan dari ayahnya yang tak pernah sampai. Seita memutuskan untuk pergi dan pindah dari sana.
Mereka menemukan sebuah tempat perlindungan dari bom mirip terowongan di tepi danau dan menetap disana. Tempat tersebut sempat di tutup dan disegel karena belum lama berselang, telah terjadi aksi bunuh diri sang Kepala Sekolah beserta anggota keluarganya, yang merasa bertanggung jawab karena telah menampung korban perang tapi tidak bisa menyelamatkannya ketika terjadi kebakaran. Mereka adalah keluarga yang baik karena pernah membuat Seita dan adiknya merasa berada di tengah2 keluarga.
Seita menjual semua barang2 berharga yang tersisa untuk membeli beras, seringkali Setsuko mengkhayalkan batu2 kerikil adalah beberapa buah permen, malam hari dia bermain dengan kunang2 tapi selalu mati keesokan paginya. Semakin hari persediaan makanan menipis dan semakin hari bertambah juga kuburan kunang2 Setsuko. Tak ada lagi yang bisa di makan, hingga suatu saat Setsuko pun terkena diare, semakin hari tubuhnya semakin lemah hingga tergolek lemas di atas tanah. Demi menyelamatkan Setsuko, Seita terus berusaha apapun caranya meskipun dengan mencuri makanan di kebun petani atau ke rumah penduduk yang sedang di hujani bom. Sayangnya, nyawa Setsuko tidak bisa tertolong lagi, Seita berteriak memanggil Setsuko tapi dia tidak pernah bangun lagi. Akhirnya, kuburan Setsuko di tempatkan diantara kuburan kunang2 peliharaannya.
Sumber
Setelah kematian sang ibu, mau tidak mau mereka harus bertahan hidup. Rumah mereka hangus, tak ada lagi yang tersisa, semua bangunan rata dengan tanah. Beruntung masih ada makanan dan barang2 berharga keluarga yang sempat dikubur Seita di pekarangan rumah, untuk sementara waktu hanya itu persediaan yang bisa membantu. Akhirnya Seita memutuskan untuk mencari sanak keluarga yang bisa menampung mereka.
Seita berjalan sambil membawa gerobak berisi barang2 yang tersisa beserta Setsuko di dalamnya, Kehilangan orang tua telah membuat Seita menjadi terlihat dewasa dan tegar. Perannya bukan lagi hanya sebagai seorang kakak tapi juga sebagai Ayah dan Ibu bagi Setsuko. Kalau dulu mereka terbiasa hidup berkecukupan, makan yang enak, tempat tinggal yang nyaman, dengan orang tua yang selalu menjaga mereka, kini semua lenyap dan cuma jadi kenangan indah di benak Seita, saat bersama orang tuanya, tertawa bersama atau ketika menghibur Setsuko dengan nyanyian.
Akhirnya mereka sampai di rumah bibinya. Disana mereka makan seadanya, yang tak lain adalah persediaan makanan yang mereka bawa sendiri sebelumnya, karena ternyata si bibi memperbolehkan mereka tinggal dengan syarat harus memberikan separuh persediaan makanan dan barang2 berharga yang mereka bawa. Pertengkaran terjadi, ketika Seita mendapati bibinya sedang menjual kimono2 mahal milik ibunya. Dari situ kecurigaan Seita bertambah mengenai paket2 barang atau makanan dari ayahnya yang tak pernah sampai. Seita memutuskan untuk pergi dan pindah dari sana.
Mereka menemukan sebuah tempat perlindungan dari bom mirip terowongan di tepi danau dan menetap disana. Tempat tersebut sempat di tutup dan disegel karena belum lama berselang, telah terjadi aksi bunuh diri sang Kepala Sekolah beserta anggota keluarganya, yang merasa bertanggung jawab karena telah menampung korban perang tapi tidak bisa menyelamatkannya ketika terjadi kebakaran. Mereka adalah keluarga yang baik karena pernah membuat Seita dan adiknya merasa berada di tengah2 keluarga.
Seita menjual semua barang2 berharga yang tersisa untuk membeli beras, seringkali Setsuko mengkhayalkan batu2 kerikil adalah beberapa buah permen, malam hari dia bermain dengan kunang2 tapi selalu mati keesokan paginya. Semakin hari persediaan makanan menipis dan semakin hari bertambah juga kuburan kunang2 Setsuko. Tak ada lagi yang bisa di makan, hingga suatu saat Setsuko pun terkena diare, semakin hari tubuhnya semakin lemah hingga tergolek lemas di atas tanah. Demi menyelamatkan Setsuko, Seita terus berusaha apapun caranya meskipun dengan mencuri makanan di kebun petani atau ke rumah penduduk yang sedang di hujani bom. Sayangnya, nyawa Setsuko tidak bisa tertolong lagi, Seita berteriak memanggil Setsuko tapi dia tidak pernah bangun lagi. Akhirnya, kuburan Setsuko di tempatkan diantara kuburan kunang2 peliharaannya.
Sumber
Spoiler for You are The Apple Of My Eye:
Quote:
You Are The Apple of My Eye


Spoiler for Sinopsis:
Spoiler for The Pursuit of Happyness:
Quote:
The Pursuit of Happyness


Spoiler for Sinopsis:
Film yang disadur dari sebuah kisah nyata ini bercerita tentang seorang pria bernama Chris Gardner (Will Smith), yang sangat pintar dan berbakat. Sayangnya dia tidak mendapatkan pekerjaan sesuai talentanya. Dia hanya bekerja sebagai seorang penjual dengan jam kerja paruh waktu, padahal dia harus menghidupi keluarganya.
Chris tetap gigih bekerja walaupun semua itu tidak bisa mencukupi kehidupan material mereka. Namun, lama-kelamaan istrinya (Thandie Newton) tidak lagi kuat untuk hidup dibawah tekanan seperti itu. Dia lantas meninggalkan Chris dan putra semata wayang mereka, yang masih berusia lima tahun, Christopher (Jaden Smith).
Kini, Chris hidup sebagai orangtua tunggal. Dia tetap berusaha mencari pekerjaan lebih baik dengan bakat yang ia miliki. Akhirnya dia mendapatkan sebuah pekerjaan di sebuah firma broker yang bonafit, sayangnya disana dia tidak digaji. Tapi, ia tetap gigih mengerjakan semua pekerjaannya, dengan harapan setelah program yang dia laksanakan selesai, dia akan mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik dan masa depan yang lebih terjamin.
Sebelum cita-citanya tercapai, Chris dan Christopher menghadapi masalah lain dalam hidup mereka. Hal terburuk muncul saat mereka diusir dari apartemen yang selama ini mereka tempati karena tidak bisa membayar uang sewa. Mereka harus berjuang untuk hidup di tempat pengungsian, terminal bis, kamar mandi, atau tempat lainnya yang mereka temui di malam hari.
Meski hidup mereka semakin sulit, Chris tetap berpegang teguh pada pendiriannya untuk menjadi ayah yang penyayang untuk anaknya. Berbekal kasih sayang dan rasa percaya dari Christopher, dia merasa lebih kuat dan mampu menghadapi segala rintangan yang ada.
Sumber
Chris tetap gigih bekerja walaupun semua itu tidak bisa mencukupi kehidupan material mereka. Namun, lama-kelamaan istrinya (Thandie Newton) tidak lagi kuat untuk hidup dibawah tekanan seperti itu. Dia lantas meninggalkan Chris dan putra semata wayang mereka, yang masih berusia lima tahun, Christopher (Jaden Smith).
Kini, Chris hidup sebagai orangtua tunggal. Dia tetap berusaha mencari pekerjaan lebih baik dengan bakat yang ia miliki. Akhirnya dia mendapatkan sebuah pekerjaan di sebuah firma broker yang bonafit, sayangnya disana dia tidak digaji. Tapi, ia tetap gigih mengerjakan semua pekerjaannya, dengan harapan setelah program yang dia laksanakan selesai, dia akan mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik dan masa depan yang lebih terjamin.
Sebelum cita-citanya tercapai, Chris dan Christopher menghadapi masalah lain dalam hidup mereka. Hal terburuk muncul saat mereka diusir dari apartemen yang selama ini mereka tempati karena tidak bisa membayar uang sewa. Mereka harus berjuang untuk hidup di tempat pengungsian, terminal bis, kamar mandi, atau tempat lainnya yang mereka temui di malam hari.
Meski hidup mereka semakin sulit, Chris tetap berpegang teguh pada pendiriannya untuk menjadi ayah yang penyayang untuk anaknya. Berbekal kasih sayang dan rasa percaya dari Christopher, dia merasa lebih kuat dan mampu menghadapi segala rintangan yang ada.
Sumber

Quote:
Tunggu Update-an selanjutnya 

Quote:
Yang gak sabar nunggu update-an nya bisa cek di trit ini
SUMBER
SUMBER
Sekian trit ane

ane gk minta apa2 kok

klo mau ngasih sesuatu ngasih


Diubah oleh akoeakbar.Jr 27-07-2014 08:56
0
28.7K
Kutip
324
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan