- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Prabowo Janjikan Gaji Buruh Rp 6 Juta, Ini Kata Pengusaha


TS
bisnis76a
Prabowo Janjikan Gaji Buruh Rp 6 Juta, Ini Kata Pengusaha
Prabowo Janjikan Gaji Buruh Rp 6 Juta, Ini Kata Pengusaha

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rachmat Gobel menilai janji Prabowo Subianto soal kenaikan gaji buruh sebesar 2,5 kali lipat menjadi Rp 6 juta per bulan, tak realistis. (baca: Prabowo: Dalam 5 Tahun, Penghasilan Rakyat Naik Dua Kali Lipat)
“Gaji jadi Rp 6 juta per bulan menurut saya baik-baik saja. Tapi dalam implementasinya nggak mungkin langsung dinaikkan kalau akhirnya tidak memberikan sesuatu yang positif,” kata Rachmat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa malam (17/6/2014).
Bos Panasonic Gobel Indonesia itu menyampaikan, setiap kenaikan upah akan memicu terjadinya inflasi. Hal itu disebabkan, kenaikan upah akan mendorong kenaikan harga barang-barang. “Jadi kenaikan enggak ada artinya dong. Malah membuat daya saing ini enggak lebih baik,” ujarnya.
Di sisi lain, kenaikan upah yang terlalu tinggi juga dikhawatirkan akan membuat iklim investasi di Indonesia menjadi buruk. “Orang akan membandingkan gaji di sini dengan di luar negeri. Akhirnya investasi malah pergi ke negara yang memberikan upah murah,” katanya.
Sumber
Bagaikan tong Kosong Berbunyi Nyaring, demikianlah si Kampret menyuarakan ke Kampretannya selalu



JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rachmat Gobel menilai janji Prabowo Subianto soal kenaikan gaji buruh sebesar 2,5 kali lipat menjadi Rp 6 juta per bulan, tak realistis. (baca: Prabowo: Dalam 5 Tahun, Penghasilan Rakyat Naik Dua Kali Lipat)
“Gaji jadi Rp 6 juta per bulan menurut saya baik-baik saja. Tapi dalam implementasinya nggak mungkin langsung dinaikkan kalau akhirnya tidak memberikan sesuatu yang positif,” kata Rachmat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa malam (17/6/2014).
Bos Panasonic Gobel Indonesia itu menyampaikan, setiap kenaikan upah akan memicu terjadinya inflasi. Hal itu disebabkan, kenaikan upah akan mendorong kenaikan harga barang-barang. “Jadi kenaikan enggak ada artinya dong. Malah membuat daya saing ini enggak lebih baik,” ujarnya.
Di sisi lain, kenaikan upah yang terlalu tinggi juga dikhawatirkan akan membuat iklim investasi di Indonesia menjadi buruk. “Orang akan membandingkan gaji di sini dengan di luar negeri. Akhirnya investasi malah pergi ke negara yang memberikan upah murah,” katanya.
Sumber
Bagaikan tong Kosong Berbunyi Nyaring, demikianlah si Kampret menyuarakan ke Kampretannya selalu



Diubah oleh bisnis76a 18-06-2014 11:43
0
5.6K
46


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan