6:58am: The senior vice president of Malaysia Airlines just gave a press conference detailing the known nationalities of those on board MH17:

27 Australians
154 Dutch
23 Malaysian
11 Indonesians
6 British
4 German
4 Belgian
3 Filipino
1 Canadian
A number unaccounted for


Read more: http://www.smh.com.au/world/malaysia...#ixzz37lIXTTAp

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jakarta - Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh ditembak di perbatasan Ukraina - Rusia. Ada 280 penumpang dan 15 kru berada di dalam pesawat. Di antara penumpang, ada satu WNI di pesawat nahas itu.

WNI tersebut diketahui bernama Ninik Yuriani. Adik kandung Ninik, Enny Nuraheni, membenarkan kakaknya berada di dalam pesawat itu.

"Iya dia kakak saya," kata Enny saat dihubungi detikcom, Jumat (18/7/2014) dinihari.

Menurut Enny, sebelum terbang, Ninik sempat menghubungi dirinya dan menanyakan ingin dibawakan oleh-oleh apa. Namun, Enny mengatakan tidak mau dibelikan apa-apa dan ingin kakaknya tiba di Indonesia dengan selamat.

"Harusnya kami pagi nanti menjemput dia di bandara Soekarno-Hatta," kata Enny sedih. Saat ini Enny dan keluarganya masih menunggu informasi resmi mengenai kondisi kakaknya itu.

Ninik sudah bertahun-tahun tinggal di Eindhoven Belanda. Kali ini, dia ingin pulang ke Indonesia. Dia terbang seorang diri tanpa didampingi anggota keluarganya. Dari Amsterdam, Ninik terbang menggunakan Malaysia Airlines menuju Kuala Lumpur. Dari Kuala Lumpur, Ninik harusnya menggunakan pesawat Garuda Indonesia menuju Jakarta.

Seperti diberitakan, pesawat Boeing 777 berkode penerbangan MH17 jatuh di Desa Grabovo, Ukraina. Diduga pesawat itu ditembak. Pesawat pun terbakar dan meledak menjadi berkeping-keping. Pejabat Ukraina mengatakan para penumpang dan kru pesawat tewas.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------


Milisi Russia juga melaporkan bahwa mereka menemukan paspor WNI diantara reruntuhan pesawat yang merupakan pelajar Universitas Thompson