Kaskus

Entertainment

ajigigiAvatar border
TS
ajigigi
Sebuah renungan etika wanita dalam filsafat Jawa
Sebuah renungan etika wanita dalam filsafat Jawa


Sebuah renungan etika wanita dalam filsafat Jawa


Spoiler for Harapan:


Sosok ibu (wanita) dalam kultur Jawa memiliki posisi yang sangat penting sekaligus dipandang sebagai pusat rumah yang selalu dipercaya dan dihormati lebih dari segalanya. Sedangkan posisi bapak lebih menjadi simbol dunia luar yang harus ditaklukkan dan tidak selalu terkait dengan moral.

Berdasarkan konsep yang berkembang dalam kultur Jawa bahwa ibu adalah simbol moralitas yang spiritnya hidup dalam diri suami dan anak-anaknya serta kekuatan feminitasnya yang luar biasa untuk menopang, melindungi, dan sumber inspirasi bagi anak-anak.

Ada 3 hal kewajiban seorang istri yang utama, yaitu wedi(takut), gemi (hemat), dan gumati (setia). Wedi atau takut artinya jangan menyangkal pembicaraan atau menolak suruhan suami, dan melakukannya secara ikhlas lahir batin. Lalu Gemi atau hemat yaitu jangan boros dan Gumati (setia) artinya cinta kepada suami dan jangan mengecewakannya.

Ada juga etika berisi anjuran (atau bahkan larangan) agar wanita dilarang:
Spoiler for 1.:

Spoiler for 2.:

Spoiler for 3.:


Bagi wanita yang akan mengabdi pada lelaki dan akan berusaha menjadi isteri yang baik hendaknya berpegang pada nilai:
Spoiler for 1.:

Spoiler for 2.:

Spoiler for 3.:

Spoiler for 4.:

Spoiler for 5.:

Spoiler for 6.:


Setiap wanita juga hendaknya menyadari bahwa ia harus mempunyai asah, asih dan asuhbaik dalam kehidupan pribadi maupun keluarga.

Bahkan ada pepatah yang mengatakan bahwa dibalik pria hebat pasti berdiri seorang wanita kuat.

tidak ada niat menyudutkan para wanita (atau ada tendensi ke arah itu) namun diharapkan kita baik sebagai orang Jawa atau bukan dapat memahami ini sebagai bagian dari budaya lokal kita, yang juga patut untuk dilakukan sepanjang dalam koridor dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat indonesia.

Terakhir, ada sebuah pepatah Jawa yang menarik mengenai para istri yaitu istri itu hendaknya Swarga manut neraka katut (surga ikut, ke neraka pun ikut) yang berarti ketika menikah apapun harus siap diterima, baik itu suami salah atau benar, sukses atau tidak itu harus nrima ing pandum (menerima dalam hati saja)

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sistem pertalian masyarakat Jawa adalah bilateral. Pertalian keluarga simetris terhadap paternal dan maternal. Keturunan dihitung secara sama di antara saudara dari kedua jenis, laki-laki maupun wanita dan masing-masing mempunyai hak mewarisi harta dari pihak ibu dan bapak. Konsep bilateral ini lebih tampak dalam kehidupan sehari-hari daripada konsep paternal. Misalnya, konsepsi garwo (istri) tidak hanya sebagai konco wingking melainkan juga diartikan sebagai sigaraning nyawa (belahan jiwa/separo dari jiwa). Makna sigaraning nyawa memberi gambaran posisi sejajar dan lebih egaliter.

Spoiler for Nasihat Orang Tua:


Maklum gan, posting pertama jadi boleh lah berharap yang seger-seger gitu emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Tidak berharap emoticon-Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)
0
7.2K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan