Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta menetapkan pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang pemilu presiden di Kota Yogyakarta. Peroleh suara pasangan ini tak jauh beda dari penghitungan para saksi sebelumnya. Jokowi-JK unggul di 13 dari 14 kecamatan.

Jokowi-JK meraih 147.900 suara atau memperoleh 60,03 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta hanya mendapatkan 98.441 suara atau 39,96 persen dari total suara 246.341.

Proses rekapitulasi yang dilakukan hari ini, Rabu, 16 Juli 2014, sempat memakan waktu lama untuk merevisi perolehan suara. Sejak dimulai pukul 13.00 WIB, rekapitulasi dilanjutkan hingga usai buka puasa.

Salah satu yang dipersoalkan para saksi, misalnya, ketika memasuki penghitungan suara di Kecamatan Kraton terutama di tempat pemungutan suara (TPS) 3 Kelurahan Patehan. Di TPS itu, ditemukan perbedaan data antara daftar pemilih tambahan (DPTb) dan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya sehingga mengakibatkan selisih enam suara.

Akibat koreksi yang tak kunjung selesai, Ketua KPU Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto meminta kotak suara dibuka ulang guna mencocokkan data C7.

Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Yogyakarta Sudjanarko menuturkan kesalahan dipicu akibat kelalaian petugas panitia pemungutan suara setempat dalam memperlakukan pemilih yang sebelumnya tak tercatat dalam daftar pemilih tetap. Pemilih hanya menggunakan kartu tanda penduduk. "Ini dicampur-campur, waktu pemilihannya dibuat bersama, jadi membingungkan,” katanya.

SUMBER