- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
bapak parbowo semoga anda berbahagia meski tak mwnjadi presiden indonesia


TS
Bostol57
bapak parbowo semoga anda berbahagia meski tak mwnjadi presiden indonesia
“Bapak Prabowo, Semoga Anda Berbahagia, meski
Tak Menjadi Presiden Indonesia"
JAKARTA, KOMPAS.com — Penulis kreatif Fahd Pahdepie
atau lebih dikenal dengan nama Fahd Djibran
mengungkapkan pemikirannya tentang sosok calon
presiden Prabowo Subianto dalam surat terbuka yang
diunggah di situs http://suratuntukpakbowo.tumblr.com/.
Dalam surat terbukanya, penulis A Cat in My Eyes (2008),
Curhat Setan (2009), Yang Galau Yang Meracau: Curhat
(Tuan) Setan (2011) ini mengucapkan terima kasih kepada
Prabowo karena telah menunjukkan rasa cintanya pada
Indonesia karena telah mengajukan diri untuk menjadi
pemimpin Indonesia.
Namun, penulis yang juga berkolaborasi bersama Bondan
Prakoso dan Fade2Black dalam bentuk fiksi musikal ini
menyarankan Prabowo untuk merelakan jika kelak rakyat
Indonesia memiliki pilihan lain. Berikut surat lengkapnya.
"Bapak Prabowo Subianto,
Saya bisa membayangkan perasaan Anda jika semua itu
benar-benar terjadi: Anda begitu mencintai rakyat
Indonesia, tetapi rakyat Indonesia lebih mencintai orang
lain daripada Anda. Saya mengerti bagaimana rasanya
patah hati; Betapa pedih cinta yang tak terbalaskan.
Kita bisa mengerti pikiran dan perasaan seorang laki-laki
yang ingin menghancurkan pesta pernikahan pujaan
hatinya, kadang-kadang patah hati memang jauh lebih
berbahaya daripada revolusi. Tetapi kita juga tahu, hanya
mereka yang terlalu putus asa yang mewujudkan pikiran
dan rencana-rencana buruk semacam itu jadi kenyataan—
meledakkan rasa sakit hati jadi kebencian-kebencian yang
menghancurkan. Dalam situasi semacam itu, barangkali
kita perlu sekali lagi bertanya pada diri sendiri: Apa dan
siapa yang sebenarnya kita cintai? Semoga kita bukan
termasuk para pecinta yang dibutakan ilusi: Orang-orang
yang dengan lantang berkata bahwa mereka mencintai
setulus hati padahal sesungguhnya hanya memikirkan diri
dan kebahagiaannya sendiri. Pak Prabowo, saya yakin
Anda bukan orang semacam itu. Anda mencintai republik ini
dengan tulus, bukan karena ambisi dan kepentingan-
kepentingan pribadi.
Demikianlah, Bapak Prabowo yang baik, surat ini tak akan
mengatakan hal lain yang lebih penting lagi,
kecuali: Kadang-kadang mencintai adalah soal melepaskan
harapan-harapan.
Jika pada saatnya Anda harus menghadapi kenyataan yang
pahit, sekali lagi, saat Anda dikalahkan takdir yang seolah-
olah mengandaskan semuanya, percayalah: Tak ada
pengorbanan yang sia-sia untuk cinta yang lebih besar dari
segalanya. Jika memang semua ini tak seperti yang Anda
inginkan dan rencanakan, relakan saja. Relakan. Tak perlu
merasa sakit hati karena pernah berkorban sedemikian
besar untuk mencintai republik ini, tak perlu menyesal
mengapa dulu Anda tak melakukan kudeta saat Anda bisa
melakukannya, percayalah: Tak ada pengorbanan yang
terlambat untuk cinta yang selalu tepat waktu. Anda sudah
melakukan yang terbaik untuk membuktikan cinta Anda
pada rakyat Indonesia. Sialan memang, kadang-kadang
cinta membalas pengorbanan kita dengan caranya yang
menyebalkan. Tetapi mau bagaimana lagi? Bukankah cinta
memang bekerja dengan caranya yang rahasia dan tak
terduga-duga?
Bapak Prabowo, terima kasih telah mencintai republik ini
seperti sedemikian besar Anda melakukannya. Tak ada
seorangpun yang bisa berdiri di atas sepasang sepatu yang
Anda kenakan saat ini. Anda barangkali pecinta sejati yang
tak ada duanya. Jika kelak rakyat Indonesia lebih memilih
orang lain untuk menjadi presidennya, relakanlah, relakan
saja, biarkan mereka hidup bahagia meski tidak dalam
dekapan Anda.
… Maka Anda akan tetap bisa melihatnya dari jauh, dengan
cinta yang terus tumbuh: Rakyat Indonesia akan hidup
bahagia dengan presiden yang dipilih dan lebih dicintainya.
Jika saat itu tiba, semoga Anda juga berbahagia, meski tak
menjadi presiden Indonesia.
Tetaplah berkuda,"
Tak Menjadi Presiden Indonesia"
JAKARTA, KOMPAS.com — Penulis kreatif Fahd Pahdepie
atau lebih dikenal dengan nama Fahd Djibran
mengungkapkan pemikirannya tentang sosok calon
presiden Prabowo Subianto dalam surat terbuka yang
diunggah di situs http://suratuntukpakbowo.tumblr.com/.
Dalam surat terbukanya, penulis A Cat in My Eyes (2008),
Curhat Setan (2009), Yang Galau Yang Meracau: Curhat
(Tuan) Setan (2011) ini mengucapkan terima kasih kepada
Prabowo karena telah menunjukkan rasa cintanya pada
Indonesia karena telah mengajukan diri untuk menjadi
pemimpin Indonesia.
Namun, penulis yang juga berkolaborasi bersama Bondan
Prakoso dan Fade2Black dalam bentuk fiksi musikal ini
menyarankan Prabowo untuk merelakan jika kelak rakyat
Indonesia memiliki pilihan lain. Berikut surat lengkapnya.
"Bapak Prabowo Subianto,
Saya bisa membayangkan perasaan Anda jika semua itu
benar-benar terjadi: Anda begitu mencintai rakyat
Indonesia, tetapi rakyat Indonesia lebih mencintai orang
lain daripada Anda. Saya mengerti bagaimana rasanya
patah hati; Betapa pedih cinta yang tak terbalaskan.
Kita bisa mengerti pikiran dan perasaan seorang laki-laki
yang ingin menghancurkan pesta pernikahan pujaan
hatinya, kadang-kadang patah hati memang jauh lebih
berbahaya daripada revolusi. Tetapi kita juga tahu, hanya
mereka yang terlalu putus asa yang mewujudkan pikiran
dan rencana-rencana buruk semacam itu jadi kenyataan—
meledakkan rasa sakit hati jadi kebencian-kebencian yang
menghancurkan. Dalam situasi semacam itu, barangkali
kita perlu sekali lagi bertanya pada diri sendiri: Apa dan
siapa yang sebenarnya kita cintai? Semoga kita bukan
termasuk para pecinta yang dibutakan ilusi: Orang-orang
yang dengan lantang berkata bahwa mereka mencintai
setulus hati padahal sesungguhnya hanya memikirkan diri
dan kebahagiaannya sendiri. Pak Prabowo, saya yakin
Anda bukan orang semacam itu. Anda mencintai republik ini
dengan tulus, bukan karena ambisi dan kepentingan-
kepentingan pribadi.
Demikianlah, Bapak Prabowo yang baik, surat ini tak akan
mengatakan hal lain yang lebih penting lagi,
kecuali: Kadang-kadang mencintai adalah soal melepaskan
harapan-harapan.
Jika pada saatnya Anda harus menghadapi kenyataan yang
pahit, sekali lagi, saat Anda dikalahkan takdir yang seolah-
olah mengandaskan semuanya, percayalah: Tak ada
pengorbanan yang sia-sia untuk cinta yang lebih besar dari
segalanya. Jika memang semua ini tak seperti yang Anda
inginkan dan rencanakan, relakan saja. Relakan. Tak perlu
merasa sakit hati karena pernah berkorban sedemikian
besar untuk mencintai republik ini, tak perlu menyesal
mengapa dulu Anda tak melakukan kudeta saat Anda bisa
melakukannya, percayalah: Tak ada pengorbanan yang
terlambat untuk cinta yang selalu tepat waktu. Anda sudah
melakukan yang terbaik untuk membuktikan cinta Anda
pada rakyat Indonesia. Sialan memang, kadang-kadang
cinta membalas pengorbanan kita dengan caranya yang
menyebalkan. Tetapi mau bagaimana lagi? Bukankah cinta
memang bekerja dengan caranya yang rahasia dan tak
terduga-duga?
Bapak Prabowo, terima kasih telah mencintai republik ini
seperti sedemikian besar Anda melakukannya. Tak ada
seorangpun yang bisa berdiri di atas sepasang sepatu yang
Anda kenakan saat ini. Anda barangkali pecinta sejati yang
tak ada duanya. Jika kelak rakyat Indonesia lebih memilih
orang lain untuk menjadi presidennya, relakanlah, relakan
saja, biarkan mereka hidup bahagia meski tidak dalam
dekapan Anda.
… Maka Anda akan tetap bisa melihatnya dari jauh, dengan
cinta yang terus tumbuh: Rakyat Indonesia akan hidup
bahagia dengan presiden yang dipilih dan lebih dicintainya.
Jika saat itu tiba, semoga Anda juga berbahagia, meski tak
menjadi presiden Indonesia.
Tetaplah berkuda,"


tien212700 memberi reputasi
1
3.3K
50
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan