- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Prabowo Masuk Istana, Mega - Jokowi Menuju Penjara!


TS
enalslankers
Prabowo Masuk Istana, Mega - Jokowi Menuju Penjara!
Demikian judul provokatif namun sarat makna. Menurut Progress 98 hal ini sejatinya
tak sulit untuk di implementasikan.
Melalui ketuanya, Faizal Assegaf menyatakan "Untuk apa
jutaan rakyat berpartisipasi menghadirkan pemimpin
nasional melalui proses pemilu yang sangat sakral dan
mahal, bila semua itu hanya berakhir demi pemuasan
kekuasaan segelintir orang semata...?"
Pertanyaan itu adalah sebuah renungan bagi rakyat di
negeri ini, dan semoga mengugah kesadaran para
pejuang perubahan yang masih berjiwa idealis dan
tercerahkan.
Dalam berbagai kesempatan, calon presiden "terpilih"
Prabowo Subianto dengan gagah, berani dan cerdas
berkali-kali menggulir pesan penuh makna. Yakni,
keadilan dan kesejahteraan merupakan dua masalah
penting yang harus konsisten untuk diperjuangkan
bersama.
Keadilan dimaksud adalah upaya menegakan hukum
guna memastikan penyelenggaraan negara dan pemerintahan terbebas dari kejahatan korupsi serta
bertujuan memberi perlindungan atas hak asasi manusia.
Secara spesifik terkait upaya pemberantasan korupsi,
Prabowo dengan suara lantang membongkar bahwa
setiap tahun telah terjadi kebocoran anggaran lebih dari seribu triliun rupiah.
Penyebab kebocoran tersebut akibat dari "salah urus"
pengelolaan sumber kekayaan alam, praktek kartel dan
hegemoni atas penguasaan ekonomi nasional oleh
segelintir konglomerat asing dan aseng, serta tata kelola
keuangan negara yang amburadul dan tidak transparan
Bila saja uang yang demikian banyak itu dapat
diselamatkan, maka akan memberi dampak besar untuk
kesejahteraan hidup rakyat banyak. Membangkitkan
kamajuan yang signifikan bagi rakyat dan negara untuk
bergerak maju ke masa depan dalam menghadapi
tantangan globalisasi.
Atas pandangan dan tujuan luhur Prabowo, jelas
membuat saya, anda dan seluruh rakyat di negeri ini
tergerak untuk mendukungnya. Tapi jalan untuk
membawa Prabowo ke kursi kekuasaan guna
merealisasikan misi mulia tersebut, tak semudah yang
dibayangkan.
Pada tahapan konsolidasi politik untuk memenangkan
Prabowo dalam proses pemilu presiden, dua tantangan
serius telah menghadang. (Pertama) bila Prabowo
menang maka kubu Jokowi akan melakukan perlawanan
berupa penciptaan kekacauan nasional melalui provokasi
isu kecurangan pemilu. Dengan sasaran jangka pendek bertujuan mendelegitimasi hasil pemilu.
(Kedua) jika rencana memboikot hasil pemilu melalui
kerusuhan nasional gagal dilakukan, maka pendekatan
jangka panjang adalah memunculkan gerakan oposisi
dengan menggandeng kepentingan asing dan aseng
untuk melengserkan Prabowo dari kursi kekuasaan. Cara yang biasa digunakan melalui pengarahan aksi massa secara masif dan sporadis untuk menggoyah stabilitas keamanan nasional yang berujung pada desakan
melengserkan Prabowo dari tampuk kekuasaan.
Fakta atas kedua skenario itu dalam tiga pekan ini
semakin merebak melalui serangkaian isu / opini yang
gencar dilakukan oleh jaringan media massa pendukung Jokowi (Metro tv, kompas, detik dan mitra pers terkait).
Betapa culasnya kejahatan tersebut dipertontonkan
dihadapan rakyat banyak demi melanggengkan kepentingan segelintir orang yang haus akan kekuasaan.
Menyikapi konspirasi jahat dimaksud, menurut saya perlu
dihadapi dengan pendekatan yang serius dan efektif.
Melalui upaya penegakkan hukum, bukan sebaliknya
justru terjebak pada kompromi politik yang bersifat
pragmatis.
Tegasnya, di awal terbentuknya pemerintahan Prabowo,
terobosan untuk membawa Megawati dan Jokowi ke
jalur hukum harus menjadi perioritas utama. Dan semua
itu sangat memerlukan dukungan dari seluruh elemen
rakyat, guna mendorong rencana KPK untuk memeriksa
dan menetapkan Megawati sebagai tersangka dalam skandal kasus BLBI.
Di pihak lain, penanganan kasus korupsi proyek
pengadaan Bus Trans Jakarta, merupakan pintu masuk untuk menyeret keterlibatan Gubernur DKI Joko Widodo
ke meja hijau Kasus ini tidak boleh berhenti apalagi
hilang begitu saja.
Dengan membawa kedua politisi PDIP (Megawati dan
Jokowi) ke ranah hukum, maka dapat dipastikan upaya
untuk mengacaukan stabilitas nasional dapat ditangkal.
Tegasnya memberi efek jera kepada mereka-mereka
yang hendak menjadikan basis politik kepartaian sebagai
tujuan untuk menghambat kelangsungan berbangsa dan bernegara dengan cara yang inkonstitusional.
Rakyat sudah muak dan energinya makin terkuras oleh
permainan kotor politik para pendukung konglomerat
hitam. Kini saatnya bangkit menggalang kebersamaan
anak bangsa, mendukung sepenuhnya kehadiran
kepemimpinan baru dari hasil pemilu yang sah, yakni
Prabowo - Hatta untuk keadilan dan kesejahteraan.
Sumber : http:// www.voa-islam.co m/read/ liberalism/2014/ 07/16/31662/ the-godmother-7- prabowo-masuk-i stana-mega-joko wi-menuju- penja ra/ #sthash.AKmusWOB .2SWhyhkJ.dpuf
tak sulit untuk di implementasikan.
Melalui ketuanya, Faizal Assegaf menyatakan "Untuk apa
jutaan rakyat berpartisipasi menghadirkan pemimpin
nasional melalui proses pemilu yang sangat sakral dan
mahal, bila semua itu hanya berakhir demi pemuasan
kekuasaan segelintir orang semata...?"
Pertanyaan itu adalah sebuah renungan bagi rakyat di
negeri ini, dan semoga mengugah kesadaran para
pejuang perubahan yang masih berjiwa idealis dan
tercerahkan.
Dalam berbagai kesempatan, calon presiden "terpilih"
Prabowo Subianto dengan gagah, berani dan cerdas
berkali-kali menggulir pesan penuh makna. Yakni,
keadilan dan kesejahteraan merupakan dua masalah
penting yang harus konsisten untuk diperjuangkan
bersama.
Keadilan dimaksud adalah upaya menegakan hukum
guna memastikan penyelenggaraan negara dan pemerintahan terbebas dari kejahatan korupsi serta
bertujuan memberi perlindungan atas hak asasi manusia.
Secara spesifik terkait upaya pemberantasan korupsi,
Prabowo dengan suara lantang membongkar bahwa
setiap tahun telah terjadi kebocoran anggaran lebih dari seribu triliun rupiah.
Penyebab kebocoran tersebut akibat dari "salah urus"
pengelolaan sumber kekayaan alam, praktek kartel dan
hegemoni atas penguasaan ekonomi nasional oleh
segelintir konglomerat asing dan aseng, serta tata kelola
keuangan negara yang amburadul dan tidak transparan
Bila saja uang yang demikian banyak itu dapat
diselamatkan, maka akan memberi dampak besar untuk
kesejahteraan hidup rakyat banyak. Membangkitkan
kamajuan yang signifikan bagi rakyat dan negara untuk
bergerak maju ke masa depan dalam menghadapi
tantangan globalisasi.
Atas pandangan dan tujuan luhur Prabowo, jelas
membuat saya, anda dan seluruh rakyat di negeri ini
tergerak untuk mendukungnya. Tapi jalan untuk
membawa Prabowo ke kursi kekuasaan guna
merealisasikan misi mulia tersebut, tak semudah yang
dibayangkan.
Pada tahapan konsolidasi politik untuk memenangkan
Prabowo dalam proses pemilu presiden, dua tantangan
serius telah menghadang. (Pertama) bila Prabowo
menang maka kubu Jokowi akan melakukan perlawanan
berupa penciptaan kekacauan nasional melalui provokasi
isu kecurangan pemilu. Dengan sasaran jangka pendek bertujuan mendelegitimasi hasil pemilu.
(Kedua) jika rencana memboikot hasil pemilu melalui
kerusuhan nasional gagal dilakukan, maka pendekatan
jangka panjang adalah memunculkan gerakan oposisi
dengan menggandeng kepentingan asing dan aseng
untuk melengserkan Prabowo dari kursi kekuasaan. Cara yang biasa digunakan melalui pengarahan aksi massa secara masif dan sporadis untuk menggoyah stabilitas keamanan nasional yang berujung pada desakan
melengserkan Prabowo dari tampuk kekuasaan.
Fakta atas kedua skenario itu dalam tiga pekan ini
semakin merebak melalui serangkaian isu / opini yang
gencar dilakukan oleh jaringan media massa pendukung Jokowi (Metro tv, kompas, detik dan mitra pers terkait).
Betapa culasnya kejahatan tersebut dipertontonkan
dihadapan rakyat banyak demi melanggengkan kepentingan segelintir orang yang haus akan kekuasaan.
Menyikapi konspirasi jahat dimaksud, menurut saya perlu
dihadapi dengan pendekatan yang serius dan efektif.
Melalui upaya penegakkan hukum, bukan sebaliknya
justru terjebak pada kompromi politik yang bersifat
pragmatis.
Tegasnya, di awal terbentuknya pemerintahan Prabowo,
terobosan untuk membawa Megawati dan Jokowi ke
jalur hukum harus menjadi perioritas utama. Dan semua
itu sangat memerlukan dukungan dari seluruh elemen
rakyat, guna mendorong rencana KPK untuk memeriksa
dan menetapkan Megawati sebagai tersangka dalam skandal kasus BLBI.
Di pihak lain, penanganan kasus korupsi proyek
pengadaan Bus Trans Jakarta, merupakan pintu masuk untuk menyeret keterlibatan Gubernur DKI Joko Widodo
ke meja hijau Kasus ini tidak boleh berhenti apalagi
hilang begitu saja.
Dengan membawa kedua politisi PDIP (Megawati dan
Jokowi) ke ranah hukum, maka dapat dipastikan upaya
untuk mengacaukan stabilitas nasional dapat ditangkal.
Tegasnya memberi efek jera kepada mereka-mereka
yang hendak menjadikan basis politik kepartaian sebagai
tujuan untuk menghambat kelangsungan berbangsa dan bernegara dengan cara yang inkonstitusional.
Rakyat sudah muak dan energinya makin terkuras oleh
permainan kotor politik para pendukung konglomerat
hitam. Kini saatnya bangkit menggalang kebersamaan
anak bangsa, mendukung sepenuhnya kehadiran
kepemimpinan baru dari hasil pemilu yang sah, yakni
Prabowo - Hatta untuk keadilan dan kesejahteraan.
Sumber : http:// www.voa-islam.co m/read/ liberalism/2014/ 07/16/31662/ the-godmother-7- prabowo-masuk-i stana-mega-joko wi-menuju- penja ra/ #sthash.AKmusWOB .2SWhyhkJ.dpuf
0
5.2K
64


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan