Salam hangat, ini adalah posting perdana ane, yang notabene adalah seorang silent reader sejati (silent reader banyak dianggap "hama" oleh sebagian TS, padahal dari reader nya saja, sudah jelas kami membaca dengan baik apa yg anda tulis, apa yg anda ulas, apa yg ada fikirkan dan kami serap dan saring dalam hati sebagai bumbu kehidupan dan kami amalkan meneruskan pahala yang akan anda terima sebagai penulis, habya sja kami bukab malas berkomentar, entah karena bberapa faktor tertentu atau kadang kami merasa komentar kami tidak akan menjadi penting kecuali thread anda benar2 menggelitik komentar kami)

Setelah lama nongkrong di the lounge kaskus, sampai ke page 119, akhirnya ane tergelitik untuk membuat posting, sekelumit dari pemikiran ane tentang dunia. Sekian cuap2nya..

MENGELUH ITU MANUSIAWI

1. MENGELUH ADALAH PROSES KECUKUPAN PERASAAN



"jangan mengeluh, masih banyak yg lebih kurang beruntung daripada kamu", tidak ada yg salah dengan pernyataan tsb, namun mari kita lihat dari sudut pandang realita, kita adalah mahluk yg serba kurang, yg riskan dengan emosi serta sarat kekurangan, kita ingin besok lebih menguntungkan daripada hari ini, kita ingin rizky lebih berlimpah daripada hari ini, demi mencukupi ego serta keluarga, dan pada akhirnya membantu sekitar bahkan ingin menjadi donatur untuk semua orang di dunia ini yg mengalami kekurangan. sejatinya tidak ada diantara kita yg menjadi pelit, pelit adalah batasan ketika kita harus memberi sedangkan kita sendiri merasa belum pantas memberi dengan kondisi yg kurang memungkinkan. bersyukur itu pasti, kita akan mati dengan cepat jika tak punya rasa syukur, namun kembali kepada perasaan, cukup adalah hari ini dan lebih dari cukup adalah harapan esok hari.

2. MENGELUH ADALAH JALAN KEDEWASAAN

Banyak orabg dengan talenta pembakar semangat, arsitek motivasi, pembangkit gairah, mereka semacam tukang bangunan yg ingin mendirikan pondasi kokoh bagi orang lain. tp, apakah mereka sekuat pembicaraannya? apakah mereka sehebat motivasinya? apakah mereka berbeda hati dengan kita?
mereka jua manusia dan satu produk jiwa dengan kita, motivasi yg mereka jabarkan tidak semuanya berdampak pada kita bahkan mereka sendiri. semua dari kita berhati lunak, dikeraskan atau dilumerkan adalah persepsi yg rumit. jangan tanya apakah mereka juga mengeluh? karena jawaban IYA akan sangat gamblang di depan mata. karena sekali lagi mengeluh adalah kebutuhan dan jalan (pintas) menuju pemikiran serta kekuatan yg baru selagi kita tahu cara apa yg akan kita pakai untuk mendaur ulang keluhan menjadi power of life.


3. MENGELUH ADALAH JENDELA DIRI SECARA DOGMATIS


pakah ada diantara kita yg mengeluh sampai menggerutui diri sendiri? menggerutui istri/suami? marah kepada dunia bahkan tuhan? memabg terdengar berlebihan namun, tetap berdoalah agar tuha mengampuni keluhan kita, mengampuni sikap skeptis kita terhadap rencananya yg agung penuh rahmat. siap2 sja setelah itu kita dipermalukan oleh kejutan-Nya yang sama sekali tk terduga. mengeluh membuat kita selalu khawatir trhadap keadaan namun membuat kita semakin dekat dengan keadaan diwaktu yg sama. cinta kita terhadap sekitar akan lebih dalan saat kita tahu keluhan kita adalah sesuatu yg sebenarnya kurang kita butuhkan, tanpa mengeluh kita hanya akan cukup dengan satu hal, namun tidak akan mengerti banyak hal yg selama ini semua orang harapkan.

Mengeluh, berharap, berdoa, berusaha, sabar, adalah satu paket dan rantai hidup yg selalu kita rasakan, nikmati keluhan kita disertai harapan dan doa yg tk pernah putus, sesungguhnya tuhan lebih dekat daripada urat leher. bahkan banyak mengeluh, secuil keluhan tk akan luput dari-Nya, selagi kita tk berlebihan dengan segala sesuatu, cukup adalah kesempurnaan.


ane ga tau apa itu istilah cendol, bata, dsb. cukup dengan banyak mata dan hati yg membaca tulisan ane, itu lebih dari cukup.