- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Opini: Lebay atau Natural...(guyon)


TS
percyjackson29
Opini: Lebay atau Natural...(guyon)
Masa kampnye dah habis...Iseng aja ane pengin tahu analisa agan2 atas pertanyaan2 dan opini ane yang sedikit memihak ini (bebas...),
Apakah CApres no. 2 tipe rendah hati, tidak peduli sensasi hingga otomatis menarik media dengan berbuat wajar, ,atau seorang politikus handal yang penuh perhitungan dalam membangun citra media...
Bawa Uang Cash Rp8,9 M di Karung, Jokowi Bayar Tagihan Listrik
Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, akhirnya melunasi tunggakan listrik untuk penerangan jalan umum (PJU) kepada PLN sebesar Rp 8,9 miliar.
Pembayaran listrik tersebut dilakukan langsung oleh Wali Kota Solo Joko Widodo bersama Wakil Wali Kota FX Hadi Rudyatmo. Warga Solo juga turut mengantar meskipun hujan gerimis turun.
Pria yang akrab disapa Jokowi dan Rudyatmo tiba menggunakan mobil Esmeka Rajawali di halaman gedung PLN di Jalan Slamet Riyadi.
Di hadapan perwakilan PLN, Jokowi menyerahkan uang tunai yang dibawa menggunakan lima kantong berwarna hijau kepada pihak PLN. Kepada perwakilan PLN, Jokowi meminta maaf atas keterlambatan pembayaran listrik sehingga membuat PLN memadamkan PJU di sepanjang jalan utama di Kota Solo.
“Hari ini kami datang ke PLN untuk membayar tunggakan listrik kami. Kami mohon maaf karena keterlambatan kami membayar tagihan listrik. Bukan maksud kami untuk tidak membayar, tapi mekanisme APBD yang belum disetujui, membuat kami telat membayar listrik,” jelas Jokowi saat menyerahkan uang tunai kepada pihak PLN disambut teriakan warga, Selasa (3/1/2012).
Diakui Jokowi, pemadaman listrik sempat mengganggu aktivitas warga. Pemadaman listrik sedikit banyak juga mempengaruhi citra Kota Solo.
Karena itu, Jokowi meminta kepada PLN tidak sepihak langsung memadamkan listrik, sebelum dikonfirmasikan terlebih dahulu kepada pemkot.
“Kami punya mekanisme yang tidak mungkin kami langgar. Ini menyangkut kepentingan masyarakat. Jadi sebelum bertindak, dibicarakan terlebih dahulu kepada kami,” ungkap Jokowi.
Sementara itu pihak PLN mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa saat melakukan pemadaman listrik. Pasalnya, semua keputusan yang diambil telah disetujui oleh jajaran direksi PLN dan sudah sesuai aturan. Meskipun saat pemadaman akan ada imbas yang cukup luas.
“Kepada Warga Solo, terutama kepada Pak Jokowi kami mohon maaf. Ini sudah aturan kami dan harus kami jalani. Selain Pemkot Solo, hari ini juga membayar Pemkab Pekalongan,” terangnya.
Analisa:
- Kasus telat bayar listrik
- Uang dalam karung, padahal transfer via bank adalah lebih mudah
- Massa ikut "dilibatkan" --kenapa saya beropini demikian? Sebab kasusnya sangat sepele --telat bayar listrik...sangat meragukan 600 orang sampai rela berjalan2 seolah2 mengantar kepergian (-meniggal) seorang pahlawan...mobilisasi/sosialisai tentu diperlukan sebelum "upacara pembayaran tersebut".
- Bedakan dengan kondisi ketika sang tokoh yang mendatangi sebuah desa...kemuadian 600 orang masyarakat mendatangi dan turut berjalan mengiringinya.
KOndisi realnya adalah sang tokoh hendak bayar listrik..(mungkin sebabnya diperlukan karung agar nenarik perhatian) dan semua warga mengiringi seolah2 ada hajatan besar....ane ulangi sekali lagi inti permasalahan yg ane kutip.
“Hari ini kami datang ke PLN untuk membayar tunggakan listrik kami. Kami mohon maaf karena keterlambatan kami membayar tagihan listrik. "
sumur
Imo cukup sensasional, dan cerdik sebab:
- Keterlambatan pembayaran listrik bisa menggangu citra sosok pimpinan sebuah daerah(itu kenapa mungkin perlu menggalang massa agar alasan ini bisa diketahui oleh kalangan umum)
"Bukan maksud kami untuk tidak membayar, tapi mekanisme APBD yang belum disetujui, membuat kami telat membayar listrik,” jelas Jokowi saat menyerahkan uang tunai kepada pihak PLN disambut teriakan warga, Selasa (3/1/2012)."
Namun harap ditilik bahwa Acara hajatan itu sepertinya memang "sengaja" dibuat sedemikian untuk menarik perhatian media.
Sebab langkah2 normal seorang pimpinan daerah mungkin adalah secara mudah membayar via transfer...kemudian mengeluarkan statement dari instansinya kepada masyarakat umum mengenai alasan keterlambatan pembayaran tsbut....(hemat karung...
)
Opini pribadi; bagi yang kerap berpendapat Jokowi sebagai sosok sederhana,tanpa pamrih, tidak mementingkan citranya, atau peduli dengan sensasi2 media... dan hanya bekerja keras untuk rakyat - maka ane kurang setuju...sebab menurut ane
Jokowi adalah seorang politikus cerdik, ulung dan penuh perhitungan...jika dilihat dari cara beliau membayar listrik....

Silahkan bagi yang punya analisa atau bukti2 bersebrangan...Thanks
Apakah CApres no. 2 tipe rendah hati, tidak peduli sensasi hingga otomatis menarik media dengan berbuat wajar, ,atau seorang politikus handal yang penuh perhitungan dalam membangun citra media...
Bawa Uang Cash Rp8,9 M di Karung, Jokowi Bayar Tagihan Listrik
Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, akhirnya melunasi tunggakan listrik untuk penerangan jalan umum (PJU) kepada PLN sebesar Rp 8,9 miliar.
Pembayaran listrik tersebut dilakukan langsung oleh Wali Kota Solo Joko Widodo bersama Wakil Wali Kota FX Hadi Rudyatmo. Warga Solo juga turut mengantar meskipun hujan gerimis turun.
Pria yang akrab disapa Jokowi dan Rudyatmo tiba menggunakan mobil Esmeka Rajawali di halaman gedung PLN di Jalan Slamet Riyadi.
Di hadapan perwakilan PLN, Jokowi menyerahkan uang tunai yang dibawa menggunakan lima kantong berwarna hijau kepada pihak PLN. Kepada perwakilan PLN, Jokowi meminta maaf atas keterlambatan pembayaran listrik sehingga membuat PLN memadamkan PJU di sepanjang jalan utama di Kota Solo.
“Hari ini kami datang ke PLN untuk membayar tunggakan listrik kami. Kami mohon maaf karena keterlambatan kami membayar tagihan listrik. Bukan maksud kami untuk tidak membayar, tapi mekanisme APBD yang belum disetujui, membuat kami telat membayar listrik,” jelas Jokowi saat menyerahkan uang tunai kepada pihak PLN disambut teriakan warga, Selasa (3/1/2012).
Diakui Jokowi, pemadaman listrik sempat mengganggu aktivitas warga. Pemadaman listrik sedikit banyak juga mempengaruhi citra Kota Solo.
Karena itu, Jokowi meminta kepada PLN tidak sepihak langsung memadamkan listrik, sebelum dikonfirmasikan terlebih dahulu kepada pemkot.
“Kami punya mekanisme yang tidak mungkin kami langgar. Ini menyangkut kepentingan masyarakat. Jadi sebelum bertindak, dibicarakan terlebih dahulu kepada kami,” ungkap Jokowi.
Sementara itu pihak PLN mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa saat melakukan pemadaman listrik. Pasalnya, semua keputusan yang diambil telah disetujui oleh jajaran direksi PLN dan sudah sesuai aturan. Meskipun saat pemadaman akan ada imbas yang cukup luas.
“Kepada Warga Solo, terutama kepada Pak Jokowi kami mohon maaf. Ini sudah aturan kami dan harus kami jalani. Selain Pemkot Solo, hari ini juga membayar Pemkab Pekalongan,” terangnya.
Analisa:
- Kasus telat bayar listrik
- Uang dalam karung, padahal transfer via bank adalah lebih mudah
- Massa ikut "dilibatkan" --kenapa saya beropini demikian? Sebab kasusnya sangat sepele --telat bayar listrik...sangat meragukan 600 orang sampai rela berjalan2 seolah2 mengantar kepergian (-meniggal) seorang pahlawan...mobilisasi/sosialisai tentu diperlukan sebelum "upacara pembayaran tersebut".
- Bedakan dengan kondisi ketika sang tokoh yang mendatangi sebuah desa...kemuadian 600 orang masyarakat mendatangi dan turut berjalan mengiringinya.
KOndisi realnya adalah sang tokoh hendak bayar listrik..(mungkin sebabnya diperlukan karung agar nenarik perhatian) dan semua warga mengiringi seolah2 ada hajatan besar....ane ulangi sekali lagi inti permasalahan yg ane kutip.
“Hari ini kami datang ke PLN untuk membayar tunggakan listrik kami. Kami mohon maaf karena keterlambatan kami membayar tagihan listrik. "
sumur
Imo cukup sensasional, dan cerdik sebab:
- Keterlambatan pembayaran listrik bisa menggangu citra sosok pimpinan sebuah daerah(itu kenapa mungkin perlu menggalang massa agar alasan ini bisa diketahui oleh kalangan umum)
"Bukan maksud kami untuk tidak membayar, tapi mekanisme APBD yang belum disetujui, membuat kami telat membayar listrik,” jelas Jokowi saat menyerahkan uang tunai kepada pihak PLN disambut teriakan warga, Selasa (3/1/2012)."
Namun harap ditilik bahwa Acara hajatan itu sepertinya memang "sengaja" dibuat sedemikian untuk menarik perhatian media.
Sebab langkah2 normal seorang pimpinan daerah mungkin adalah secara mudah membayar via transfer...kemudian mengeluarkan statement dari instansinya kepada masyarakat umum mengenai alasan keterlambatan pembayaran tsbut....(hemat karung...

Opini pribadi; bagi yang kerap berpendapat Jokowi sebagai sosok sederhana,tanpa pamrih, tidak mementingkan citranya, atau peduli dengan sensasi2 media... dan hanya bekerja keras untuk rakyat - maka ane kurang setuju...sebab menurut ane
Jokowi adalah seorang politikus cerdik, ulung dan penuh perhitungan...jika dilihat dari cara beliau membayar listrik....

Silahkan bagi yang punya analisa atau bukti2 bersebrangan...Thanks
0
1.4K
19
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan